Siam Cement Siapkan Konstruksi Pabrik Sukabumi

Reporter

Editor

Abdul Malik

Selasa, 14 Mei 2013 19:22 WIB

bloomberg.com

TEMPO.CO, Bangkok -Perusahaan konglomerasi asal Thailand Siam Cement Group merealisasikan langkah pertamanya dengan membangun pabrik semen di Sukabumi, Jawa Barat. Perseroan melakukan penandatanganan kontrak pengadaan permesinan dan konstruksi dengan CONCH, perusahaan manufaktur dan penyedia semen global.

Investasi pembangunan pabrik di Sukabumi dilakukan Siam Cement melalui anak usaha PT Semen Jawa. “Dengan ditandatanganinya kontrak ini, pabrik baru tersebut akan memiliki kapasitas produksi sebesar 5.000 ton per hari,” kata Presiden Direktur PT Semen Jawa Nantapong Chantrakul dalam keterangan tertulisnya 14 Mei 2013.

Pabrik tersebut nantinya memiliki kapasitas produksi 1,8 juta ton per tahun dan membutuhkan investasi Rp 3,4 trilun (US$ 356 juta). Pembangunan pabrik ditargetkan selesai pada kuartal III 2015. “Pabrik kami bangun dengan teknologi ramah lingkungan,” ujarnya.

Siam Cement telah mulai menjalankan operasi bisnisnya di Indonesia sejak 2005. Perusahaan konglomerasi itu telah memperluas bisnisnya di bidang PVC, ubin keramik dan kemitraan di segmen bahan bangunan. Bisnis Siam Cement telah menggurita dan dijalankan melalui 20 perusahaan di Indonesia.

GUSTIDHA BUDIARTIE

Berita Terpopuler:

Menara Saidah Miring, Pemda Jakarta Ikut Salah

Dikunjungi Komnas HAM, Warga Sebut Jokowi Bohong

Tindakan PKS Dinilai Kriminalisasi KPK

Rumah Luthfi Hasan Ternyata Atas Nama Ahmad Zaky

Fathanah dan Dewi Kirana 'The Queen of Pantura'

Berita terkait

Tahun 2020, PT Semen Baturaja Kempit Pendapatan Rp 1,72 Triliun

1 April 2021

Tahun 2020, PT Semen Baturaja Kempit Pendapatan Rp 1,72 Triliun

PT Semen Baturaja meraup pendapatan Rp1,72 triliun pada 2020 di tengah pelemahan industri semen akibat dampak dari penyebaran COVID-29.

Baca Selengkapnya

Banyak Proyek Ditunda, Konsumsi Semen Nasional Turun 16,3 Persen

18 Agustus 2020

Banyak Proyek Ditunda, Konsumsi Semen Nasional Turun 16,3 Persen

Penundaan berbagai proyek konstruksi oleh pemerintah maupun sektor swasta diduga menjadi faktor utama rendahnya konsumsi semen per Juli 2020.

Baca Selengkapnya

Semen Kupang Curhat Belum Mampu Penuhi Kebutuhan Pasokan di NTT

18 Februari 2020

Semen Kupang Curhat Belum Mampu Penuhi Kebutuhan Pasokan di NTT

Kondisi berbeda disampaikan oleh Direktur Utama Semen Kupang Ery Susanto mengenai bisnis semen di Nusa Tenggara Timur.

Baca Selengkapnya

Industri Semen Kelebihan Pasokan 30 Juta Ton

27 Oktober 2018

Industri Semen Kelebihan Pasokan 30 Juta Ton

Kondisi industri semen tanah air tengah menghadapi tantangan.

Baca Selengkapnya

PT Semen Padang Ingin Produknya Digunakan Tol Padang-Pekanbaru

9 Agustus 2018

PT Semen Padang Ingin Produknya Digunakan Tol Padang-Pekanbaru

PT Semen Padang saat ini tengah mengalami kelebihan suplai.

Baca Selengkapnya

Harga Batu Bara Naik, Industri Semen Minta Insentif ke Pemerintah

1 Agustus 2018

Harga Batu Bara Naik, Industri Semen Minta Insentif ke Pemerintah

Christian Kartawijaya mengatakan industri semen tengah tertekan karena lonjakan harga batu bara.

Baca Selengkapnya

Industri Semen Menjerit, Tertekan Lonjakan Harga Batu Bara

31 Juli 2018

Industri Semen Menjerit, Tertekan Lonjakan Harga Batu Bara

Melonjaknya harga batu bara memukul industri semen.

Baca Selengkapnya

Pulau Jawa Jadi Penopang Utama Penjualan Semen Indonesia

21 November 2017

Pulau Jawa Jadi Penopang Utama Penjualan Semen Indonesia

Pasar Semen Indonesia di Pulau Jawa mencapai 38 persen.

Baca Selengkapnya

Penjualan Semen Indonesia Grup Oktober 2017 Naik 11,8 Persen

21 November 2017

Penjualan Semen Indonesia Grup Oktober 2017 Naik 11,8 Persen

Penjualan domestik dan ekspor Semen Indonesia Grup pada Oktober 2017 sebesar 2,91 juta ton.

Baca Selengkapnya

Semen Thailand Bangun Pabrik US$ 600 Juta di Cilegon

20 November 2017

Semen Thailand Bangun Pabrik US$ 600 Juta di Cilegon

Pabrik Siam Cement Group (SCG) didorong merealisasikan pembangunan pabrik naphtha cracker di Cilegon dengan nilai investasi US$ 600 juta.

Baca Selengkapnya