TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Ekonom PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Ryan Kiryanto, memprediksi terjadi perlambatan ekonomi menyusul kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan ada di kisaran 6 - 6,4 persen tahun ini.
"Basisnya masih 6 persen, tapi prediksi saya 6,2 persen. Itu masih bagus, cuman harus hati-hati karena Myanmar sudah mulai menyalip," katanya dalam diskusi bertema BBM di kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta Pusat, Jumat, 3 Mei 2013.
Menurut Ryan, kenaikan harga BBM bersubsidi mendorong inflasi sekitar 2 persen. Akibatnya inflasi tahunan bakal mencapai 5,5 - 6,5 persen, lebih tinggi ketimbang target tahun ini yaitu 4,5 plus minus 1 persen. "Daya beli masyarakat merosot tajam. Daya beli buruh diperkirakan terpangkas hingga 30 persen."
Agar pertumbuhan terjaga, Ryan menambahkan, pemerintah perlu menggenjot penyerapan anggaran. Kinerja serapan anggaran pemerintah dinilai buruk. Kendati berlangsung setiap tahun kinerja ini disebut-sebut tidak banyak perbaikan. Di akhir tahun pejabat Bank Indonesia kerap mengingatkan bahaya penumpukan penyerapan anggaran. Adapun pemerintah mulai disibukkan pekerjaan yang menumpuk di akhir tahun.
Ryan menilai serapan anggaran lima tahun terakhir sangat rendah. Pertumbuhan ekonomi hanya bertumpu pada konsumsi domestik dan investasi langsung. "Neraca kita defisit maka harus digantikan dengan penyerapan anggaran," kata dia.
Hal yang sama diungkapkan Ekonom Danareksa Research Institute, Purbaya Yudhi Sadewa. Menurut dia, bakal terjadi pelemahan ekonomi hingga 12 bulan ke depan akibat kenaikan harga BBM bersubsidi. Salah satu jalan keluarnya, mendorong penyerapan anggaran.
"Itu bisa membantu jika anggaran yang terserap berupa infrastruktur dan lainnya. Kalau tidak pertumbuhan turun signifikan," katanya.
Kendati demikian Yudi pesimistis pemerintah bisa meningkatkan kinerja serapan anggaran. "Tidak bisa diubah dalam satu malam."
Pemerintah berencana menaikan harga BBM bersubsidi jika usulan dana kompensasi untuk masyarakat miskin disetujui DPR lewat APBN Perubahan. Namun beleid usulan itu belum kelar dibuat pemerintah.
Kepala Pusat Kebijakan Makro Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Lucky Alfirman, mengatakan pemerintah masih menghitung asumsi makro dalam Rencangan APBN Perubahan. "Saya belum bisa ngomong. Ini semua masih bergerak."
ANGGA SUKMA WIJAYA
Topik terhangat:
Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg | Ujian Nasional
Baca juga:
Susno Duadji Menyerahkan Diri di Cibinong
Begini Susahnya Melacak Susno Versi Mabes Polri
Pesan Susno ke Yusril: Saya Minta Dieksekusi
MUI Santai Hadapi Gugatan Para Istri Eyang Subur
Berita terkait
Prabowo Sesumbar Sejahterakan Indonesia dalam 4 Tahun, Ini Catatan Janjinya Saat Kampanye Pilpres 2024
6 jam lalu
Prabowo mengatakan dirinya hanya butuh 3-4 tahun untuk menyejahterakan Indonesia. Ini janji Prabowo-Gibran saat kampanye pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaApindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai
2 hari lalu
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) optimistis target pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen pada tahun ini dapat tercapai.
Baca SelengkapnyaBamsoet Dorong Pemerintah Bijak Mengelola Pertumbuhan Ekonomi
3 hari lalu
Pertumbuhan ekonomi yang positif patut dikelola dengan penuh kebijaksanaan karena ketidak pastian global.
Baca SelengkapnyaLPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015
3 hari lalu
LPEM FEB UI memaparkan secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi masih cenderung stagnan.
Baca SelengkapnyaLPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat
4 hari lalu
BPS menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,11 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada triwulan I 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme
4 hari lalu
Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.
Baca SelengkapnyaEks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden
4 hari lalu
Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.
Baca SelengkapnyaKepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen
4 hari lalu
Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyanjung pemerintahan Presiden Jokowi karena pertumbuhan ekonomi RI stabil pada kisaran 5 persen.
Baca SelengkapnyaIndia Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya
5 hari lalu
Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.
Baca SelengkapnyaWakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor
5 hari lalu
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.
Baca Selengkapnya