90 Persen UKM Tak Punya Asuransi Bencana  

Reporter

Senin, 15 April 2013 13:30 WIB

Ilustrasi asuransi. cbg.gm

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku usaha kecil menengah (UKM) di Indonesia hampir tidak memiliki kesadaran untuk bergabung dengan asuransi demi melindungi risiko kerugian jika kegiatan usaha mereka hancur karena terkena bencana alam.

"Hampir 90 persen UKM tidak memikirkan soal asuransi, apalagi untuk melindungi risiko bencana alam. Faktor biaya menjadi pertimbangan mereka," kata Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) bidang Perempuan, Gender, dan UKM, Nina Tursinah, di Jakarta, Senin, 15 April 2013.

Nina mengatakan saat ini terdapat lebih dari 53 juta unit usaha UKM di seluruh Indonesia. Mereka masih terkendala oleh berbagai masalah, mulai dari infrastruktur, bunga bank, modal, teknologi, pemasaran, dan daya saing. Mereka lebih mementingkan permasalahan tersebut daripada mengantisipasi masalah bencana alam yang bisa mematikan langsung usaha mereka.

"Kalau ikut asuransi, mereka berfikir bahwa cost yang dibutuhkan terlalu besar, akhirnya mereka tidak mengasuransikan usaha mereka," kata Nina.

Apindo telah melakukan beberapa sosialisasi agar para pelaku UKM mau bergabung dalam program asuransi. Biaya premi yang dianggap tinggi, kata Nina, dapat diantisipasi dengan kerja sama dengan penyedia layanan asuransi agar mendapatkan premi yang rendah.

Perwakilan International Labor Organization, (ILO), Michiko Miyamoto, mengatakan asuransi sangat dibutuhkan oleh pelaku UKM karena saat bencana terjadi kemungkinan besar seluruh alat pendukung produksi akan hancur. Asuransi, kata Michiko, dibutuhkan agar usaha mereka bisa bertahan untuk jangka waktu lama, tidak hanya sementara.

"Peran pemerintah dan bank diperlukan di sini. Pinjaman bank yang diberikan untuk UKM seharusnya bisa digunakan untuk biaya proteksi saat bencana," katanya.

Koordinator Proyek ILO, Donato Kiniger-Passigli, mengatakan pada 2012 tercatat lebih dari 40 ribu orang meninggal dunia karena bencana alam. Kerugian pun mencapai US$186 miliar. "Sebagian besar diderita oleh UKM padahal lebih dari 60 persen UKM menciptakan lapangan kerja," katanya.

Menurut dia, harus diciptakan sebuah instrumen agar para pelaku UKM siaap menghadapi risiko bencana. Mereka harus bisa mengidentifikasi nilai aset serta bahaya yang ditimbulkan sehingga siap jika sewaktu-waktu bencana terjadi.

ANANDA TERESIA

Berita Terpopuler:

Dikuntit Intel, Anas Urbaningrum Punya Cerita

Mega: Saya Memang Sudah Sepuh, tapi....

@SBYudhoyono 'Digoda' Bintang Porno

Lion Air Mendarat di Laut Bali, Dewi Terlempar

Mahfud MD Masuk Bursa Calon Kapolri

Berita terkait

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

12 hari lalu

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.

Baca Selengkapnya

HSBC Indonesia dan Allianz Life Luncurkan Asuransi Warisan, Khusus untuk Nasabah Premier

14 hari lalu

HSBC Indonesia dan Allianz Life Luncurkan Asuransi Warisan, Khusus untuk Nasabah Premier

HSBC Indonesia dan Allianz Life meluncurkan produk asuransi berbentuk warisan atau Premier Legacy Assurance untuk nasabah premiernya. Produk perencanaan warisan ini dikonsep sebagai solusi perlindungan sekaligus dukungan terhadap kehidupan keluarga nasabah yang sejahtera di masa depan.

Baca Selengkapnya

KCIC Periksa Kesesuaian Tiket Penumpang Whoosh untuk Kebutuhan Pemberian Asuransi Perjalanan

32 hari lalu

KCIC Periksa Kesesuaian Tiket Penumpang Whoosh untuk Kebutuhan Pemberian Asuransi Perjalanan

Apabila data yang diisi pada tiket tidak sesuai dengan identitas aslinya, maka penumpang Whoosh tersebut tidak ter-cover oleh asuransi.

Baca Selengkapnya

Tony Benitez Ditunjuk jadi CEO dan Presdir Baru Prudential Indonesia

50 hari lalu

Tony Benitez Ditunjuk jadi CEO dan Presdir Baru Prudential Indonesia

Prudential Indonesia menunjuk Tony Benitez sebagai CEO dan Presiden Direktur menggantikan Michellina Laksmi Triwardhany per 1 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

PTUN Menangkan Kresna Life, Pengamat Asuransi: Preseden Buruk bagi Industri Keuangan

50 hari lalu

PTUN Menangkan Kresna Life, Pengamat Asuransi: Preseden Buruk bagi Industri Keuangan

Putusan PTUN yang membatalkan keputusan OJK ihwal pencabutan izin usaha Kresna Life dinilai sebagai preseden buruk bagi industri keuangan.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Kresna Life di PTUN, OJK Ajukan Banding

50 hari lalu

Dikalahkan Kresna Life di PTUN, OJK Ajukan Banding

OJK akan mengajukan banding atas kasusnya melawan Kresna Life.

Baca Selengkapnya

PTUN Batalkan Pencabutan Izin Usaha Kresna Life, Bagaimana Respons OJK dan Seperti Apa Kronologinya?

50 hari lalu

PTUN Batalkan Pencabutan Izin Usaha Kresna Life, Bagaimana Respons OJK dan Seperti Apa Kronologinya?

PTUN Jakarta mengabulkan gugatan Michael Steven ihwal pembatalan keputusan OJK mengenai pencabutan izin usaha Kresna Life. Bagaimana respons OJK?

Baca Selengkapnya

KPK Selidiki Korupsi di PT Taspen, Begini Modus Investasi Fiktif Ala Taspen Life

53 hari lalu

KPK Selidiki Korupsi di PT Taspen, Begini Modus Investasi Fiktif Ala Taspen Life

Dugaan korupsi di PT Taspen, Taspen Life dengan modus investasi fiktif menambah daftar panjang kasus penyelewengan dana asuransi di Indonesia

Baca Selengkapnya

Prudential Indonesia Luncurkan Asuransi Jiwa PRUFuture, Targetkan Milenial dan Gen Z

22 Februari 2024

Prudential Indonesia Luncurkan Asuransi Jiwa PRUFuture, Targetkan Milenial dan Gen Z

Prudential Indonesia pada awal tahun ini telah meluncurkan Asuransi Jiwa PRUFuture. Produk ini merupakan perlindungan jiwa jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Thailand Luncurkan Jaminan Kesehatan untuk Turis Asing sampai Rp438 Juta

17 Februari 2024

Thailand Luncurkan Jaminan Kesehatan untuk Turis Asing sampai Rp438 Juta

Kompensasi turis di Thailand berdasarkan kasus, misalnya, jika kehilangan penglihatan atau cacat permanen, besarnya adalah Rp131 juta.

Baca Selengkapnya