TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan penggarapan jalan tol lintas Sumatera hingga kini masih terhambat pembebasan lahan. Padahal proyek tersebut harus mulai dikerjakan pada September 2013 mendatang. "Perusahaan negara yang ditugasi harus segera menyelesaikan masalah ini," kata dia.
Kebutuhan lahan untuk proyek tol Trans Sumatera mencapai 2.700 kilometer. Djoko mengatakan pemerintah sudah menunjuk PT Hutama Karya sebagai penggarap proyek untuk membebaskan lahan secepat mungkin. Dia optimistis pembebasan lahan bisa segera dilakukan karena dari sebagian besar merupakan milik perusahaan perkebunan pemerintah. "Menurut penjelasan Menteri Badan Usaha Milik Negara, masalah ini bisa diselesaikan dalam waktu dekat," ujarnya.
Jalan tol Trans Sumatera menghubungkan kota-kota besar dari Nangroe Aceh Darussalam hingga Lampung. Dana yang dibutuhkan dalam proyek ini diperkirakan mencapai Rp 360 triliun. Empat koridor utama tol Trans Sumatera adalah koridor Lampung-Palembang sepanjang 358 kilometer, Palembang-Pekanbaru sepanjang 610 kilometer, Pekanbaru-Medan sepanjang 548 kilometer dan Medan-Banda Aceh sepanjang 460 km kilometer.
Sedangkan tiga koridor pendukung tol Trans Sumatera adalah jalan Palembang-Bengkulu sepanjang 303 kilometer , Pekanbaru-Padang sepanjang 242 kilometer, dan Medan-Sibolga sepanjang 175 kilometer.
Pada tahap awal, Hutama Karya akan membangun empat ruas yakni Medan-Binjai sepanjang 16,8 kilometer dengan biaya Rp 2 triliun, ruas Pekanbaru-Dumai 135 kilometer dengan biaya Rp 14,7 triliun, Palembang-Indralaya 22 km dengan biaya Rp 1 triliun, dan ruas Bakauheni-Terbanggi Besar 150 kilometer dengan anggaran Rp 13,8 triliun.