Sejumlah petugas keamanan berjaga di dekat kontainer berisi bawang impor di kawasan Terminal Petikemas Surabaya (TPS), Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Rabu, (20/3). Selasa (19/3) kemarin, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menginspeksi bawang impor tersebut. TEMPO/Aris Novia Hidayat
TEMPO.CO, Jakarta - Managing Director PT Terminal Peti Kemas Surabaya (TPS), Capt Sanjay Mehta, mengatakan sebanyak 400 kontainer berisi buah impor masih tertahan di Terminal Peti Kemas Surabaya. Ia mendesak importir, Bea-Cukai, dan Karantina Surabaya segera menyelesaikan dokumen importasi yang dibutuhkan.
Sebab, keberadaan 400 kontainer buah impor di dalam TPS berdampak pada arus bongkar muat dan penumpukan di area TPS. Setiap hari, kata Sanjay, rata-rata 70 kontainer berisi produk impor masuk ke TPS. Umumnya importir belum mendapat RIPH (rekomendasi impor produk hortikultura), SPI (surat persetujuan impor) dari kementerian terkait serta SPPB (surat persetujuan pengeluaran barang) dari Bea-Cukai. "Ini sangat mengganggu. Karena banyak impor yang masuk ke TPS," ujarnya ketika dihubungi Tempo, Sabtu, 6 April 2013.
Ia menjelaskan sebagian besar produk buah impor yang masuk ke Tanjung Perak lewat TPS didominasi jeruk, apel, dan anggur. Sayang, Sanjay tak mengetahui pasti jumlah kontainer yang mengangkut masing-masing produk hortikultura tersebut. Data terakhir yang diketahui Sanjay, 550 kontainer produk hortikultura tertahan di TPS.
Selain buah impor, 150 kontainer berisi bawang putih dari Cina. Di luar area TPS, sebanyak 200 kontainer bawang juga tertahan di depo milik TPS. Ia juga mengeluhkan soal janji Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan yang akan mengeluarkan produk hortikultura impor dari TPS. "Sampai sekarang belum ada yang keluar."
Sanjay mengingatkan beban operasional untuk merawat buah-buahan impor yang ditanggung TPS cukup tinggi. Minimal dibutuhkan Rp 1 juta per kontainer ukuran 20 kaki. Itu pun dibayar setelah importir mengambil barangnya. Ia memprediksi kenaikan harga beberapa komoditas buah di Jakarta disebabkan komoditas tersebut masih tertahan di TPS.