Ekspor Gas Bantu Jaga Nilai Tukar Rupiah  

Reporter

Selasa, 19 Maret 2013 14:09 WIB

Gas elpiji 12 Kg. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Kebijakan pemerintah mengekspor gas bumi masih sering mengundang kritik dari berbagai pihak. Pelaku industri menilai kebijakan ini tak berpihak kepada industri dalam negeri yang sering kali kekurangan pasokan gas untuk berproduksi.

Namun Deputi Pengendalian Keuangan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Akhmad Syakhroza, mengatakan, ekspor gas ini dilakukan untuk menjaga kondisi makro ekonomi Indonesia. Salah satunya menjaga agar fluktuasi nilai tukar rupiah terkendali.

Syakhroza menambahkan, perlu juga dipikirkan ekspor ini karena Indonesia juga perlu dolar Amerika Serikat untuk cadangan devisa. “Apalagi sekarang, di saat impor minyak sangat tinggi dan itu dibeli pakai dolar. Kalau semua gas dijual di dalam negeri, rupiah bisa demam terus," kata Syakhroza dalam diskusi dengan wartawan di Jakarta, Selasa, 19 Maret 2013.

Pada Januari 2013, neraca perdagangan Indonesia defisit US$ 171 juta. Hal ini disebabkan defisit neraca perdagangan migas sebesar US$ 1,43 miliar. Pada periode tersebut, Indonesia membukukan impor migas sebesar US$ 4,04 miliar, sementara ekspor hanya US$ 2,61 miliar.

Syakhroza mengatakan, di satu sisi, ekspor gas ke pasar internasional yang harganya lebih tinggi dari pasar domestik berdampak positif bagi penerimaan negara. Namun kebutuhan gas di dalam negeri, meskipun dengan harga yang lebih rendah, juga harus dipertimbangkan untuk menggerakkan industri di dalam negeri.

"Kementerian Keuangan sedang mengkaji multiplier effect kalau harga gas tinggi atau rendah," katanya. Menurut dia, penetapan alokasi dan harga gas domestik, selain mempertimbangkan industri dalam negeri, juga akan mempertimbangkan kontrak ekspor jangka panjang. Harga juga akan mempertimbangkan skala keekonomian kontraktor kontrak kerja sama.

Pada 2012, alokasi gas untuk domestik sebesar 3.615 billion british thermal unit per day (BBTUD). Sedangkan untuk ekspor sebesar 3.692 BBTUD. Ini berarti 49,47 persen dari total produksi gas nasional dialokasikan untuk kebutuhan domestik.

Pada 2013, produksi gas ditargetkan mencapai 7.890 BBTUD, naik 7,94 persen dari produksi 2012 sebesar 7.307 BBTUD. Dari produksi tahun ini, sebesar 4.020 BBTUD atau 50,95 persen dialokasikan untuk kebutuhan domestik. Alokasi ekspor gas tahun ini sebesar 3.870 BBTUD atau 49,04 persen.

BERNADETTE CHRISTINA

Berita terpopuler lainnya:
Di KPK, Djoko Susilo Mulai Singgung 'Restu Atasan'
Jupe Tertangkap di Cibubur
Lima Cuitan Yusril Setelah PBB Lolos Pemilu 2014

Kisah Jenderal Djoko dan Kebun Binatang

Berita terkait

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

6 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

7 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

16 November 2023

Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

Fajar Hirawan mengatakan kinerja perdagangan ekspor dan impor yang menurun atau terkontraksi pada Oktober 2023 terjadi akibat fenomena global.

Baca Selengkapnya

Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

15 November 2023

Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

Coldplay akan menyelenggarakan konser perdananya pada hari ini. Kehebohan warganet menjelang hari H terlihat di media massa sejak beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

15 November 2023

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

Dua unit vertikal Bea Cukai, yakni Bea Cukai Jayapura dan Bea Cukai Labuan Bajo bantu pelaku UMKM realisasikan ekspor produk unggulannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

26 September 2023

Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

Jokowi melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2023 membentuk Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional.

Baca Selengkapnya

Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

11 Januari 2023

Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

Nilai ekspor Indonesia pada 2022 tumbuh 29,4 persen dengan nilai US$ 268 miliar atau sekitar Rp 4.144 triliun. Beberapa komoditas seperti besi baja, bahan bakar fosil, dan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) berkontribusi dalam peningkatan tersebut.

Baca Selengkapnya

Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

20 Desember 2022

Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

Sri Mulyani mengatakan sepanjang Januari sampai November pertumbuhan ekspor Indonesia ada di 28,2 persen.

Baca Selengkapnya

Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

17 Oktober 2022

Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

BPS mencatat ekspor Indonesia pada September 2022 sebesar US$ 24,8 miliar.

Baca Selengkapnya

Bulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen

15 Juni 2022

Bulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen

Secara akumulatif Januari hingga Mei 2022, ekspor pertanian juga mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya