PT Semen Indonesia Ekspansi ke Myanmar  

Senin, 25 Maret 2013 15:40 WIB

Menteri BUMN, Dahlan Iskan (kanan), didampingi Dirut PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, Dwi Soetjipto (kiri) saat peluncuran nama dan logo baru PT Semen Indonesia, di Surabaya, Senin (7/1). ANTARA/Eric Ireng

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah berhasil mengakuisisi Thanglong Cement Vietnam, PT Semen Indonesia Tbk kini berencana membangun sebuah pabrik di Myanmar dengan nilai investasi sebesar US$ 200 juta (atau sekitar Rp 2 triliun). “Kami menggandeng partner lokal, joint venture dari sana,” kata Direktur Indonesia PT Semen Indonesia, Dwi Soetjipto, dalam sebuah diskusi di Wisma Bisnis Indonesia, Senin, 25 Maret 2015.

Dwi menyatakan pabrik tersebut akan mulai dibangun pada 2014 mendatang. “Kalau lancar mudah-mudahan 2017 sudah operasi,” ujarnya.

Pabrik tersebut, menurut Dwi, akan berkapasitas produksi 1 juta ton per tahun. Produk itu sendiri tak akan dipasarkan di Indonesia, melainkan di Myanmar dan Vietnam. “Itu akan kita jadikan hub untuk wilayah sekitarnya juga,” katanya. Pendanaan untuk mengakuisisi pabrik semen di Myanmar itu, menurut Dwi, akan diperoleh dengan dua alternatif, yakni menerbitkan obligasi atau pinjam bank.

Sebelumnya, Semen Indonesia juga mengakuisisi pabrik Thang Long Cement di Vietnam. Di sana, PT Semen Indonesia telah menginvestasikan Rp 1,5 triliun.

Dengan investasi sebesar itu, maka Semen Indonesia menguasai 70 persen dari saham Thang Long Cement. Kapasitas produksi pabrik semen tersebut mencapai 2,3 juta ton, yang terutama untuk memenuhi konsumsi semen dalam negeri negara tersebut.

Jika masih ada kelebihan produksi, maka semen tersebut bisa diekspor ke negara tetangga, seperti Singapura dan Bangladesh.

Pada 7 Januari 2013 lalu, PT Semen Gresik Tbk berubah nama menjadi PT Semen Indonesia Tbk dan menjadi induk dari Thang Long Cement, PT Semen Padang, PT Semen Gresik, dan PT Semen Tonasa. Dengan perubahan nama tersebut, kata Dwi, merek semen tidak berubah. Contohnya, Semen Gresik tetap menjadi merek dagang Semen Indonesia untuk pasar Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Sedangkan Semen Padang untuk Sumatera Barat dan sekitarnya serta Jakarta, sedangkan Semen Tonasa untuk kawasan Indonesia Timur. Sementara Thang Long Cement untuk Vietnam, Singapura, dan Bangladesh. “Kita lihat brand-brand ini kan sudah dapat tempat di masyarakat, jadi tidak perlu diganti,” kata Dwi.

Sepanjang 2012, Semen Indonesia berhasil menjual 22,47 juta ton semen, meningkat 14,7 persen dibanding capaian 2011 sebesar 19,5 juta ton. Pertumbuhan penjualan yang sebesar itu berarti berhasil melampaui rata-rata pertumbuhan penjualan semen secara nasional yang hanya 14,5 persen.

Di tempat yang sama, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menyatakan kebanggaannya terhadap PT Semen Indonesia Tbk. Menurut Dahlan, PT Semen Indonesia telah menjadi perusahaan global atau multinational company (MNC) pertama milik BUMN Indonesia.

Dahlan mendorong perusahaan pelat merah tersebut untuk melebarkan sayapnya di kancah internasional. Aksi korporasi di luar negeri ini ditempuh agar BUMN tak hanya jago kandang, tetapi bisa menikmati peluang bisnis global yang besar. "Semen Indonesia sudah jadi regional champion. Saya menuntut BUMN lain juga bisa jadi regional champion," tuturnya.

PINGIT ARIA

Berita Terpopuler:
Penyerbuan LP Cebongan Bermula dari Saling Pandang

Operasi Buntut Kuda Penjara Cebongan Sleman

Lihat Teman Satu Sel Didor, Napi Cebongan Trauma

Ini Kronologi Penyerbuan Cebongan Versi Kontras

Tak Ada Kudeta, Hanya Pembagian Sembako

Berita terkait

Tahun 2020, PT Semen Baturaja Kempit Pendapatan Rp 1,72 Triliun

1 April 2021

Tahun 2020, PT Semen Baturaja Kempit Pendapatan Rp 1,72 Triliun

PT Semen Baturaja meraup pendapatan Rp1,72 triliun pada 2020 di tengah pelemahan industri semen akibat dampak dari penyebaran COVID-29.

Baca Selengkapnya

Banyak Proyek Ditunda, Konsumsi Semen Nasional Turun 16,3 Persen

18 Agustus 2020

Banyak Proyek Ditunda, Konsumsi Semen Nasional Turun 16,3 Persen

Penundaan berbagai proyek konstruksi oleh pemerintah maupun sektor swasta diduga menjadi faktor utama rendahnya konsumsi semen per Juli 2020.

Baca Selengkapnya

Semen Kupang Curhat Belum Mampu Penuhi Kebutuhan Pasokan di NTT

18 Februari 2020

Semen Kupang Curhat Belum Mampu Penuhi Kebutuhan Pasokan di NTT

Kondisi berbeda disampaikan oleh Direktur Utama Semen Kupang Ery Susanto mengenai bisnis semen di Nusa Tenggara Timur.

Baca Selengkapnya

Industri Semen Kelebihan Pasokan 30 Juta Ton

27 Oktober 2018

Industri Semen Kelebihan Pasokan 30 Juta Ton

Kondisi industri semen tanah air tengah menghadapi tantangan.

Baca Selengkapnya

PT Semen Padang Ingin Produknya Digunakan Tol Padang-Pekanbaru

9 Agustus 2018

PT Semen Padang Ingin Produknya Digunakan Tol Padang-Pekanbaru

PT Semen Padang saat ini tengah mengalami kelebihan suplai.

Baca Selengkapnya

Harga Batu Bara Naik, Industri Semen Minta Insentif ke Pemerintah

1 Agustus 2018

Harga Batu Bara Naik, Industri Semen Minta Insentif ke Pemerintah

Christian Kartawijaya mengatakan industri semen tengah tertekan karena lonjakan harga batu bara.

Baca Selengkapnya

Industri Semen Menjerit, Tertekan Lonjakan Harga Batu Bara

31 Juli 2018

Industri Semen Menjerit, Tertekan Lonjakan Harga Batu Bara

Melonjaknya harga batu bara memukul industri semen.

Baca Selengkapnya

Pulau Jawa Jadi Penopang Utama Penjualan Semen Indonesia

21 November 2017

Pulau Jawa Jadi Penopang Utama Penjualan Semen Indonesia

Pasar Semen Indonesia di Pulau Jawa mencapai 38 persen.

Baca Selengkapnya

Penjualan Semen Indonesia Grup Oktober 2017 Naik 11,8 Persen

21 November 2017

Penjualan Semen Indonesia Grup Oktober 2017 Naik 11,8 Persen

Penjualan domestik dan ekspor Semen Indonesia Grup pada Oktober 2017 sebesar 2,91 juta ton.

Baca Selengkapnya

Semen Thailand Bangun Pabrik US$ 600 Juta di Cilegon

20 November 2017

Semen Thailand Bangun Pabrik US$ 600 Juta di Cilegon

Pabrik Siam Cement Group (SCG) didorong merealisasikan pembangunan pabrik naphtha cracker di Cilegon dengan nilai investasi US$ 600 juta.

Baca Selengkapnya