Pengusaha Rotan Masih Kesulitan Bahan Baku

Kamis, 13 Juni 2013 17:57 WIB

Kerajinan rotan. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Surakarta - Kebijakan pemerintah melarang ekspor bahan baku rotan ternyata tidak membuat produsen produk rotan gampang mendapatkan bahan baku rotan. Ketua Asosiasi Mebel Kayu dan Rotan Indonesia (AMKRI) Hardono menyatakan, sampai saat ini produsen mebel rotan tetap kesulitan mendapatkan bahan baku. "Padahal Indonesia penghasil terbesar bahan baku rotan di dunia. Tapi kenapa bahan baku tetap langka pasca pelarangan ekspor bahan baku?" kata dia di Surakarta, Kamis, 13 Juni 2013.


Hardono mengatakan, 80 persen bahan baku rotan yang beredar di dunia berasal dari Indonesia. Sehingga, ketika ada larangan ekspor bahan baku rotan, seharusnya pengusaha produk rotan tidak perlu bingung lagi mencari bahan baku. "Saat masih boleh ekspor bahan baku rotan, wajar kalau kami kesulitan. Tapi sekarang harusnya tidak lagi," ucapnya.


Dia mengatakan kebijakan Kementerian Perdagangan melarang ekspor bahan baku rotan sudah bagus. Namun harus ditindak lanjuti dengan memastikan ketersediaan bahan baku untuk industri kerajinan dan mebel rotan di dalam negeri. Misalnya dengan mendirikan terminal rotan.

Menurut Hardono, dengan menguasai 80 persen ekspor bahan baku rotan dunia, harusnya Indonesia juga menguasai 80 persen produk barang jadi dari rotan ketika ekspor bahan baku ditutup. "Tapi faktanya sekarang baru bisa 20 persen. Padahal pangsa pasar produk rotan di Indonesia 33 persen," katanya.

Hardono meminta eksportir bahan baku rotan dan produsen produk rotan bekerja sama untuk menghasilkan produk jadi. Sehingga dapat meningkatkan nilai tambah rotan. "Saya berharap penghasil bahan baku rotan di Sulawesi dan Kalimantan bersatu dengan produsen produk rotan yang kebanyakan di Jawa. Harus ada simbiosis mutualisme dan alih teknologi, tidak hanya murni perdagangan," ujarnya.

Selain kelangkaan bahan baku, kendala lain industri produk rotan adalah minimnya tenaga kerja. Saat industri produk rotan terpuruk, banyak yang alih profesi menjadi pengusaha restoran atau berjualan bakso.

Ketua Koperasi Serba Usaha Trangsan Manunggal, Suparji, mengatakan industri rotan di Trangsan, Sukoharjo mulai menggeliat. Kini dari 20 eksportir bisa mengirim 100 kontainer per bulan dengan nilai Rp 90 juta. "Tapi masih banyak pasar yang belum tergarap. Kami kekurangan tenaga kerja," katanya. Selain itu, karena tidak ada terminal rotan di Sukoharjo, maka 193 perajin yang ada harus mencari bahan baku rotan ke Cirebon atau Surabaya. Kini harga bahan baku rotan Rp 15 ribu per kilogram. Kebutuhan bahan baku rotan di angka 510 ton per bulan.

UKKY PRIMARTANTYO

Berita terkait

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

3 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

49 hari lalu

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G mulai dipromosikan. Gawai ini termasuk kelas menengah, namun fiturnya lengkap dan mumpuni.

Baca Selengkapnya

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

50 hari lalu

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

Setelah empat tahun vakum, Gaikindo kembali adakan Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2024. Apa yang menarik?

Baca Selengkapnya

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

21 Februari 2024

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

TMMIN menerima penghargaan Lighthouse Industry 2024 setelah dianggap berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing industri otomotif.

Baca Selengkapnya

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

17 Januari 2024

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

Sekarang, sudah banyak orang yang menjual iPhone bekas. Sebelum membeli, sebaiknya cek IMEI iPhone apakah terdaftar atau tidak.

Baca Selengkapnya

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

9 Januari 2024

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno mengatakan bakal memanggil Kementerian Perindustrian dan PT Indonesia Tsingshan Stainless Stell (ITSS).

Baca Selengkapnya

Indef Sebut Investasi Sektor Industri Pengolahan Berpusat di Pulau Jawa

28 Desember 2023

Indef Sebut Investasi Sektor Industri Pengolahan Berpusat di Pulau Jawa

Ekonom Indef Riza Annisa Pujarama mengatakan ada ketimpangan realisasi investasi di sektor industri pengolahan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Dugaan Pelanggaran Kasus Ledakan Smelter Nikel Cina di Indonesia, Waskita Karya Lanjutkan PHK

26 Desember 2023

Terpopuler: Dugaan Pelanggaran Kasus Ledakan Smelter Nikel Cina di Indonesia, Waskita Karya Lanjutkan PHK

Terpopuler: Dugaan pelanggaran di kasus ledakan smelter nikel milik Cina di Indonesia, Waskita Karya berpotensi lanjutkan PHK karyawan.

Baca Selengkapnya

Smelter Nikel di Morowali Meledak, Kemenperin Minta Perusahaan Penuhi Hak Korban

24 Desember 2023

Smelter Nikel di Morowali Meledak, Kemenperin Minta Perusahaan Penuhi Hak Korban

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) minta PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) penuhi hak korban ledakan smelter nikel di Morowali.

Baca Selengkapnya

Tungku Smelter Meledak, Kementerian ESDM: Pengawasan Kepatuhan K3 Wewenang Kemenperin

24 Desember 2023

Tungku Smelter Meledak, Kementerian ESDM: Pengawasan Kepatuhan K3 Wewenang Kemenperin

Kementerian ESDM mengatakan bahwa pengawasan kepatuhan K3 industri smelter nikel wewenang Kementerian Perindustrian.

Baca Selengkapnya