TEMPO.CO, Jakarta -- Setoran cukai rokok mencapai 50 persen dari target tahun ini. Hingga 28 Juni lalu, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan mencatat pendapatan cukai rokok mencapai Rp 52,6 triliun. Jumlah ini setara 50 persen lebih dari target Rp 104 triliun dalam APBN Perubahan 2013.
Direktur Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai Susiwijino Moegiarso optimistis target cukai rokok dapat dicapai. "Volume produksi hasil tembakau meningkat tahun ini," katanya dalam siaran pers, Jumat, 5 Juli 2013. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, penerimaan cukai pada semesterI naik 18 persen. Ia memprediksi produksi rokok lebih 340 miliar batang sigaret kretek mesin (SKM), sigaret putih mesin (SPM), dan sigaret kretek tangan (SKT).
Peningkatan target cukai rokok paling besar ketimbang instrumen pendapatan lain di Ditjen Bea dan Cukai. Target cukai rokok Rp 104 triliun naik dari target APBN 2013 sebesar Rp 92 triliun. Target cukai rokok setara 63 persen dari total penerimaan Bea dan Cukai.
Target bea masuk dinaikkan dari Rp 27 triliun menjadi Rp 30,8 triliun. Dari target itu, setoran yang masuk hingga semester pertama tahun ini mencapai Rp 14,4 triliun atau 46,84 persen. Susiwijino optimistis target terlampai karena volume impor bakal melejit di semester kedua mendatang. "Peningkatan volume dan dutiable impor meningkat tajam," katanya. Peningkatan impor ini telah melebarkan defisit neraca perdagangan yang berpotensi mengancam nilai tukar rupiah.
Adapun target bea keluar diturunkan dari Rp 31,7 triliun menjadi Rp 17, 6 triliun. Tahun ini, pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat bersepakat menaikkan target penerimaan bea dan cukai sebesar Rp 153 triliun pada APBN Perubahan 2013. Jumlah ini naik ketimbang target APBN 2013 sebesar Rp 150 triliun.
Penerimaan Cukai Rokok 2023 Diprediksi Tak Capai Target, Ada Tiga Alasan
14 September 2023
Penerimaan Cukai Rokok 2023 Diprediksi Tak Capai Target, Ada Tiga Alasan
penerimaan cukai hasil tembakau (CHT) atau cukai rokok baru terkumpul Rp 126,8 triliun hingga akhir Agustus 2023. Realisasi tersebut setara 54,53 persen dari target APBN 2023 sebesar Rp 232,5 triliun.