TEMPO.CO, Jakarta - PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) atau TPS Food telah menandatangani perjanjian penjualan 9,5 persen saham kepada KKR Asset Management LLC, perusahaan investasi asal NewYork, Amerika Serikat. Atas penjualan itu, KKR akan masuk ke dalam jajaran manajemen TPSF.
"Dengan kerjasama jangka panjang ini kami akan memiliki pemegang saham yang tidak hanya ahli di sektor makanan dan industri ritel, tapi juga dapat membantu kami tumbuh sebagai pemimpin di industri makanan," kata Presiden Direktur TPS Grup, Stefanus Joko Mogointa, dalam keterangan tertulisnya, 22 Juli 2013. Namun, Stefanus tidak menjelaskan berapa nilai akuisisi saham oleh KKR Asset dan apa rencana bisnis perseroan pasca masuknya KKR Asset.
Direktur KKR Asia, Ridha Wirakusumah, mengatakan, sektor konsumen di Indonesia akan menjadi ketiga terbesar di dunia pada 2050 setelah China dan India. "Ini adalah pasar pertumbuhan yang besar dan menarik, dan kami telah mencari untuk memberikan dukungan kepada perusahaan konsumen terkait seperti TPS Food," katanya.
Transaksi ini ditargetkan rampung pada Agustus mendatang. Nantinya KKR akan menjadi pemegang saham kedua terbesar setelah Tiga Pilar Sejahtera. Rabobank International Singapore Branch dan PT Rothschild Indonesia sebagai joint advisor untuk transaksi ini. Nama-nama yang dicalonkan masuk calon jajaran komisaris adalah Anton Apriyantono (mantan Menteri Pertanian), Kang Hongkie Widjaja (pendiri PT Asia Inti Selera), Haryadi (Guru Besar Pertanian Universitas Gadjah Mada), Bondan Winarno Haryo (pakar kuliner terkemuka di Indonesia), dan Hengky Koestanto (mantan direktur TPS Food).
TPS Food dikendalikan oleh TPS Group yang didirikan lebih dari lima dekade yang lalu di Jawa Tengah. Perusahaan ini merupakan pemain utama dalam bisnis pangan di Indonesia, produk-produknya termasuk terkenal di Indonesian, seperti merek Taro Snack, Mie Kremezz, Ayam Dua Telor, Superior, Tanam Jagung, Gulas Permen, dan Ayam Jago Rice. Adapun KKR adalah perusahaan investasi global dengan US$ 78,3 juta aset di bawah manajemen. Perusahaan ini telah tercatat di bursa saham New York.
Stefanus sebelumnya menyatakan perseroan menargetkan penjualan tahun ini sekitar Rp 5 Triliun. Dari angka itu kontributor utama ditargetkan dari segmen bisnis beras Rp 2,8 triliun, makanan Rp 2 triliun dan sisanya dari segmen bisnis minyak sawit.
RIRIN AGUSTIA | RIZKI PUSPITA SARI
Terhangat:
Front Pembela Islam | Bisnis Yusuf Mansur | Daging Impor
Berita lain:
Melawan FPI, Tiga Orang Kendal Ditangkap Polisi
Jokowi: Blusukan Modalnya Jalan Kaki
FITRA: Gaya Blusukan Jokowi Mirip Artis
SBY Minta Polisi Tindak Tegas FPI