Dirut Angkasa Pura II Tri S. Sunoko seusai rapat dengar pendapat dengan komisi VI, di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Kamis, (26/8). TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - PT Angkasa Pura II mengusulkan penggunaan Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, sebagai terminal haji. "Saya sudah tanda tangani suratnya, dan besok disampaikan kepada Direktur Jenderal Perhubungan Udara serta Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umroh," kata Direktur Utama Angkasa Pura II, Tri Sunoko, saat ditemui di Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Senin malam, 29 April 2013.
Ia menambahkan, salah satu pertimbangan menjadikan Bandara Halim Perdanakusuma sebagai terminal haji adalah kedekatan lokasi dengan asrama haji Pondok Gede, Jakarta Timur. Pada Maret silam, Tri mengatakan Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta yang sebelumnya digunakan untuk terminal haji harus dibongkar untuk pengembangan bandara tahun ini. “Terminal itu akan dibongkar untuk digunakan sebagai apron. Oleh karena itu, Angkasa Pura II memikirkan alternatif lokasi terminal haji,” katanya.
Tri mengungkapkan, Terminal 1C pun menjadi opsi selain Bandara Halim Perdanakusuma. Namun, ia memilih penggunaan Bandara Halim Perdanakusuma sebagai embarkasi haji. Jika memang bandara di Jakarta Timur itu dipilih sebagai embarkasi haji, katanya, bandara akan disempurnakan.
Lebih lanjut, ia mengatakan, hanya ada dua negara yang menerapkan pemisahan antara terminal penumpang umum dan terminal haji. "Tidak ada yang khusus haji selain di Indonesia dan Jeddah," kata Tri.
Mengenai penggunaan Bandara Halim Perdanakusuma sebagai embarkasi haji, Kepala Pusat Komunikasi Publik, Kementerian Perhubungan, Bambang S. Ervan, menyatakan hal itu masih memerlukan persiapan. "Terlalu riskan kalau dipaksakan tahun ini, kemungkinan tahun 2014, karena kesiapan di Halim belum rampung," katanya.
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini
19 jam lalu
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini
Sejumlah bandara di wilayah udara Sulawesi masih ditutup operasionalnya hari ini akibat sebaran abu vulkanik dari Gunung Ruang yang kembali erupsi. AirNav Indonesia mengumumkan setidaknya ada lima bandara di wilayah Sulawesi yang penutupan operasionalnya diperpanjang.