Karyawan Batavia Air Ancam Blokir Jalan Sudirman

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Jumat, 10 Mei 2013 15:35 WIB

Jadwal penerbangan pesawat Batavia Air yang dibatalkan di terminal 1 C Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (31/1). Batavia Air diputus pailit setelah gugatan International Lease Finance Corporation (ILFC) terhadap perusahaan maskapai penerbangan Batavia Air yang tidak bisa membayar hutang sewa pesawat dijatuhkan. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta -Kuasa hukum karyawan Batavia Air, Odie Hudiyanto, menyatakan 600 karyawan maskapai yang dinyatakan pailit pada Januari silam tersebut, berencana memblokir Jalan Sudirman pada Senin, 13 Mei mendatang. Menurutnya ratusan karyawan akan mendatangi kantor pusat Bank Muamalat di Jalan Sudirman dan memblokir akses masuk ke gedung tersebut. "Kalau Bank Muamalat mau buat kesepakatan tentang jaminan hak karyawan, kami akan batalkan rencana aksi blokir," ujarnya saat dihubungi Tempo, Jumat, 10 Mei 2013.

Selain aksi pemblokiran, para karyawan juga akan melakukan sejumlah langkah hukum dengan mengajukan permohonan lelang aset Batavia Air ke Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. "Untuk memberi informasi bahwa aset yang akan dilelang masih berstatus sengketa," katanya. Koordinasi dengan para mantan karyawan Batavia Air lainnya juga terus dilakukan untuk menggagalkan proses lelang di Hotel Narita Tangerang pada 16 Mei mendatang.

Para karyawan akan menyebar informasi agar warga tidak melakukan penawaran dan membeli aset yang dilelang Bank Muamalat karena berpotensi sengketa dan tidak mempunyai jaminan kepemilikan. Terakhir mereka akan meminta kurator mengambil alih proses lelang aset serta menentukan mekanisme lelang secara kolektif dengan para kreditur. "Termasuk memilih juru taksir dan nilai aset yang akan dilelang," kata dia.

Odie mengungkapkan, Bank Muamalat telah memuat iklan lelang di sebuah surat kabar pada 2 Mei silam. Menurut dia, nilai lelang tidak pernah dirapatkan dengan kreditur lain dan kurator. Ia menganggap hal itu mengancam pembayaran hak para mantan karyawan. Ia mengatakan, jumlah pesangon yang wajib dibayarkan kepada sekitar 500 mantan karyawan adalah Rp 11,07 miliar.

MARIA YUNIAR

Berita terkait

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

5 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

9 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

10 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

14 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

16 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

16 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

19 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

21 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

27 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

28 hari lalu

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya