Aktivitas pekerja di pabrik obat PT Indofarma (persero) Cibitung, Bekasi, Selasa (10/04). PT Indofarma akan melakukan investasi sebesar Rp 100 milliar untuk mengembangkan produksi generik dan herbal dan memenuhi kebutuhan bahan baku yang saat ini 90% masih Impor. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta - PT Indofarma Tbk mendapatkan proyek pengadaan obat-obatan ke seluruh kabupaten dan kota di Indonesia, senilai Rp 1,6 triliun. Proyek tersebut dijalankan dengan mekanisme e-katalog.
Direktur Indofarma Elfiano Rizaldi mengatakan nilai proyek yang didapat perusahaannya paling besar ketimbang 19 perusahaan lain. Alasannya, Indofarma telah menjadi pemasok untuk obat generik selama ini. Nilai total proyek ini mencapai Rp 5-6 triliun. "Kami paling besar, sisanya dibagi ke 19 pelaku industri lainnya," katanya ketika menggelar paparan di Hotel Atlet Century Park, Jakarta Selatan, Senin, 13 Mei 2013.
Dengan mekanisme e-katalog, setiap instansi pemerintah seperti rumah sakit hingga puskesmas wajib membeli obat melalui katalog yang tersedia di internet. Tidak ada lagi proses tender obat yang dinilai rawan penyimpangan.
Saat ini, perseroan sedang memverifikasi kebutuhan obat di kabupaten dan rumah sakit pemerintah. Hasilnya, antara Mei-Juni ini baru terkumpul adanya permintaan sebesar Rp 100-150 miliar hanya dari beberapa daerah.
"Angka itu bisa bertambah lebih besar, kami mendesak pemerintah daerah yang obatnya mulai kosong untuk mengirim permintaan."
Peningkatan kapasitas menelan ongkos investasi mendirikan bangunan senilai Rp 60 miliar dan mesin senilai Rp 33 miliar pada tahun ini. Adapun yang terealisasi saat ini mencapai Rp 13 miliar.
Anggaran ini bersifat tahun jamak hingga tahun depan. Nilai totalnya sebesar Rp 85 miliar untuk investasi bangunan dan investasi mesin senilai Rp 35 miliar. Sementara untuk ekspor, perseroan menargetkan adanya pertumbuhan sebesar 30 persen pada tahun ini.
Elfiano menjelaskan kontribusi ekspor maksimal mencapai 2,5 persen dari total bisnis perseroan. "Kami berfokus di pasar domestik," katanya. Kendala tidak suksesnya ekspor oleh Indofarma salah satunya tentang registrasi. "Semacam itulah," katanya.
Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan, Serikat Pekerja: Belum Punya Uang
14 hari lalu
Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan, Serikat Pekerja: Belum Punya Uang
Ketua Umum Serikat Pekerja Indofarma, Meida Wati mengatakan, bahwa sejak aksi damai pada 5 April 2024, perusahaan belum bisa memastikan kapan bakal melunasi gaji seribuan karyawan Indofarma.