AirAsia Selangkah Lagi Masuk Bursa  

Senin, 29 April 2013 19:05 WIB

Pesawat Air Asia. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - AirAsia Indonesia berencana akan melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) pada kuartal III 2013. Menurut Head of Marketing AirAsia Indonesia, Andy Adrian Febrianto, proses IPO ini sudah sampai 75 persen. Saat ini, proses itu sedang dalam penyelesaian.

Andy optimistis proses pencatatan saham AirAsia tersebut bisa rampung tahun ini. Kinerja maskapai yang kinclong dinilai mampu menarik minat investor.

Saat ini AirAsia Indonesia mencatat kenaikan jumlah penumpang hingga 1,8 juta pada kuartal I 2013. Jumlah keterisian penumpang itu sekitar 80 persen dari jumlah penjualan tiket. "Pertumbuhan penumpang meningkat sekitar 38 persen dari kuartal I 2012," kata Andy. Sementara itu, rata-rata pertumbuhan penumpang per tahun sekitar 40 persen.

Commercial Director AirAsia Indonesia Bernard Francis mengatakan pertumbuhan penumpang maskapainya sekitar 12 sampai 16 persen per tahun selama tiga tahun ini. "Kami harap target pertumbuhan tahun ini bisa mencapai 15 persen dan mampu mencapai 9 juta orang."

Menurut Andy, pertumbuhan bisnis AirAsia cukup signifikan jika dilihat dari kapasitas yang dimiliki perusahaan maskapai itu. Pertumbuhan bisnis kuartal I 2013 meningkat sekitar 30 persen dari kuartal I tahun lalu. "Mulai 2004, kami hanya punya dua pesawat. Saat ini, kami punya 22 pesawat," katanya.

Faktor terbesar yang mendongkrak pertumbuhan bisnis AirAsia adalah kenaikan kapasitas pesawat dan frekuensi penerbangan. "Sebelumnya, penerbangan Jakarta- Kuala Lumpur hanya enam kali sehari. Saat ini sudah sampai delapan kali sehari," ujar Andy. Saat ini, AirAsia sedang mengembangkan sayapnya dengan menambah tujuh armada pesawat. Total pesawat yang dimiliki menjadi 29 pesawat saat ini. "Tahun depan kami akan menambah lagi 10 pesawat baru," kata Francis. Saat ini, AirAsia juga sedang menyusun strategi promosi dengan penawaran tiket murah melalui program Karnaval AirAsia.

Andi menjelaskan, selain promosi harga tiket, strategi yang dikembangkan adalah pembangunan jaringan. Untuk jaringan internet, Air Asia sudah menyederhanakan proses internet booking. "Booking melalui website sudah kami sederhanakan dari tujuh tahap menjadi hanya lima tahap," kata Andy. Dia juga menjelaskan pihaknya sudah menggunakan aplikasi web check in. Tujuannya agar penumpang tidak menunggu terlalu lama. Layanan internet ini dapat diakses melalui Android dan Apple. Sementara itu, untuk aplikasi Blackberry sedang dalam pengembangan.

Selain memperkuat sistem jaringan internet, AirAsia mengembangkan jaringan offline melalui self office, call center, dan memperbesar jaringan kerja sama dengan travel agent. "Sebab meskipun peningkatan penetrasi internet kami merupakan salah satu yang tertinggi, ternyata belum sejauh itu di beberapa daerah. Jadi, kami coba memperkuat jaringan dengan self office, travel agent, dan call centre," ujar Andy.

ARIEF HARI WIBOWO


Topik terhangat:

Gaya Sosialita
| Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg | Ujian Nasional

Baca juga

Inilah Dinasti Politik Partai Demokrat

Susno Duadji Buron

Jika Susno Ditetapkan Buron, Kedaluwarsa 18 Tahun

Casillas ke Arsenal jika Mourinho Masih di Madrid

Kejagung Buru Buronan Susno Duadji

Berita terkait

Air Asia Angkut 310 Ribu Penumpang Selama Arus Mudik Lebaran 2024

19 hari lalu

Air Asia Angkut 310 Ribu Penumpang Selama Arus Mudik Lebaran 2024

Air Asia mengangkut lebih dari 310 ribu penumpang selama arus mudik Lebaran 2024 atau 3-18 April 2024 dengan lebih dari 2.000 penerbangan.

Baca Selengkapnya

Air Asia Siapkan 350 Ribu Kursi untuk Lebaran, Naik 27 Persen

54 hari lalu

Air Asia Siapkan 350 Ribu Kursi untuk Lebaran, Naik 27 Persen

Air Asia menyiapkan 350 ribu kursi penerbangan selama 3 - 18 April 2024, naik 27 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Ada Apa di Balik IPO PT Pertamina Geothermal Energy

22 Februari 2023

Ada Apa di Balik IPO PT Pertamina Geothermal Energy

PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) akan menggelar penawaran saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia pada 24 Februari.

Baca Selengkapnya

4 Anak Usaha BUMN IPO Tahun Depan, Ini Porsi Saham yang Akan Dilepas ke Publik

7 Desember 2022

4 Anak Usaha BUMN IPO Tahun Depan, Ini Porsi Saham yang Akan Dilepas ke Publik

Empat anak usaha perusahaan pelat merah bakal IPO pada 2023, mulai Pertamina Geothermal hingga Palm Co.

Baca Selengkapnya

Operator Cinema XXI Dikabarkan IPO Tahun Depan, Bidik Dana Rp 17,17 Triliun

3 Desember 2022

Operator Cinema XXI Dikabarkan IPO Tahun Depan, Bidik Dana Rp 17,17 Triliun

PT Nusantara Sejahtera Raya, operator bioskop Cinema XXI, dikabarkan tengah mempertimbangkan rencana IPO pada tahun depan.

Baca Selengkapnya

40 Perusahaan Masuk Pipeline IPO, BEI Sebut Banyak yang dari Sektor Teknologi

14 Oktober 2022

40 Perusahaan Masuk Pipeline IPO, BEI Sebut Banyak yang dari Sektor Teknologi

BEI menyampaikan sebanyak 40 perusahaan masuk dalam daftar antrean penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) BEI.

Baca Selengkapnya

Nilai Pengumpulan Dana di Bursa Tembus Rp 175,34 Triliun

3 Oktober 2022

Nilai Pengumpulan Dana di Bursa Tembus Rp 175,34 Triliun

Otoritas Jasa Keuangan mencatat hasil penggalangan dana oleh perusahaan-perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia sangat baik.

Baca Selengkapnya

Berencana IPO, Pupuk Kaltim: Kami Masih Menunggu Pemegang Saham

7 Juni 2022

Berencana IPO, Pupuk Kaltim: Kami Masih Menunggu Pemegang Saham

PT Pupuk Kalimantan Timur atau Pupuk Kaltim berencana melantai di bursa efek Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bos Pelindo Beberkan Alasan Perusahaan Tunda Rencana IPO

19 Mei 2022

Bos Pelindo Beberkan Alasan Perusahaan Tunda Rencana IPO

Rencana IPO anak usaha Pelindo muncul saat perseroan belum melakukan merger.

Baca Selengkapnya

Rencana IPO Anak Usaha, Tempo Cermati Perkembangan Pasar

18 Mei 2022

Rencana IPO Anak Usaha, Tempo Cermati Perkembangan Pasar

Tempo Inti Media masih akan mencermati perkembangan pasar menyusul rencana IPO PT IMD.

Baca Selengkapnya