TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro menyatakan pasokan daging sapi di wilayah DKI Jakarta tak ada kekurangan. Pasokan daging cukup memenuhi kebutuhan daging Jakarta sebanyak 62 ribu ton per tahun. “Pasokan daging untuk di pasar ada,” kata Syukur saat ditemui di kantornya Selasa 16 Juli 2013.
Dia menyatakan informasi ini diperoleh dari pertemuannya dengan asosiasi peternak dan distributor Selasa, kemarin. “Sapi di sentra produksi cukup,” ujar dia.
Namun, kata Syukur, mereka menyampaikan bahwa harga daging sapi dari feedlot (penggemukan sapi) mencapai harga Rp 37 ribu per kilogram. “Kalau harga segitu, di pasar bisa mencapai Rp 95 ribu,” ujar dia. Untuk mencapai harga normal, yaitu Rp 75 ribu per kilogram, maka harga di feedlot harus berkisar Rp 20 ribu per kilogram.
Syukur menyatakan pemerintah akan meneliti lebih lanjut terkait hal tersebut. Namun dia menyampaikan bahwa distributor meminta pemerintah untuk membenahi persoalan aliran distribusi. Distributor mengaku aliran transportasi ini bisa menyebabkan naiknya harga sapi per kilogram bobot hidup. “Harga pun bisa ikut naik,” kata dia.
Sebelumnya, untuk menstabilkan harga daging sapi pemerintah telah mengambil kebijakan melalui pelaksanaan impor. Bulog telah mendapat surat rekomendasi dari Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan untuk mengimpor daging sapi sebanyak 3 ribu ton melalui jalur darat dan udara. Syukur menyatakan Rabu hari ini sekitar 8 ton daging sapi akan datang dari Bandara Soekarno Hatta.
Menteri Pertanian Suswono menyatakan daging tersebut akan digunakan untuk operasi pasar bersama Bulog untuk menstabilkan harga. Jika di Jakarta pasokan daging mencukupi dan harga normal, maka pasokan dan harga di daerah pun akan ikut normal. “Karena mereka tak perlu memasok ke Jakarta,” katanya.
