Solar Langka, Pengawas SPBU Sering Diprotes  

Reporter

Kamis, 4 April 2013 12:17 WIB

Ilustrasi kelangkaan solar. ANTARA/Iggoy el Fitra

TEMPO.CO, Surakarta - Pembatasan solar bersubsidi membuat solar langka di beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Surakarta. Ketua paguyuban pengawas SPBU di Surakarta, Yuli Sutiono, mengatakan, rata-rata kiriman solar dikurangi separuhnya. "Sehingga kami harus membatasi penjualan," katanya kepada Tempo, Kamis, 4 April 2013.

Untuk kendaraan pribadi dan truk, hanya boleh membeli maksimal Rp 100 ribu. Sedangkan untuk angkutan umum, seperti bus, dilayani hingga Rp 200 ribu. Pembatasan penjualan pun menuai protes dari masyarakat.

Yuli mengaku banyak pengawas SPBU yang diprotes masyarakat. "Masyarakat beralasan mau beli banyak, kok tidak boleh," katanya. Kebanyakan konsumen yang protes adalah pemilik mobil pribadi yang tengah melakukan perjalanan jauh. "Biasanya mereka ingin mengisi penuh tangki mobilnya."

Dia mengatakan, pembatasan pembelian terpaksa dilakukan agar penjualan bisa merata. Selain itu, agar tidak cepat kehabisan stok solar. Dengan pembatasan pun, stok solar cepat habis. Yuli mencontohkan, SPBU Sekip yang dia kelola mendapat kiriman 8.000 liter solar pada pagi hari, namun pada sore hari sudah ludes terjual. "Hari berikutnya kami tidak jualan karena biasanya solar dikirim dua hari sekali," ucapnya.

Salah seorang sopir truk barang yang ditemui di Pasar Legi, Solo, Joko Susanto, mengatakan, saat ini sangat sulit membeli solar. "Saya punya SPBU langganan di Banyudono, Boyolali. Tapi hanya boleh beli Rp 200 ribu," katanya.

Tapi SPBU langganannya tidak rutin menjual solar. Kadang sehari jualan, kadang hari berikutnya tidak jualan karena tidak punya stok. "Kalau beli di SPBU lain, hanya dapat Rp 50-100 ribu," ucapnya.

Juru bicara Pertamina Pemasaran Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyakarta, Heppy Wulansari, mengatakan, pembatasan solar bersubsidi akan dilakukan sepanjang tahun. "Selama kuota tidak ada perubahan, tetap ada pembatasan," katanya.

Jika memenuhi permintaan SPBU, dia memastikan kuota solar subsidi tidak akan cukup hingga 31 Desember 2013. Menurut dia, Pertamina sudah menghitung alokasi harian agar bisa mencukupi kebutuhan hingga akhir tahun. "Kami sudah membagi alokasi harian sepanjang tahun," ujarnya.

UKKY PRIMARTANTYO

Topik terhangat:
Partai Demokrat
| Agus Martowardojo | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo | Nasib Anas

Berita terpopuler lainnya:
Video Polantas-Bule 'Damai' Beredar di Youtube

Video Youtube: 'Damai', 'Polisi' Traktir Bule Bir
Wawancara Abraham Samad, Janji Lebih Galak

Berapa Gaji Lurah dan Camat yang Dilelang Jokowi?

Berita terkait

Pertamina: Kenaikan Harga BBM Jangan Dikaitkan dengan Aplikasi MyPertamina

4 September 2022

Pertamina: Kenaikan Harga BBM Jangan Dikaitkan dengan Aplikasi MyPertamina

Kenaikan harga BBM tak menyurutkan rencana perseroan membatasi penyaluran Pertalite dan Solar agar tepat sasaran.

Baca Selengkapnya

Puasa, Pertamina Tambah Stok BBM di Kalimantan

11 Mei 2017

Puasa, Pertamina Tambah Stok BBM di Kalimantan

Pertamina Balikpapan akan menambah kuota BBM selama puasa sebesar 7 persen.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Impor BBM Ditekan

5 Januari 2017

Jokowi Minta Impor BBM Ditekan

Presiden Joko Widodo mengingatkan separuh dari kebutuhan BBM dalam negeri dipenuhi dari impor.

Baca Selengkapnya

Pertamina dan AKR Jadi Penyalur BBM Tertentu 2017

25 November 2016

Pertamina dan AKR Jadi Penyalur BBM Tertentu 2017

Pemerintah menunjuk badan usaha penyalur bahan bakar minyak (BBM) tertentu dan penugasan 2017.

Baca Selengkapnya

Premium Belum Jadi Dihapus, Ini Sebabnya  

30 September 2016

Premium Belum Jadi Dihapus, Ini Sebabnya  

Pemerintah belum bisa mewujudkan rencana penghapusan bahan bakar minyak jenis Premium kendati masyarakat mulai beralih dari Premium.

Baca Selengkapnya

Libur Panjang, Konsumsi BBM Pertamina Naik 10 Persen

6 Mei 2016

Libur Panjang, Konsumsi BBM Pertamina Naik 10 Persen

Pertamina memproyeksikan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) untuk transportasi mengalami kenaikan sekitar 10 persen saat libur panjang.

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM: Premium di Jakarta Bisa Dihapus  

3 Februari 2016

Kementerian ESDM: Premium di Jakarta Bisa Dihapus  

Pemerintah akan melihat aspek untung-rugi menghapus Premium.

Baca Selengkapnya

Ini Beda Premium, Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Plus

25 Juni 2015

Ini Beda Premium, Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Plus

Pertalite sudah disetujui DPR untuk dipasarkan.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Lebaran, Pertamina Tambah Impor Premium  

16 Juni 2015

Antisipasi Lebaran, Pertamina Tambah Impor Premium  

Dalam kondisi normal, konsumsi Premium rata-rata 76.258 kiloliter per hari.

Baca Selengkapnya

Pertamina Klaim Pertalite Lebih Ramah Lingkungan  

22 April 2015

Pertamina Klaim Pertalite Lebih Ramah Lingkungan  

Emisi karbon Pertalite di bawah Premium.

Baca Selengkapnya