Lelang SUN Jaga Likuiditas Dolar

Rabu, 3 Juli 2013 12:39 WIB

Ilustrasi Uang dolar/Rupiah/Penukaran uang. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Sentimen positif dari membaiknya lelang surat utang negara (SUN) kemarin membatasi pelemahan rupiah hari ini.


Di transaksi pasar uang hingga pukul 12.00 WIB, posisi rupiah ditransaksikan melemah tipis ke level 9.937 per dolar Amerika Serikat (AS) dibanding penutupan perdagangan kemarin sore di level 9.934 per dolar. Pergerakan rupiah masih konsolidasi dalam rentang terbatas.


Ekonom dari PT Samuel Sekuritas Indonesia, Lana Soelistianingsih, mengatakan respons positif investor terhadap lelang SUN kemarin telah meredakan permintaan dolar di pasar domestik. "Lelang 2 Juli menarik minat beli yang lebih tinggi dibanding lelang sebelumnya."


Lelang tersebut cukup mampu menyerap rupiah yang berseliweran di pasar dan menarik dolar. Diharapkan, dengan likuiditas mata uang Abang Sam yang terjaga, tekanan terhadap rupiah berkurang.


Lelang SUN yang masuk mencapai Rp 14,1 triliun, atau lebih tinggi 1,8 kali dari total yang diserap sebesar Rp 9,7 triliun. Surat obligasi seri FR63 dengan imbal hasil tertinggi yang dimenangkan sebesar 7,25 persen dengan kupon 5,62 persen.


Advertising
Advertising

Menurut Lana, kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia menjadi 6 persen mendorong investor untuk meminta imbal hasil lebih tinggi. "Investor terus menekan yield karena risiko meningkat pasca kenaikan inflasi dan kenaikan BBM bersubsidi."


Hingga lelang kemarin, SUN yang diterbitkan mencapai total Rp 101,2 triliun dari rencana penerbitan surat berharga negara (SBN) total sebesar Rp 378 triliun pada tahun 2013.


PDAT | M. AZHAR

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

8 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

10 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

16 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

4 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

4 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya