G20 Akan Minta Kepastian atas Kebijakan The Fed  

Reporter

Editor

Abdul Malik

Rabu, 17 Juli 2013 09:05 WIB

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (3 kiri depan) berfoto bersama Pemimpin G20 di Convention center Los Cabos, Mexico, Senin sore WS (18/6). ANTARA/HO-Rumgapres-Abror

TEMPO.CO, Moskow - Para gubernur bank sentral dan menteri keuangan dari kelompok negara-negara G20 bakal bertemu di Moskow sepanjang Jumat hingga Sabtu pekan ini. Agenda utama yang bakal dibahas dalam pertemuan tersebut adalah kepastian mengenai kebijakan pengurangan stimulus keuangan dari The Federal Reserve Amerika Serikat.

Para pejabat tersebut akan membicarakan upaya meminimalisir dampak akibat pemangkasan belanja obligasi Amerika tersebut. Pasalnya, spekulasi akibat kebijakan tersebut cukup berpengaruh secara global, misalnya keluarnya aliran dana dari negara-negara ekonomi berkembang sehingga melemahkan saham dan mata uang.

Di Indonesia dan Brazil salah satunya. Kedua negara tersebut terpaksa harus meningkatkan suku bunga acuannya. Termasuk India pun terpaksa harus mengetatkan likuiditasnya menyusul jatuhnya nilai tukar rupee hingga rekor terendah. Bank Sentral Turki bahkan terus menerus melakukan intervensi untuk mempertahankan nilai tukar lira.

"Pertimbangan utama mendatang adalah melepas kebijakan moneter unkonvensional, yakni mementingkan penetapan politik yang bijak dan komunikasi yang jelas," kata Kepala Lembaga Moneter Internasional (IMF), Christine Lagarde, seperti dikutip dari Reuters Rabu 17 Juli 2013.

Lambannya pertumbuhan di negara-negara ekonomi berkembang dianggap sebagai ancaman besar terhadap kesehatan perekonomian global. Korea Utara cukup khawatir dengan keadaan ini. Begitu pula dengan Jepang.

Diplomat Keuangan Jepang mengatakan perbankan akan mencoba mengendalikan kredit. Program stimulus Jepang juga disebut-sebut bakal terus diawasi.

Kepala Federal Reserve, Ben Bernankem, akan menyampaikan pandangannya dalam Kongres Amerika Serikat pada Rabu (17/7) pukul 8.30 waktu setempat tentang keberlanjutan stimulus moneter Bank Sentral Amerika Serikat.

REUTERS | AYU PRIMA SANDI

Terhangat:
Hambalang | Bursa Capres 2014 | Liverpool di GBK

Baca juga:

Dahlan Iskan Minta Investasi Yusuf Mansur Ditutup

Yusuf Mansur Bantah Investasi Miliaran di Mekah

Investasi Ustad Yusuf Mansur Ditutup Sementara

PT Kereta Api Buka Rute Madiun-Merak

Berita terkait

Indonesia Tak Perlu Khawatir Resesi Ekonomi Global

11 Mei 2023

Indonesia Tak Perlu Khawatir Resesi Ekonomi Global

Anton menyarankan untuk memperkuat kekuatan domestik perekonomian Indonesia di antaranya dengan mengoptimalkan konsumsi rumah tangga sebagai motor penggerak utama perekonomian.

Baca Selengkapnya

Jurus Jokowi Antisipasi Ancaman Resesi Global

5 September 2019

Jurus Jokowi Antisipasi Ancaman Resesi Global

Pemerintah mengantisipasi perlambatan pertumbuhan ekonomi global yang dikhawatirkan memicu potensi resesi semakin besar.

Baca Selengkapnya

Trump Mau Potong Pajak Penghasilan Cegah Resesi Amerika Serikat

21 Agustus 2019

Trump Mau Potong Pajak Penghasilan Cegah Resesi Amerika Serikat

Presiden Donald Trump mengatakan mulai mempertimbangkan untuk memotong pajak penghasilan untuk menghindari resesi Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Didemo, Obama Sedang Apa?  

23 Januari 2017

Donald Trump Didemo, Obama Sedang Apa?  

Jajak pendapat terbaru menunjukkan hanya 40 persen orang Amerika yang menyetujui Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Stimulus AS Dipangkas, Ekonomi Global Sehat  

30 Januari 2014

Stimulus AS Dipangkas, Ekonomi Global Sehat  

"Tanpa stimulus moneter, pertumbuhan ekonomi global tentu lebih berarti."

Baca Selengkapnya

The Fed Pangkas Stimulus Jadi US$ 65 Miliar  

30 Januari 2014

The Fed Pangkas Stimulus Jadi US$ 65 Miliar  

Dana stimulus US$ 65 miliar per bulan mulai berlaku pada Februari 2014.

Baca Selengkapnya

Fed Kurangi Stimulus, IHSG Menghijau  

19 Desember 2013

Fed Kurangi Stimulus, IHSG Menghijau  

Setelah kepastian pencabutan stimulus moneter AS, IHSG di Bursa Efek Indonesia segera menghijau pada Kamis, 19 Desember 2013.

Baca Selengkapnya

Hatta: Tapering Off Pasti Lemahkan Rupiah

19 Desember 2013

Hatta: Tapering Off Pasti Lemahkan Rupiah

"Memang kalau tapering off itu biasanya dolar menguat, akibatnya mata uang-mata uang regional melemah, termasuk rupiah."

Baca Selengkapnya

Jelang Pengumuman The Fed, Wall Street Loyo  

18 Desember 2013

Jelang Pengumuman The Fed, Wall Street Loyo  

"Investor pada dasarnya duduk di tangan-tangan mereka."

Baca Selengkapnya

Shutdown AS Berakhir, Bank Indonesia Senang  

18 Oktober 2013

Shutdown AS Berakhir, Bank Indonesia Senang  

Jika dibiarkan berlarut diyakini dapat memberikan dampak kepada ekonomi dunia.

Baca Selengkapnya