40 Persen Kakao RI Tak Layak Ekspor

Reporter

Rabu, 13 Maret 2013 22:02 WIB

Biji Kakao. ANTARA/Ahmad Subaidi

TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Petani Kakao Indonesia (Apkai) mengeluhkan kurangnya dukungan dan kepedulian pemerintah terhadap komoditas kakao. Akibatnya, petani kakao sulit meningkatkan kualitas produksi sehingga sulit diterima pasar ekspor yang makin ketat. “Dari total produksi kakao nasional, hanya 60 persen yang masuk kualitas ekspor. Sisanya masih berkualitas rendah dan tak layak ekspor. Hanya bisa diterima oleh pasar terbatas,” kata Ketua Umum Apkai Arif Zamroni kepada Tempo, Rabu, 13 Maret 2013.

Arif menilai, pemerintah terlalu berfokus pada pemberian bibit untuk petani namun kurang memperhatikan pemeliharaannya. Padahal, petani membutuhkan banyak pendampingan terkait peningkatan kualitas.

Di sisi lain, beberapa negara pengimpor biji kakao memperketat kriteria kualitas kakao. Kriteria utama, kakao kualitas ekspor harus berbiji besar, atau maksimal satu kilogram berisi 100 biji kakao. Kriteria selanjutnya, kandungan jamur dan kotoran tidak boleh melebihi satu persen. Kemudian, kadar air yang terkandung dalam kakao harus berada di kisaran 6-8 persen.

“Seharusnya hasil pajak ekspor kakao dikembalikan kepada petani agar bisa digunakan untuk memperbaiki kualitas tanaman,” kata Arif.

Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Gamal Nasir, menyatakan, pemerintah ingin menjadikan Indonesia sebagai produsen kakao nomor satu dunia. Karena itulah, pemerintah menargetkan produksi kakao bisa mencapai 1,5 juta ton pada 2014 dengan produktivitas hingga 1,5 ton per hektare. “Tahun kemarin produksi belum banyak meningkat karena kakao dari program Gerakan Nasional Kakao belum berbuah."


ROSALINA

Berita terkait

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

4 jam lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

15 jam lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

2 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

2 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

3 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

6 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

8 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

9 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

9 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

10 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya