Komisi XI Sepakati Asumsi Makro 2014

Reporter

Senin, 24 Juni 2013 21:09 WIB

Tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Tarahan, Lampung tahun 2004, Emir Moeis, menjawab sejumlah pertanyaan wartawan seusai menemui Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso di kompleks MPR dan DPR Senayan, Jakarta, Senin (30/7). ANTARA/Rosa Panggabean

TEMPO.CO, Jakarta-– Komisi XI atau Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat telah menyepakati asumsi makro 2014 yang diajukan Kementerian Keuangan. Ketua Komisi Keuangan, Emir Moeis mengatakan asumsi makro yang terdiri dari pertumbuhan ekonomi sebesar 6,4-6,9 persen, inflasi 3,5-5,5 persen, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat 9.600-9.800 dan suku bunga SPN 3 bulan 4,5-5,5 persen disepakati sesuai yang diajukan Kemenkeu.


“Nanti sesudah nota keuangan, mudah-mudahahan tidak ada banyak perubahan dan juga di dunia sehingga target pertumbuhan tercapai,” ucapnya saat Rapat Kerja dengan Menteri Keuangan, Menteri PPN-Bappenas, Gubernur Bank Indonesia, dan Kepala BPS di Gedung Parlemen, Senin 24 Juni 2013.

Namun sebelumnya, anggota Komisi Keuangan dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Arif Budimanta menuturkan pemerintah harus optimistis melihat perkembangan dunia kedepan dengan target pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5-7 persen. “Kita harus optimis, setelah 2 bulan kemudian baru kita evaluasi dan revisi tidak apa-apa,” ujarnya.

Sementara itu, Menteri Keuangan, Muhammad Chatib Basri menyatakan melihat perkembangan terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di level bawah yaitu sekitar 6,4 persen. “Kenapa disebut level bawah, karena globalnya ada pengetatan likuiditas. Artinya pemerintah realistis,” ucapnya usai Raker.

Meski demikian, Chatib menilai kondisi ekonomi global membaik daripada tahun 2013 namun tidak normal. “Kalau normal itu target di level atas, pemerintah mengajukan revisi APBNP 2013 6,2, sekarang 6,4 persen, kan lebih baik,” ujarnya.

Pertumbuhan ekonomi di tahun 2014, lanjut Chatib, diperkirakan konsumsi masyarakat merupakan kontributor utama dari pertumbuhan tersebut. Terutama didorong oleh peningkatan daya beli masyarakat dengan relatif rendahnya laju inflasi, bertambahnya jumlah penduduk berpendapatan menengah, adanya pesta demokrasi (Pemilu), dan penguatan kinerja ekonomi seiring meningkatnya alokasi belanja infrastruktur pemerintah.


Adapun untuk laju inflasi 2014, Chatib menilai akan kembali normal dan mengharap berada dikisaran titik tengah rentang sasaran inflasi yang telah ditetapkan sebesar 4,5 persen + 1 persen.

Terkait dengan tingkat bunga SPN 3 bulan, naiknya harga BBM yang akan meningkatkan ekspektasi inflasi dan berpotensi meningkatkan suku bunga, pemerintah memperkirakan SPN 3 bulan masih akan berada pada level dibawah 5 persen. Hal ini didukung oleh tingginya permintaan investor atas penerbitan SPN 3 bulan. Dalam 6 bulan terakhir, bid to cover ratio penerbitan SPN 3 bulan mencapai 3,6 kali.

LINDA TRIANITA



Advertising
Advertising

Berita terkait

Cerita Pekerja Harian di Bendungan Sepaku Semoi IKN: Dibayar Rp 135 Ribu per Hari, Senang Melihat Kunjungan Menteri

1 hari lalu

Cerita Pekerja Harian di Bendungan Sepaku Semoi IKN: Dibayar Rp 135 Ribu per Hari, Senang Melihat Kunjungan Menteri

Sugianto, 30 tahun, sudah tiga tahun bekerja di proyek Bendungan Sepaku Semoi IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya

Bappenas Pastikan Makan Siang Gratis Tidak Bersumber dari Dana BOS

4 hari lalu

Bappenas Pastikan Makan Siang Gratis Tidak Bersumber dari Dana BOS

Bappenas menyatakan tidak ada pihak swasta yang akan ikut mensponsori program makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai jadi Sorotan, CITA Sarankan Sejumlah Langkah Perbaikan

4 hari lalu

Bea Cukai jadi Sorotan, CITA Sarankan Sejumlah Langkah Perbaikan

Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) menyoroti kritik publik terhadap Ditjen Bea Cukai belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

4 hari lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi UKT: Landasan Penetapan Besaran UKT di Perguruan Tinggi Negeri

5 hari lalu

Serba-serbi UKT: Landasan Penetapan Besaran UKT di Perguruan Tinggi Negeri

Pembahasan besaran Uang Kuliah Tunggal disingkat UKT kerap menjadi persoalan yang kerap diprotes mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

5 hari lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

6 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

6 hari lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

9 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

11 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya