TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mengungkapkan alasan Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) gagal dalam tender lisensi seluler di Myanmar. Salah satu faktornya adlah kurang pengalaman. "Menjadi pembelajaran ke depan. Telkom kian penting punya pengalaman di luar," kata Dahlan, di Kementerian BUMN, Jumat, 12 April 2013.
Dahlan menjelaskan secara runut proses yang dilalui Telkom dalam proses tender. "Awalnya persyaratannya sedemikian rupa sehingga Telkom merasa mampu, tapi kemudian ada persyaratan tambahan," katanya. Persyaratan itu berkaitan dengan pengalaman internasional. Misalnya, sudah harus berpengalaman internasional selama tiga tahun dan punya 1 juta pelanggan (internasional). "Telkom enggak punya itu," kata Dahlan.
Untuk mengakalinya, jajaran direksi telah melakukan terobosan. "Kami membeli saham perusahaan telekomunikasi di Amerika sebesar 5 persen saham. Namun, ternyata ada syarat lagi (dari Myanmar) minimal 30 persen," kata Dahlan.
Diberitakan sebelumnya, Myanmar telah mengumumkan hasil prakualifikasi tender lisensi seluler di negara tersebut. Telkom tidak termasuk salah satu yang lolos. Meski begitu, Operation Vice President Public Relations Telkom Arif Prabowo tetap optimistis Telkom bisa masuk ke pasar Myanmar. "Meskipun tidak berhasil masuk dalam shortlisted bidder tender lisensi seluler di Myanmar, Telkom optimistis peluang ekspansi bisnis ke Myanmar masih sangat terbuka," katanya. Terutama, kata Arif, dalam bisnis digital media dan solusi ICT yang dibutuhkan oleh small medium enterprise (SME) dan korporasi. (Baca juga: Telkom Target Pasang Satu Juta WiFi)