IPB Akan Sertifikasi Produk Ketahanan Pangan

Reporter

Editor

Senin, 28 Juli 2003 12:46 WIB


TEMPO Interaktif, Jakarta: Laboratorium pengujian di IPB akan memakai sistem HACC yang diakui di 48 negara.

Laboratorium Terpadu Institut Pertanian Bogor (LT-IPB) tercatat sebagai salah satu lembaga perguruan tinggi negeri pertama yang mendapat kepercayaan dari badan standar nasional untuk menyelenggarakan mekanisme sertifikasi produk keamanan pangan. Hal ini merupakan kabar baik bagi para usaha kecil menengah yang memerlukan pengakuan standar nasional Indonesia untuk menjamin kualitas produknya. Hal tersebut dikatakan oleh Dr Zainal Alim Mas'ud, ketua Laboraturium IPB dalam acara diskusi nasional bertema 'Sertifikasi Jaminan ilmiah terhadap keunggulan produk', di Gedung MMA IPB, Selasa (15/7) kemarin.

Pengakuan Komite Akreditasi Nasional atas Laboratorium Terpadu IPB sebagai Laboratorium Pengujian (ISO 17025) dan Lembaga Pemberi Sertifikasi produk Keamanan Pangan berdasarkan sistem Hazard Analysis Critical Control Points (HACCP), mendapat perhatian dari Menteri Riset dan Teknologi, Hatta Rajasa. Dalam sambutan tertulis yang dibacakan Chandra Manan Mangan, Deputi Bidang Pendayagunaan dan permasyarakatan Iptek, menyatakan kehadiran laboratorium pengujian dan Sertifikasi kulitas produk sangat mendukung industri kecil dan menengah yang akan meningkatkan penjualannya ke luar negeri, karena sertifikasi yang dikeluarkan HACCP mendapat pengakuan di 48 negara.

Saat diskusi nasional itu terungkap, selama sepuluh tahun terakhir, lebih dari Rp 380 milyar devisa Indonesia dipergunakan untuk membiayai sertifikasi standar internasional untuk modal kepercayaan pasar atas komoditas pertanian dan pangan Indonesia yang diperdagangkan di dunia internasional. Namun ternyata belum juga mendongkrak perdagangan Indonesia.

Diharapkan dengan kehadiran Lembaga pemberi sertifikasi produk keamanan pangan (HACCP) di Indonesia bisa menekan biaya yang harus dikeluarkan sebuah perusahaan yang ingin memiliki Standar Internasional untuk produknya. Karena sertifikasi yang dikeluarkan oleh lembaga ini jauh lebih murah biayanya dibanding dengan mengajukan sertifikasi dari lembaga di luar negeri. "Dengan memiliki HACCP sebuah produk pertanian dan pangan bisa melakukan ekspor produknya yang terjamin mutunya, ini akan bisa menambah nilai ekspor kita" tutur Prof Hj Tun Tedja Irawadi, kepala divisi LT-IPB.

Sedangkan untuk proses sertifikasi suatu produk prosedurnya tidak sulit, sebuah perusahaan atau industri kecil menengah yang mengajukan sertifikasi sistem HACCP mengajukan permohonan bisa melalui faksimil, surat, email maupun telepon. Kemudian mengisi formulir yang disediakan, LT-IPB akan memberikan penawaran biaya sertifikasi. Jika harga penawaran disetujui makan dibuat kontrak kerja. Selanjutnya Dilakukan proses penilaian sesuai dengan prosedur yang berlaku, seperti kunjungan ke perusahaan atau industri yang mengajukan. Jika sesuai maka dilakukan proses pengujian atau verifikasi untuk menguji metoda, prosedur pengujian dan cara penilaian sesuai dengan sistem HACCP, jika sesuai selanjutnya dibawa ke rapat keputusan sertifikasi.

Advertising
Advertising

Jika hasilnya layak untuk mendapat sertifikasi, maka LT-IPB akan melakukan pengawasan intensif selama 3 tahun. Untuk proses pembuatan sertifikasi dari pendaftaran hingga keluarnya sertifikasi dengan sistem HACCP diperlukan waktu 2 minggu hingga 4 minggu. "Khusus bagi industri kecil, industri menengah kami akan memberikan harga khusus lebih murah dibanding industri besar, karena bagaimanapun industri kecil menengah harus mendapatkan perhatian yang besar," jelas Prof Tun Tedja.

(Deffan Purnama-TNR)

Berita terkait

Hikayat Deep Blue, Super Komputer IBM Pernah Lawan Grandmaster Garry Kasparov: Sebuah Tonggak AI

1 jam lalu

Hikayat Deep Blue, Super Komputer IBM Pernah Lawan Grandmaster Garry Kasparov: Sebuah Tonggak AI

Grandmaster Garry Kasparov menjajal bertanding main catur dengan super komputer IBM, Deep Blue, pada 3 Mei 1997.

Baca Selengkapnya

Borussia Dortmund dan Marco Reus Sepakat Berpisah Akhir Musim Ini

1 jam lalu

Borussia Dortmund dan Marco Reus Sepakat Berpisah Akhir Musim Ini

Borussia Dortmund telah mengumumkan bahwa Marco Reus akan meninggalkan klub akhir musim ini dan berstatus bebas transfer.

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

1 jam lalu

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

Wakil Ketua DPRA Safarudin mengatakan meski suara Prabowo di Pilpres 2024 kalah di Aceh, namun dia berkomitmen kembalikan dana otsus 2 persen.

Baca Selengkapnya

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

1 jam lalu

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

Nasdem Sulsel menyatakan komunikasi politik tetap terbuka dengan partai lain guna menghadapi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Mampir ke Jakarta Tzuyu TWICE Bagi Makna Kecantikan hingga Pose di Jalur Evakuasi

1 jam lalu

Mampir ke Jakarta Tzuyu TWICE Bagi Makna Kecantikan hingga Pose di Jalur Evakuasi

Tzuyu membagikan beberapa momen saat di Jakarta

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

1 jam lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Piala Thomas 2024: Kunci Chou Tien Chen Kalahkan Viktor Axelsen dan Bawa Taiwan ke Semifinal

1 jam lalu

Piala Thomas 2024: Kunci Chou Tien Chen Kalahkan Viktor Axelsen dan Bawa Taiwan ke Semifinal

Taiwan akan menjadi lawan Indonesia pada babak semifinal Piala Thomas 2024. Chou Tien Chen mengalahkan Viktor Axelsen.

Baca Selengkapnya

Kelompok yang Rentan terhadap Cuaca Panas Berikut Dampaknya

1 jam lalu

Kelompok yang Rentan terhadap Cuaca Panas Berikut Dampaknya

Cuaca panas dapat berdampak lebih serius pada kesehatan orang-orang yang rentan, seperti lansia, ibu hamil, dan anak-anak karena dehidrasi.

Baca Selengkapnya

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

2 jam lalu

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.

Baca Selengkapnya

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

2 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya