Anwar Nasution Janjikan Independensi Sebagai Ketua BPK

Reporter

Editor

Rabu, 27 Oktober 2004 16:10 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terpilih Anwar Nasution meminta agar semua pihak tidak meragukan independensinya terhadap Bank Indonesia (BI). "Itu bodoh. Apa pernah you dengar selama di BI saya main-main duit atau menerima sogok," ujarnya sebelum acara seminar peluang bisnis pada pemerintahan baru di Jakarta, Rabu (27/10). Anwar meminta kepada semua pihak untuk tidak mempermasalahkan latar belakang karirnya sebagai bekas deputi gubernur senior BI. Ia mencontohkan, ketua BPK yang sekarang Satrio B. Joedono yang juga mantan menteri perdagangan pada kabinet Soeharto. "Wakil Ketua BPK saja kan dulu juga dari departemen keuangan. Yang murni BPK kan cuma Pak Amrin Siregar (anggota pembina auditama BPK)," katanya.Anwar bahkan beranggapan, apabila diperlukan, BPK akan mengaudit ulang pemberian likuiditas bank Indonesia (BLBI) yang dikucurkan kepada bank-bank yang mengalami kesulitan likuiditas disaat krisis. Anwar menilai, saat ini BPK sudah menjadi lembaga tinggi negara yang disegani, dibawah kepemimpinan Satrio B. Joedono. "Citra BPK kan sudah bagus," ujarnya.Ia bertekad meneruskan apa yang sudah dicapai Billy selama ini, dan memperbaiki apa yang dirasakan kurang. Salah satu contohnya adalah makna independensi BPK yang harus dijelaskan lebih tegas. "Selain itu masih ada masalah, berupa masih banyaknya badan pemeriksaan di negara ini," ujarnya. Contohnya, Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan inspektorat jendral di departemen yang juga berfungsi sebagai pemeriksa. Ia beranggapan harus ada peleburan BPK dan BPKP untuk memaksimalkan fungsi pemeriksan keuangan negara yang dilakukan BPK. "Nanti kita bisa memperoleh sumber daya manusia BPKP yang jumlahnya dua kali lipat dari BPK," urainya.Ia sendiri menilai, selain adanya inspektorat jendral di departemen, juga diperlukan penguatan fungsi bendahara negara sebagian dari sistem pengawasan internal. "Selama ini kita memiliki masalah dari moral yang buruk. Percuma ada beberapa pemeriksa, kalau kualitas kerjanya buruk," ujarnya. Adanya permasalahan belum seriusnya tindak lanjut temuan penyimpangan BPK, Anwar beranggapan permasalahannya ada pada kepolisian dan kejaksaan sebagai aparat yang berwenang melakukan penyelidikan tindak pidana. Amal Ihsan - Tempo

Berita terkait

Syahrul Yasin Limpo Irit Bicara Usai Diperiksa soal Auditor BPK Minta Rp12 Miliar Demi Opini WTP

3 hari lalu

Syahrul Yasin Limpo Irit Bicara Usai Diperiksa soal Auditor BPK Minta Rp12 Miliar Demi Opini WTP

BPK meminta keterangan Syahrul Yasin Limpo berkaitan kesaksian anak buahnya soal ada auditor BPK meminta uang agar Kementan dapat opini WTP

Baca Selengkapnya

Suap demi Predikat WTP dari BPK

4 hari lalu

Suap demi Predikat WTP dari BPK

Suap demi mendapatkan predikat WTP dari BPK masih terus terjadi. Praktik lancung itu dinilai terjadi karena kewenangan besar milik BPK.

Baca Selengkapnya

Kolega Achsanul Qosasi Mengaku Tak Tahu Soal Sandi Garuda dalam Korupsi BTS Kominfo

6 hari lalu

Kolega Achsanul Qosasi Mengaku Tak Tahu Soal Sandi Garuda dalam Korupsi BTS Kominfo

Sadikin Rusli mengaku tidak mengetahui kode 'Garuda' digunakan untuk Mantan Direktur PT Multimedia Berdikari Sejahtera dalam korupsi BTS Kominfo.

Baca Selengkapnya

Sidang Korupsi BTS: Ada Usaha BLU Kominfo Hilangkan 17 Temuan BPK

6 hari lalu

Sidang Korupsi BTS: Ada Usaha BLU Kominfo Hilangkan 17 Temuan BPK

Pertemuan itu terjadi di ruang kerja Achsanul Qosasi di Kantor BPK.

Baca Selengkapnya

Achsanul Qosasi Sewa Rumah di Kemang untuk Simpan Uang Suap Rp 40 Miliar Kasus BTS

6 hari lalu

Achsanul Qosasi Sewa Rumah di Kemang untuk Simpan Uang Suap Rp 40 Miliar Kasus BTS

Mantan anggota BPK Achsanul Qosasi mengaku menyewa rumah di Kemang khusus untuk menyimpan uang suap Rp 40 miliar kasus BTS.

Baca Selengkapnya

Auditor BPK Disebut Minta Rp 12 Miliar untuk Menerbitkan WTP Kementerian Pertanian era Syahrul Yasin Limpo

11 hari lalu

Auditor BPK Disebut Minta Rp 12 Miliar untuk Menerbitkan WTP Kementerian Pertanian era Syahrul Yasin Limpo

Permintaan itu agar Kementerian Pertanian mendapat predikat WTP dari BPK karena ada kejanggalan anggaran proyek food estate era Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Kabupaten Batanghari Raih Predikat WTP Ke-9

12 hari lalu

Kabupaten Batanghari Raih Predikat WTP Ke-9

Kabupaten Batanghari raih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) ke-9, di Auditorium Kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Provinsi Jambi, pada Selasa, 7 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Saksi Akui Diminta Sewa Pesawat Rp 1,4 Miliar untuk Kunjungan Kerja Syahrul Yasin Limpo ke Maluku dan Anggarkan Beli 12 Sapi Kurban

12 hari lalu

Saksi Akui Diminta Sewa Pesawat Rp 1,4 Miliar untuk Kunjungan Kerja Syahrul Yasin Limpo ke Maluku dan Anggarkan Beli 12 Sapi Kurban

Hermanto diminta untuk menyediakan uang di luar anggaran Kementerian Pertanian untuk membeli sapi kurban buat Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

20 hari lalu

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

Manajemen BRIN angkat bicara soal adanya perintah pengosongan rumah dinas di Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Dilaporkan ke Polda Metro Jaya, Segini Harta Kekayaan dan Gaji Wakil Ketua KPK Itu

26 hari lalu

Alexander Marwata Dilaporkan ke Polda Metro Jaya, Segini Harta Kekayaan dan Gaji Wakil Ketua KPK Itu

Alexander Marwata mengaku tak ambil pusing dirinya dilaporkan Polda Metro Jaya. Ini harta kekayaan dan gajinya.

Baca Selengkapnya