TEMPO.CO, Jakarta - PT Asahimas Chemical Indonesia melakukan ekspansi produksi bahan kimia pada akhir 2013. Investasi untuk proyek ini mencapai US$ 400 juta atau sekitar Rp 3,9 triliun.
Menurut Direktur Asahimas Chemical Indonesia, Eddy Sutanto, penambahan kapasitas produksi dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan kebutuhan bahan dasar kimia di dalam negeri.
Untuk itu, perseroan masih mengurus perizinan dan merampungkan proses internal dengan para pemegang saham. "Diharapkan pada akhir 2015 ekspansi ini sudah terlaksana," kata Eddy saat ditemui di kantor Kementerian Perindustrian, Rabu, 22 Mei 2013.
Eddy mengatakan bahan kimia buatan Asahimas akan memenuhi kebutuhan dasar manufaktur petrokimia di Indonesia. Hasil produksinya disalurkan pada produsen sabun, plastik, makanan, kain, dan tekstil. Dengan ekspansi tersebut, kapasitas produksi soda api (caustic soda) akan bertambah dari 500 ribu menjadi 700 ribu ton. Sedangkan produksi polyvinyl chloride (PVC) bisa meningkat dari 280 ribu menjadi 600 ribu ton.
Rencananya ekspansi ini dilakukan di pabrik Asahimas Cilegon. Eddy mengatakan tambahan produksi ini dialokasikan di dalam negeri sebanyak 80 persen. "Sisanya untuk ekspor."
Menteri Perindustrian Mohamad Suleman Hidayat menyatakan ekspansi Asahimas bisa memperkuat industri kimia Indonesia. Dia menilai industri kimia cukup menguntungkan dan mempunyai prospek di pasar domestik.
AYU PRIMA SANDI
Berita terkait
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi
11 hari lalu
Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang
Baca SelengkapnyaBuntut Polusi Udara Pembakaran Gas, Walikota Cilegon Berhentikan Operasional Chandra Asri
20 Januari 2024
Wali Kota Cilegon Helldy Agustian meminta PT Chandra Asri Pacifik Tbk menghentikan sementara seluruh kegiatan operasional pabriknya.
Baca SelengkapnyaGangguan Pabrik Chandra Asri, Polusi Pembakaran Gas Selimuti Langit Cilegon
20 Januari 2024
PT Chandra Asri Pacifik Tbk mengalami gangguan alat yang menimbulkan pembakaran gas di cerobong.
Baca SelengkapnyaBPOM Temukan 50 Obat Tradisional dan 181 Kosmetik Berbahan Kimia Berbahaya
14 Desember 2023
BPOM menemukan 50 item obat trandisional yang mengandung bahan kimian obat dan 181 item kosmetik mengandung bahan dilarang atau berbahaya selama September 2022-Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaAsam Sulfat dan Asam Folat, Benda Apa Saja yang Memiliki Kandungannya
7 Desember 2023
Cawapres Gibran salah menyebut asam sulfat untuk ibu hamil seharusnya asam folat. Kedua asam ini terkandung di dalam benda atau bahan apa saja?
Baca SelengkapnyaBahaya Asam Sulfat, Buat Air Aki hingga Bahan Peledak Jangan Dikonsumsi
7 Desember 2023
Cawapres Gibran Rakabuming sebut asam sulfat untuk ibu hamil, seharusnya asam folat. Ini bahayanya jika asam sulfat dikonsumsi.
Baca SelengkapnyaIni Bahaya Asap Rokok bagi Anak-anak
30 November 2023
Bahaya merokok tidak hanya terjadi pada perokok, tetapi pada orang yang tak sengaja menghirup asap rokok, termasuk anak-anak.
Baca SelengkapnyaSelain Merokok, Ketahui Daftar 10 Barang yang Tidak Boleh Masuk Pesawat
23 November 2023
Viral penumpang pesawat Citilink merokok di kabin. Berikut 10 benda yang tak boleh dibawa dalam pesawat.
Baca SelengkapnyaDensus 88 Sita Barang Bukti 59 Teroris, Ada AK-47 hingga Bahan Kimia Peledak
31 Oktober 2023
Densus 88 terus memonitor pergerakan teroris yang berupaya menggagalkan Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaBahaya Menggunakan Gelas Kertas yang Perlu Diketahui
25 Oktober 2023
Gelas kertas dapat berdampak pada kesehatan karena terpapar plastik dan bahan kimia terkait melalui kontak dengan makanan.
Baca Selengkapnya