Pemerintah Serahkan Studi Kelayakan JSS ke Swasta

Reporter

Editor

Pruwanto

Jumat, 31 Mei 2013 06:46 WIB

Hatta Rajasa, pejabat sementara menteri keuangan, memberi ucapan selamat kepada menteri keuangan Muhammad Chatib Basri usai acara pelantikan di Istana Negera, Jakarta, (21/5). TEMPO/Subekti

TEMPO.CO , Jakarta:Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto menyatakan, pengerjaan studi kelayakan megaproyek Jembatan Selat Sunda (JSS) bukan tanggung jawab pemerintah. “Itu tanggung jawab pengembang. Kami hanya menyediakan data saja,” ujarnya kemarin.



Pemerintah, kata dia, belum mengetahui pihak mana saja yang akan terlibat dalam pengerjaan studi kelayakan. Semua pengerjaan diserahkan kepada pengembang.



Menurut Djoko, pihaknya masih melakukan rapat antarinstansi untuk memastikan proyek tersebut aman an layak dibangun. Dia hanya memastikan pemasangan tiang pancang (ground breaking) dilakukan pada tahun depan.



Sebelumnya, pengerjaan studi kelayakan dilakukan pengembang proyek PT Graha Banten Lampung Sejahtera ditentang mantan Menteri Keuangan Agus Martowardojo. Menurut Agus, penunjukan swasta sebagai pembuat studi kelayakan berdampak terhadap keuangan negara.



Alasannya, kata Agus, jika suatu waktu pemerintah tak melanjutkan atau membatalkan proyek Jembatan Selat Sunda, maka negara harus menggangti seluruh biaya studi kelayakan yang dikeluarkan pengembang. Untuk itu, menurut dia, pembuatan studi kelayakan merupakan wewenang pemerintah, khususnya Kementerian Pekerjaan Umum.



Advertising
Advertising

Adapun Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, menyatakan, masih menunggu keputusan Tim Tujuh terkait pengerjaan studi kelayakan. "Begitu ada rekomendasi Tim Tujuh, kami langsung rapat dewan pengarah,” ujarnya.

Dia berharap studi kelayakan dibuat pada tahun ini. Pemerintah berharap ground breaking bisa dilakukan pada akhir 2014. Hatta memastikan pembangunan proyek jembatan dan pengembangan kawasan Selat Sunda senilai Rp 200 triliun tak menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara.



Menurut Hatta, pengembangan proyek nantinya akan melibatkan swasta dan badan usaha milik negara. PT Graha Banten Lampung Sejahtera sebagai pemrakarsa, dipersilahkan bekerja dengan pihak mana pun.



Adapun Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memastikan bahwa rencana pembangunan Jembatan Selat Sunda akan dilanjutkan. Namun, dia meminta agar pembangunan juga diikuti dengan pembangunan infrastruktur di kawasan Selat Sunda. "Kalau cuma membangun jembatannya tanpa membangun infrastruktur di sekitarnya tidak akan nyucuk, tak sepadan dengan modal yang dikeluarkan," ujar Presiden.(Baca: Hambatan Jembatan Selat Sunda)

ALI NY | TIKA PRIMANDARI | MUHAMMAD MUHYIDDIN | PRIHANDOKO

Topik Terhangat:
Tarif Baru KRL
| Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah


Berita Terpopuler

Bagikan KJS, Jokowi Disebut Pencitraan

Penulis Surat Pembaca Keberatan Didenda Rp 1 M

Jaksa Sebut Hercules Ancam Polisi



Berita terkait

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Selesai Akhir Tahun Ini

14 jam lalu

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Selesai Akhir Tahun Ini

Proyek peningkatan dan pengembangan Stasiun Tanah Abang ditargetkan rampung pada akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perhubungan Klaim Keselamatan Pelayaran Indonesia Diakui Dunia

18 jam lalu

Kementerian Perhubungan Klaim Keselamatan Pelayaran Indonesia Diakui Dunia

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengklaim bahwa keselamatan dan keamanan pelayaran kapal Indonesia telah diakui dunia internasional.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

1 hari lalu

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

Polisi mengungkap penyebab terjadinya penganiyaan di Kampus STIP Jakarta yang menyebabkan seorang taruna tewas.

Baca Selengkapnya

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

1 hari lalu

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

Jenazah Taruna STIP Jakarta korban penganiayaan seniornya akan diterbangkan ke kampung halamannya hari ini.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

3 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan Bandara Sam Ratulangi, Manado belum aman untuk penerbangan akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

3 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

3 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

4 hari lalu

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional dan 17 bandara domestik di Indonesia. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

7 hari lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

9 hari lalu

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.

Baca Selengkapnya