Dwelling Time Indonesia Paling Lambat di ASEAN

Reporter

Kamis, 11 Juli 2013 14:46 WIB

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Sofyan Wanandi saat konfrensi press setelah mengadakan diskusi dengan tema "Indonesia tumbuh dalam lingkungan global yang lebih rentan" di gedung BKPM, Jakarta, (12/7). Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Sofjan Wanandi mengatakan waktu menginap peti kemas di pelabuhan (dwelling time) di Indonesia termasuk yang paling lama di kawasan Asia Tenggara.

Sofjan mencontohkan dwelling time di Singapura makan waktu 1,5 hari, Malaysia 3 hari dan Thailand sekitar 4 hari hingga 5 hari."Di Indonesia ini bisa sampai 14 hari," kata Sofjan ketika dihubungi Tempo, Kamis, 11 Juli 2013.

Sofjan mengatakan dwelling time yang sangat panjang ini disebabkan lemahnya koordinasi antar instansi yang berwenang di pelabuhan. Akibatnya, kata Sofjan, masing-masing instansi berjalan sesuai dengan kepentingan masing-masing.

"Kelemahannya selalu tidak mau duduk bersama. Kalaupun duduk bersama, tidak ada konsensus. Akibatnya setelah itu ya jalan sendiri-sendiri lagi," kata Sofjan.

Sofjan menyayangkan pemeriksaan yang tak bisa dilakukan lewat koordinasi dalam satu pintu ini. Pemeriksaan yang terlalu panjang ini dinilai Sofjan sebagai bentuk ketidakpercayaan terhadap dunia usaha.

"Dianggap semua perusahaan itu maling, jadi dipersulit semua sehingga biaya usaha tambah mahal," kata Sofjan.


Sofjan juga mengeluhkan terlalu rumitnya pengelompokan jalur pemeriksaan barang oleh Bea Cukai. Pembedaan jalur prioritas, jalur merah dan jalur hijau menurutnya justru membingungkan. "Kenapa yang dapat jalur prioritas cuma segelintir? Kalau mau mempermudah usaha, semua ya diberi jalur prioritas. Jangan karena 1-2 kesalahan di pembukuan langsung tidak bisa masuk jalur prioritas," keluh Sofjan.

Sebelumnya, pemerintah menargetkan dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok maksimal 3 hari. Namun menurut catatan Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan, rata-rata dwelling time berbagai jalur pemeriksaan pada Januari hingga Mei 2013 mencapai 8,13 hari.

Terdapat 3 jalur pemeriksaan kargo di pelabuhan yaitu jalur prioritas (MITA), jalur hijau dan jalur merah. Rata-rata dwelling time pada jalur MITA sepanjang Januari hingga Mei 2013 mencapai 4,7 hari. Rata-rata dwelling time pada jalur hijau pada periode yang sama mencapai 6,15 hari dan pada jalur merah 10,45 hari.


BERNADETTE CHRISTINA

Berita terkait

2 Kali Bermasalah di Bea Cukai, Cakra Khan: Saya akan Bayar Pajak Kalau Masuk Akal

3 hari lalu

2 Kali Bermasalah di Bea Cukai, Cakra Khan: Saya akan Bayar Pajak Kalau Masuk Akal

Cakra Khan pernah mengalami masalah dengan pihak Bea Cukai. Dia membeli jaket Rp 6 juta, namun dikenakan denda sampai Rp 21 juta.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

12 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Apindo Sebut Keputusan MK dalam Sengketa Pilpres Berdampak Positif bagi Investasi dan Dunia Usaha

13 hari lalu

Apindo Sebut Keputusan MK dalam Sengketa Pilpres Berdampak Positif bagi Investasi dan Dunia Usaha

Asosiasi Pangusaha Indonesia atau Apindo merespons soal keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak seluruh gugatan dalam sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

13 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.

Baca Selengkapnya

Kurs Rupiah Kian Jeblok ke 16.117 per USD, Bos Apindo Minta BI Segera Intervensi

22 hari lalu

Kurs Rupiah Kian Jeblok ke 16.117 per USD, Bos Apindo Minta BI Segera Intervensi

Pemerintah, khususnya BI, Kementerian Keuangan dan OJK diminta untuk segera melakukan sejumlah langkah intervensi agar mencegah rupiah kian jeblok.

Baca Selengkapnya

Apindo Beri Catatan Atas Kebijakan WFH bagi ASN Guna Urai Kepadatan saat Arus Balik Lebaran

22 hari lalu

Apindo Beri Catatan Atas Kebijakan WFH bagi ASN Guna Urai Kepadatan saat Arus Balik Lebaran

Apindo menyatakan WFH cenderung menciptakan penurunan produktivitas ekonomi nasional secara agregat.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Sepakat Jaga Defisit Anggaran 2025 3 Persen, Apindo: Penyusunan RAPBN Mesti Displin

24 hari lalu

Pemerintah Sepakat Jaga Defisit Anggaran 2025 3 Persen, Apindo: Penyusunan RAPBN Mesti Displin

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani menanggapi soal keputusan pemerintah menjaga defisit APBN 2025 di bawah 3 persen.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Beri Masukan Peta Perekonomian ke Prabowo, Apa Isinya?

25 hari lalu

Pengusaha Beri Masukan Peta Perekonomian ke Prabowo, Apa Isinya?

Kalangan pengusaha di Apindo memberi masukan berupa peta perekonomian kepada pemerintahan selanjutnya yakni Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden-Wapres Terpilih, Apindo: Uncertainty, Wait and See Masih Terus Ada

45 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden-Wapres Terpilih, Apindo: Uncertainty, Wait and See Masih Terus Ada

Ketua Apindo menanggapi pengumuman KPU soal Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wapres terpilih pemenang Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Apindo Dukung Pembatasan Barang Bawaan Impor, Sesuai Keinginan Industri

48 hari lalu

Apindo Dukung Pembatasan Barang Bawaan Impor, Sesuai Keinginan Industri

Pembataan barang bawaan impor berlaku sejak 10 Maret 2024.

Baca Selengkapnya