Sumber Gas untuk Petrokimia Gresik Dipertanyakan

Senin, 10 Juni 2013 19:11 WIB

Pupuk urea non subsidi di Pelabuhan Rakyat Kalimas, Surabaya untuk dikirimkan ke Sampit, Kalimantan Tengah, Selasa (9/2). Pemerintah berencana merevitalisasi industri pupuk urea sebesar 47,1 triliun rupiah. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Jakarta- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral diminta untuk mengkaji kembali sumber pasokan gas untuk pabrik pupuk Petrokimia Gresik. Sekretaris Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Gde Pradnjana mengatakan, keputusan pasokan gas diminta selesai dalam 2 hari ke depan.

"Menko memberikan waktu ke ESDM untuk melihat kembali dalam 1-2 hari ini. Dalam keputusan sementara rapat hari ini, gas dari Lapangan MDA dan MBH akan kembali ke Petrokimia Gresik," kata Gde ketika ditemui seusai rapat di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Lapangan Banteng, Jakarta.

Sebelumnya, Kementerian Energi dan SKK Migas memutuskan Petrokimia Gresik mendapat gas dari proyek unitisasi Lapangan Tiung Biru dan lapangan Jambaran, Blok Cepu, Jawa Timur. Sementara gas dari Lapangan MDA-MBH, Blok Offshore Madura Strait, Jawa Timur akan memasok mini LNG untuk kebutuhan pembangkit listrik di Bali. Namun, pihak Petrokimia Gresik menolak alokasi ini dan meminta pasokan gas dari Lapangan MDA-MBH yang dioperasikan Husky-CNOOC Madura Limited.

Gde mengatakan ada beberapa pertimbangan sehingga gas dari Tiung Biru-Jambaran dialokasikan untuk Petrokimia Gresik. Salah satunya, menurut Gde untuk mendorong pengembangan infrastruktur pipa gas. "Kalau dikembangkan dari Tiung Biru akan mendukung pembangunan infrastruktur, ada pasar bagi gas Tiung Biru," kata Gde.

Menurut Gde, jika Petrokimia Gresik memanfaatkan gas dari Lapangan MDA-MBH, maka akan menggunakan pipa yang sudah ada yaitu jaringan East Java Gas Pipeline (EJGP). Sementara jika menggunakan gas dari Tiung Biru Jambaran, akan menggunakan ruas pipa Gresik-Semarang yang menurut Kementerian Energi dijadwalkan selesai dibangun pada Kuartal III 2014.

Ruas pipa Semarang-Gresik sepanjang 261 kilometer akan dibangun oleh anak usaha Pertamina, Pertagas. Ruas pipa ini akan melewati jalur Semarang, Purwodadi, Cepu, Bojonegoro, Tuban dan berakhir di Gresik."Sekarang gas di Jawa Timur sudah surplus, sementara ada pasar lain yang belum teralokasikan. Selain itu ada juga potensi yang seharusnya bisa dikembangkan, jadi tidak bisa dikembangkan kalau semua menggunakan fasilitas yang ada," kata Gde.

Selain itu Gde mengatakan dari segi kelangsungan pasokan, masa produksi Lapangan Tiung Biru-Jambaran lebih lama daripada Lapangan MDA-MBH. Lapangan Tiung Biru-Jambaran bisa berproduksi sampai 17 tahun, sementara MDA-MBH berproduksi selama 9 tahun.

Sementara dari sisi volume, menurut Gde tidak ada perubahan jumlah pasokan. Demikian juga pada sisi harga, Gde mengatakan harga gas dari kedua lapangan ini tak jauh berbeda. "Kalau angka yang sempat beredar, gas dari Husky seolah-olah US$ 6,5 per MMBTU (juta british thermal unit/million british thermal unit). Tetapi dengan eskalasi 3 persen, kaalu dirata-ratakan harganya sekitar US$ 8,8 per MMBTU," kata Gde.

Kedua proyek ini diperkirakan akan selesai pada awal 2017. Sebelumnya, gas dari proyek Lapangan MDA-MBH dijadwalkan akan mengalir pada 2016, namun karena ada tender pengadaan yang harus diulang maka penyelesaian proyek mundur menjadi 2017.

BERNADETTE CHRISTINA

Terhangat:
Priyo Budi Santoso | Rusuh KJRI Jeddah | Taufiq Kiemas

Baca juga:

Murdaya Poo: Isu PRJ Pisah dari JIExpo Itu Basi

PKS: Menteri Kami Tak Ada Hubungan dengan Partai

Jokowi Gantikan Megawati Terima Tamu

Densus Ciduk Imam Masjid di Makassar

Berita terkait

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

17 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

2 Maret 2024

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

23 Februari 2024

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

Kemenperin menbantah Kementerian ESDM terkait perluasan harga gas khusus industri yang dinilai membebani industri migas.

Baca Selengkapnya

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

18 Januari 2024

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

Jawa-Bali merupakan daerah yang paling banyak menerima rice cooker gratis. Total anggaran program ini Rp 347 miliar.

Baca Selengkapnya

Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

16 Oktober 2023

Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

MKementerian ESDM akan memberikan bantuan 600 ribu unit rice cooker secara gratis, apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Indosolar Expo 2023: Upaya Bersama Bangkitkan Energi Surya Indonesia

26 Juli 2023

Indosolar Expo 2023: Upaya Bersama Bangkitkan Energi Surya Indonesia

Energi surya memiliki peran strategis dalam mengakselerasi upaya transisi energi khususnya di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).

Baca Selengkapnya

5 Provinsi Penghasil Emas Terbesar di Indonesia

11 Februari 2023

5 Provinsi Penghasil Emas Terbesar di Indonesia

Inilah 5 Provinsi Penghasil emas terbesar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Turunkan Emisi Efek Rumah Kaca, Kementerian ESDM Percepat Pengembangan Sektor Panas Bumi

11 Februari 2023

Turunkan Emisi Efek Rumah Kaca, Kementerian ESDM Percepat Pengembangan Sektor Panas Bumi

Kementerian ESDM terus mengembangkan sektor panas bumi untuk menurunkan efek rumah kaca.

Baca Selengkapnya

Menteri ESDM: Ekspor Emas Dihentikan Bertahap

10 Februari 2023

Menteri ESDM: Ekspor Emas Dihentikan Bertahap

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan larangan ekspor emas akan dilakukan secara bertahap.

Baca Selengkapnya

Soal Ekosistem Kendaraan Listrik, Anggota DPR Minta Pemerintah Realistis

7 Februari 2023

Soal Ekosistem Kendaraan Listrik, Anggota DPR Minta Pemerintah Realistis

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno meminta pemerintah realistis dengan target pembentukan ekosistem kendaraan listrik atau EV di Indonesia.

Baca Selengkapnya