Boediono: BLSM Tak Pengaruhi Pilihan Politik

Reporter

Selasa, 18 Juni 2013 13:41 WIB

Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Kantor Pos Blora, Jakarta, Rabu (18/3). Pemerintah menyalurkan dana BLT tahap III sebesar Rp. 3.766.410.600.000 kepada 18.832.053 Rumah Tangga Sasaran (RTS) di seluruh Indonesia. TEMPO/Wahyu Setiawan

TEMPO.CO, Jakarta -- Wakil Presiden Boediono menilai Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) tidak mempengaruhi pilihan politik penerimanya. Dana sebesar Rp 150 ribu akan diberikan empat kali selama empat bulan kepada keluarga miskin. Dana itu adalah kompensasi atas kenaikan harga Bahan Bakar Minyak.

"Publik sudah sangat cerdas, jadi uang seperti itu tidak ada artinya untuk pengaruhi pilihan mereka," katanya saat konferensi pers sosialisasi program kompensasi di Kantor Wakil Presiden, Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa, 18 Juni 2013.

Besaran dana dianggap tidak mempengaruhi masyarakat miskin menentukan pilihan terhadap partai politik atau tokoh politik yang akan dipilih pada pemilihan umum dan pemilihan presiden mendatang. "Barangkali perlu dipikirkan kalau Rp 150 ribu itu tidak ada artinya bagi konstituen," katanya.

Boediono mengklaim bantuan tunai ini tepat sasaran. Alasannya Badan Pusat Statistik menyaring calon penerima melalui survei. Survei itu digelar hingga tingkat Desa.

Hasil survei menyebutkan persen 40 penduduk Indonesia berpendapatan rendah. Dari total itu, sebesar 25 persen akan menerima BLSM. Jumlah calon penerima mencapai 15,5 juta rumah tangga. Jumlah ini melebihi jumlah orang miskin versi BPS. "Yang menerima bukan hanya yang sangat miskin."

Menurut Boediono bantuan langsung bertujuan meredam gejolak inflasi. "Selama 3-4 bulan akan ada shock. Nanti akan kembali normal," katanya.

Dewan Perwakilan Rakyat mengesahkan Rancangan APBN Perubahan 2013 menjadi Undang-Undang. Dalam APBN Perubahan itu ditetapkan alokasi dana program kompensasi akibat kenaikkan BBM.

Dana BLSM yang disetujui sebesar Rp 9,32 triliun, lebih kecil dari pengajuan awal pemerintah sebesar Rp 11,6 triliun. Selisih dari pengajuan awal yaitu Rp 2,31 triliun dialokasikan untuk infrastruktur dasar bersifat bantuan sosial Rp 1,25 triliun,
penyaluran dan pengamanan BLSM Rp 360 miliar, infrastruktur Rp 500 miliar, dan kebutuhan mendesak Rp 196,4 miliar.

Dengan tambahan dari selisih pengajuan BLSM, anggaran untuk pembangunan infrastruktur dasar yang bersifat bantuan sosial mencapai Rp 7,25 triliun.

Selain bantuan tunai pemerintah menambah kuota program percepatan perlindungan sosial yaitu penambahan kuota bantuan siswa miskin (BSM) sebesar Rp 7,5 triliun, Program Keluarga Harapan sebesar Rp 700 miliar, dan beras miskin dialokasikan Rp 4,3 triliun.

ANGGA SUKMA WIJAYA



Terhangat:
EDSUS HUT Jakarta | Kenaikan Harga BBM | Rusuh KJRI Jeddah


Baca juga:

Soal Macet, Jokowi-Ahok Lupakan Hal Sederhana?

Jokowi Sebut BLSM dengan Balsem

Jokowi Ternyata Pernah Dagang di PRJ

Nilai Kinerja Transportasi Jokowi: Niat 8, Hasil 6

Berita terkait

Cerita Ganjar Bertemu dengan Boediono dan Romo Magnis, Diberi Wejangan Pengembangan Ekonomi hingga..

24 November 2023

Cerita Ganjar Bertemu dengan Boediono dan Romo Magnis, Diberi Wejangan Pengembangan Ekonomi hingga..

Ganjar Pranowo pada hari ini bertemu dengan mantan Wakil Presiden Boediono dan Romo Magnis. Apa saja yang dibicarakan?

Baca Selengkapnya

Bertemu Boediono, Ganjar Bilang Diskusi Kepemimpinan hingga Pengelolaan SDM

24 November 2023

Bertemu Boediono, Ganjar Bilang Diskusi Kepemimpinan hingga Pengelolaan SDM

Boediono mengatakan pertemuan bersama Ganjar hanya berbicara soal pengalamannya selama berada di pemerintahan sejak orde baru.

Baca Selengkapnya

Sambangi Romo Magnis Suseno, Ganjar Bilang Diskusi soal Moral dan Etika

24 November 2023

Sambangi Romo Magnis Suseno, Ganjar Bilang Diskusi soal Moral dan Etika

Ganjar Pranowo menganggap Romo Magnis sebagai tokoh agama dan intelektual.

Baca Selengkapnya

SBY Berbagi 3 Memori Jadi Presiden, Tak Ingin Salahgunakan Kekuasaan

18 Agustus 2023

SBY Berbagi 3 Memori Jadi Presiden, Tak Ingin Salahgunakan Kekuasaan

"Kami sungguh tidak ingin menyalahgunakan kekuasaan yang kami miliki," ucap SBY.

Baca Selengkapnya

AHY Tiba di Pacitan, Bakal Resmikan Museum dan Galeri SBY-Ani di Hari Kemerdekaan

16 Agustus 2023

AHY Tiba di Pacitan, Bakal Resmikan Museum dan Galeri SBY-Ani di Hari Kemerdekaan

AHY bersama Annisa Pohan telah tiba di Pacitan sejak Selasa malam untuk meresmikan Museum dan Galeri SBY-Ani pada 17 Agustus 2023.

Baca Selengkapnya

Try Sutrisno Sebut Kriteria Pemimpin Yang Baik Setelah Sambut Muhaimin Iskandar

20 Mei 2023

Try Sutrisno Sebut Kriteria Pemimpin Yang Baik Setelah Sambut Muhaimin Iskandar

Try Sutrisno menilai pemimpin yang baik harus memiliki otak yang cerdas dan hati yang bersih.

Baca Selengkapnya

Sambangi Boediono, Cak Imin Ngaku Tak Dapat Wejangan Politik

17 Mei 2023

Sambangi Boediono, Cak Imin Ngaku Tak Dapat Wejangan Politik

Cak Imin mengaku mendapatkan banyak masukan dan wejangan dari safari politik ke para mantan wakil presiden.

Baca Selengkapnya

Tiba di Rumah Boediono, Cak Imin Akan Minta Saran Soal Ekonomi dan Pemilu 2024

17 Mei 2023

Tiba di Rumah Boediono, Cak Imin Akan Minta Saran Soal Ekonomi dan Pemilu 2024

Cak Imin tampak datang ke kediaman Boediono dengan mengenakan batik dan peci hitam. Adapun Boediono tampak menyambutnya langsung.

Baca Selengkapnya

Safari ke Wapres, Cak Imin Hari Ini Sambangi Boediono

17 Mei 2023

Safari ke Wapres, Cak Imin Hari Ini Sambangi Boediono

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin hari ini akan bertemu dengan mantan Wapres Boediono.

Baca Selengkapnya

Masa Jabatan Perry Warjiyo Berakhir Mei, Simak Deretan Nama Gubernur BI dari Pertama hingga Kini

7 Februari 2023

Masa Jabatan Perry Warjiyo Berakhir Mei, Simak Deretan Nama Gubernur BI dari Pertama hingga Kini

Masa jabatan Gubernur BI Perry Warjiyo akan berakhir pada Mei 2023 ini. Perry menjabat sejak 23 Mei 2018. Siapa saja yang pernah menjadi Gubernur BI?

Baca Selengkapnya