TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Keuangan menyatakan menahan penyaluran Dana Alokasi Umum (DAU) untuk 17 daerah senilai Rp 185,75 miliar. Penahanan DAU tersebut merupakan sanksi atas keterlambatan penyampaian Informasi Keuangan Daerah (IKD).
"Berdasarkan monitoring atas penyampaian APBD Tahun Anggaran 2013, sampai dengan batas waktu yang telah ditentukan, dari 524 daerah masih terdapat 17 daerah yang terlambat," kata Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan, Yudi Pramadi, dalam siaran pers resmi, Kamis, 21 Maret 2013.
Yudi menyampaikan, berdasarkan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2010 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah, pemerintah daerah wajib menyampaikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah setiap tahun kepada Menteri Keuangan. "Untuk tahun 2013, batas waktu penyampaian APBD paling lambat tanggal 20 Maret 2013," ujar Yudi. Adapun informasi tentang batas waktu tersebut telah disampaikan kepada kepala daerah pada tanggal 15 Februari 2013.
Dalam PP tersebut telah diatur sanksi atas keterlambatan penyampaian IKD berupa penundaan penyaluran DAU sebesar 25 persen dari DAU setiap bulan. Sanksi akan dicabut kembali setelah pemerintah daerah menyampaikan APBD kepada Menteri Keuangan cq Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan. "Pengenaan sanksi ini untuk mendorong pemda agar menetapkan APBD tepat waktu."
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2013, pemerintah mengalokasikan transfer ke daerah sebesar Rp 528,63 triliun. Transfer ke daerah tersebut terdiri atas dana perimbangan sebesar Rp 444,79 triliun dan dana penyesuaian sebesar Rp 83,83 triliun. Adapun DAU merupakan item dana perimbangan yang dialokasikan sebesar RP 311,14 triliun.
AYU PRIMA SANDI
Berita Terpopuler:
Mengapa Ibas Laporkan Yulianis ke Polisi
Ramai-ramai Patok 'Kebun Binatang' Djoko Susilo
Enam Pernyataan Soal Ibas dan Yulianis
Sakit Hati, Tersangka D Bunuh Bos Servis Komputer
Jokowi Tak Persoalkan Hengkangnya 90 Perusahaan
Pengganti Pramono Edhie di Tangan Presiden
Berita terkait
Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik
1 hari lalu
Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.
Baca SelengkapnyaEks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya
1 hari lalu
Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.
Baca SelengkapnyaEks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Akan Hadiri Panggilan KPK soal Klarifikasi LHKPN Rp 7 Miliar
2 hari lalu
Kuasa hukum eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Luhut Simanjuntak, mengatakan kliennya akan memenuhi panggilan dari KPK itu untuk klarifikasi LHKPN.
Baca SelengkapnyaAlasan Bea Cukai Tahan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh
2 hari lalu
Alasan Bea Cukai menahan 9 supercar milik pengusaha Malaysia, Kenneth Koh
Baca SelengkapnyaLHKPN Janggal Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, KPK: Harta Rp 6 Miliar Tapi Bisa Beri Pinjaman Rp 7 Miliar?
2 hari lalu
KPK telah menjadwalkan pemanggilan eks Kepala Bea Cukai Purwakarta pekan depan untuk mengklarifikasi kejanggalan LHKPN.
Baca SelengkapnyaTImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci
3 hari lalu
Pakar menilai komunikasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai kepada publik belum optimal, kerap memicu opini negatif masyarakat
Baca SelengkapnyaKPK Panggil Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Pekan Depan
3 hari lalu
Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy, akan menjalani klarifikasi soal LHKPN-nya di KPK pekan depan.
Baca SelengkapnyaPenjelasan Bea Cukai Soal 9 Mobil Mewah Kenneth Koh Disegel, Tidak Direekspor
3 hari lalu
Sampai Mei 2024, importir 9 mobil mewah itu belum melunasi dendanya, yang telah mencapai Rp11,8 miliar.
Baca SelengkapnyaKemenkeu Berhentikan Kepala Bea Cukai Purwakarta, Berikut Profil Rahmady Effendy dan Kasusnya Soal LHKPN
3 hari lalu
Kepala Bea Cukai Purwakarta Effendy Rahmady dituduh melaporkan hartanya dengan tidak benar dalam LHKPN. Apa yang membuatnya diberhentikan Kemenkeu?
Baca SelengkapnyaKisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India
5 hari lalu
Sebelum membuat motor, Royal Enfield memproduksi sejumlah produk di bawah tanah
Baca Selengkapnya