BBM Ron 90 Dinilai Tak Efektif Kurangi Subsidi

Kamis, 11 April 2013 19:28 WIB

Ilustrasi harga Bahan Bakar Minyak (BBM). TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan opsi pengendalian subsidi bahan bakar minyak dengan menciptakan BBM jenis baru Ron 90 tidak akan efektif. Menurut dia, dengan adanya BBM jenis baru itu, justru dikhawatirkan masyarakat yang sudah menggunakan bahan bakar jenis Pertamax akan beralih.

"Membuat Ron dan sebagainya itu tidak begitu efektif dari analisis kami. Malah nanti yang sudah menggunakan Pertamax akan beralih dan subsidi semakin membengkak," kata Hatta seusai rapat terbatas di Kantor Presiden, Kamis, 11 April 2013.

Menurut Hatta, salah satu opsi yang sudah pasti akan dilakukan pemerintah untuk mengendalikan subsidi ialah penggunaan Teknologi Informasi. "Apapun opsi yang nanti akan pemerintah ambil, sistem IT harus tetap dilakukan," katanya.

Saat ini beberapa opsi penghematan yang muncul sedang dibahas. Opsi pertama adalah membatasi konsumsi BBM bersubsidi untuk kendaraan pribadi. Opsi kedua adalah menaikkan harga BBM bersubsidi dan pemerintah menyediakan bantuan untuk kompensasi bagi rakyat miskin.

Hatta menyatakan belum ada keputusan pemerintah akan memilih opsi yang mana. Menurut dia, pemerintah terus melakukan kajian secara mendalam untuk opsi mengendalian atau kenaikan BBM. "Dua opsi itu selalu kami dalami. Sudah mulai mengerucut pada analisis terhadap dampak inflasi, kemiskinan, dan penguatan fiskal," katanya.

Jika opsi kenaikan BBM yang diambil, Hatta memastikan akan ada kompensasi untuk masyarakat miskin berupa bantuan langsung. "Tidak mungkin menaikan tanpa kompensasi," katanya. Jika kompensasi disetujui, Hatta menyatakan dana itu akan difokuskan untuk infrastruktur dan kemiskinan.

Sementara itu, Menteri Keuangan Agus Martowardojo menyatakan pihaknya akan merespon kompensasi jika sudah ada keputusan terkait opsi pengendalian. "Harus jelas dulu paketnya," katanya. Dia menyatakan pengendalian subisidi energi harus dilakukan secara serius dan terpadu agar kuota BBM tidak jebol.

ANGGA SUKMA WIJAYA

Berita terkait

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

17 hari lalu

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.

Baca Selengkapnya

Hatta Rajasa: Puasa Berjalan Damai Meski Ada Sengketa Pilpres

23 hari lalu

Hatta Rajasa: Puasa Berjalan Damai Meski Ada Sengketa Pilpres

Hatta Rajasa mengklaim suasana Ramadan dan Idulfitri pasca-pilpres 2024 lebih damai ketimbang 2019.

Baca Selengkapnya

Makan Siang Gratis Akan Gunakan Dana BOS, Pengamat Ekonomi Sebut Bisa Begini Dampaknya

3 Maret 2024

Makan Siang Gratis Akan Gunakan Dana BOS, Pengamat Ekonomi Sebut Bisa Begini Dampaknya

Para ekonom mengkritisi penggunaan dana BOS untuk program makan siang gratis Prabowo-Gibran. Jika dipaksa menggunakan, apa dampaknya?

Baca Selengkapnya

Defisit Anggaran Melebar 2,8 Persen dari PDB, Gara-gara Subsidi Pupuk, BLT dan BBM

26 Februari 2024

Defisit Anggaran Melebar 2,8 Persen dari PDB, Gara-gara Subsidi Pupuk, BLT dan BBM

Defisit anggaran akan melebar menjadi 2,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pemerintah menambah subsidi pupuk, BLT, dan menahan kenaikan BBM.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Masuk APBN 2025, Jokowi Matangkan di Sidang Kabinet Pekan Depan

24 Februari 2024

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Masuk APBN 2025, Jokowi Matangkan di Sidang Kabinet Pekan Depan

Program makan siang gratis Prabowo-Gibran masuk APBN 2025, Jokowi akan matangkan di sidang kabinet Senin depan.

Baca Selengkapnya

5 Anak Politisi Raup Suara Tinggi di Pileg 2024, Ada Anak Puan Maharani hingga Setya Novanto

22 Februari 2024

5 Anak Politisi Raup Suara Tinggi di Pileg 2024, Ada Anak Puan Maharani hingga Setya Novanto

Siapa saja anak dari politisi dan pejabat yang turut maju dalam Pileg 2024 dan berapa perolehan suaranya?

Baca Selengkapnya

Rasyid Rajasa Diprediksi Lolos ke Senayan, Berikut Kasus Kecelakaan 11 Tahun Lalu Melibatkannya

19 Februari 2024

Rasyid Rajasa Diprediksi Lolos ke Senayan, Berikut Kasus Kecelakaan 11 Tahun Lalu Melibatkannya

Rasyid Rajasa sempat terlibat kecelakaan yang menewaskan dua korban, kemudian dinyatakan bebas. Kini, ia diprediksi lolos ke Senayan jadi anggota DPR.

Baca Selengkapnya

Anggaran jadi Polemik, Ekonom Usulkan Refocusing Program Makan Siang Gratis

19 Februari 2024

Anggaran jadi Polemik, Ekonom Usulkan Refocusing Program Makan Siang Gratis

Ekonom CORE Indonesia, Mohammad Faisal, mengusulkan refocusing program makan siang gratis Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Pemangkasan Subsidi BBM untuk Makan Siang Gratis, Pengamat: Bisa Menurunkan Penerimaan Pajak

19 Februari 2024

Pemangkasan Subsidi BBM untuk Makan Siang Gratis, Pengamat: Bisa Menurunkan Penerimaan Pajak

Pengamat menilai jika subsidi BBM dipangkas untuk program makan siang gratis maka penerimaan pajak bisa menurun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Subsidi BBM Idealnya Dipangkas untuk Beralih ke Energi Bersih, Bukan Makan Siang Gratis

18 Februari 2024

Ekonom Sebut Subsidi BBM Idealnya Dipangkas untuk Beralih ke Energi Bersih, Bukan Makan Siang Gratis

Ekonom Celios Bhima Yudhistira menyebut subsidi BBM idealnya dipangkas bukan untuk membiayai program makan siang gratis. Kenapa?

Baca Selengkapnya