Dolar Kuat, Kekayaan Keluarga Amerika Tembus Rekor

Selasa, 11 Juni 2013 09:15 WIB

Tiga pialang memperhatikan pergerakan harga saham di bursa saham Sao Paulo, Brasil, (8/8). Indeks saham di Brasil mengalami penuruanan tajam akibat turunnya peringkat utang Amerika Serikat. AP/Andre Penner

TEMPO.CO, Washington - Fenomena jebolnya rupiahhingga angka Rp 10.000 per satu dolar di Amerika Serikat diwarnai dengan naiknya kekayaan. Bank Sentral Amerika menyatakan kekayaan keluarga Amerika meningkat sebesar US$ 3 triliun pada kuartal pertama 2013. Peningkatan itu mencapai rekor tertinggi US$ 70,4 triliun dan melampaui jumlah kekayaan tertinggi pada 2007 yang mencapai US$ 68 triliun.

Pada Januari-Maret 2013, kenaikan harga saham dan reksa dana berkontribusi sebesar 50 persen dari kekayaan itu. Peningkatan jumlah kekayaan warga Amerika juga dipicu oleh cadangan dana pensiun yang lebih besar, kepemilikan mobil, dan jumlah utang yang lebih rendah.

Ekonom dari Moody's Analytics, Scott Hoyt, menyatakan kenaikan jumlah kekayaan ini tidak serta-merta mendorong belanja konsumen. "Salah satu alasannya adalah tingkat kemiskinan di Amerika saat ini masih lebih rendah 11 persen dibanding tingkat kemiskinan pada 2007. Ini tentunya setelah ada penyesuaian terhadap inflasi dan pertumbuhan populasi," katanya seperti dikutip laman USA Today.

Jumlah kekayaan rata-rata rumah tangga di Amerika mencapai US$ 539.500 akhir tahun lalu. Kekayaan rumah tangga menggambarkan aset yang dimiliki keluarga, seperti rumah, saham, uang, dan tabungan di bank, dikurangi utang dan tagihan kartu kredit.

Dalam lima tahun terakhir, inflasi mengikis jumlah kekayaan warga Amerika sebesar 10 persen. Jumlah rumah tangga telah meningkat 3,8 juta menjadi 115 juta rumah tangga pada akhir tahun lalu. Berdasarkan data terbaru bank sentral, utang rumah tangga Amerika, pemerintah, dan pebisnis mencapai US$ 40,6 triliun. (Baca juga: Chatib: Pelemahan Rupiah Hanya Sementara)

Di Amerika, jumlah tenaga kerja pun meningkat. Berdasarkan data Departemen Tenaga Kerja setempat, jumlah pekerja baru mencapai 175 ribu bulan lalu. Sedangkan angka pengangguran naik tipis dari 7,5 menjadi 7,6 persen. Kondisi ini menunjukkan pemangkasan belanja pemerintah tak berdampak negatif, seperti yang dikhawatirkan banyak analis.

Perbaikan ekonomi Amerika membuat sentimen positif pada aset-aset dalam bentuk dolar. Ekonom Standard Chartered, Eric Sugandi, mengatakan investor lebih memilih menaruh investasinya dalam bentuk dolar. Akibatnya, mata uang lain di luar dolar melemah, termasuk rupiah. Eric memperkirakan tren ini masih akan berlanjut. Prediksinya, kurs rupiah pada Juni ini berada di level 9.950 per dolar AS. "Akhir tahun, rupiah diperkirakan akan menguat," kata Eric. Dia memperkirakan nilai tukar pada akhir tahun sebesar 9.800 per dolar AS. (Baca juga: Rupiah Bermain di Level 9.800)

USA TODAY | REUTERS | ANANDA TERESIA | MARTHA

Berita Terkait:

Rupiah Bermain di Level 9.800

Chatib: Pelemahan Rupiah Hanya Sementara
Tol Bali Jadi Jembatan Tol Terpanjang di Indonesia
Emas Antam Melorot Rp 9.000 per Gram Tiga Nama Ini Menguat Sebagai Calon Anggota BPK






Advertising
Advertising

Berita terkait

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

5 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

10 hari lalu

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

10 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

12 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

12 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

12 hari lalu

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai pelemahan rupiah bukan hanya karena konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

13 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

1 Desember 2023

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

Ari Dwipayana menyebut semua pihak termasuk Presiden Jokowi berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjalankan fungsinya dengan baik.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

27 Oktober 2023

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan depresiasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika bisa menguntungkan para eksportir.

Baca Selengkapnya

Agenda Jokowi Reshuffle Gelombang Kedua

26 Oktober 2023

Agenda Jokowi Reshuffle Gelombang Kedua

Presiden Jokowi dikabarkan kembali akan reshuffle kabinet pada pekan depan. Siapa saja yang bakal diganti?

Baca Selengkapnya