Pungutan PNBP Dokumen Kepabeanan Dihapuskan  

Reporter

Editor

Agoeng Wijaya

Rabu, 13 Maret 2013 16:00 WIB

Dirjen Bea dan Cukai, Agung Kuswandono. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Tangerang - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan, menyatakan sudah tidak ada lagi pungutan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) untuk dokumen kepabeanan. "Kami usulkan dan peraturan pemerintah yang mengaturnya sudah terbit Februari lalu," kata Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Agung Kuswandono, dalam konferensi pers seusai peresmian National Single Window (NSW) di Bandara Sokarnoe-Hatta, Kamis, 13 Maret 2013.

Dulu, kata dia, untuk mengurus dokumen kepabeanan, eksportir atau importir harus membayar PNBP kepada pemerintah. Saat ini, kalau pun masih ada pembayaran, hanya dikenakan terhadap penyedia jasa kargo. Di luar itu, kata Agung, pemerintah akan menerapkan sistem layanan tanpa dokumen kertas (paperless) dalam pengurusan barang ekspor dan impor.

Agung menjelaskan, bandara memerlukan proses penanganan dokumen yang cepat. Sejak 2010, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sudah menerapkan pelayanan selama 24 jam sehari dan tujuh hari sepekan. "Sekarang tinggal perbankan dan penyedia jasa, siap atau tidak?" katanya.

Dengan pelayanan kepabeanan nonstop, Agung menyebut Bandara Soekarno-Hatta tidak akan tidur. Begitu pula pada penerapan standar layanan atau Service Level Agreement (SLA), seperti layanan dua jam untuk barang berbobot kurang dari 2 ton. "Waktu layanan ini belum termasuk pengurusan kepabeanan serta karantina," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan, Herry Bakti Singayuda Gumay.

Sedangkan proses untuk barang dengan berat 10-50 ton membutuhkan waktu tiga jam. Barang dengan berat di atas 50 ton memerlukan empat jam untuk pengurusan di bandara. "Dulu prosesnya lama dan bervariasi," kata Herry.

Salah satu penyedia jasa kargo, PT Jasa Angkasa Semesta (JAS), menilai penerapan National Single Window bisa mengefisienkan proses pengurusan kargo di bandara. "Jadi, barang yang baru berangkat dari Amsterdam sudah bisa dilaporkan ke Bea dan Cukai sebelum sampai ke Bandara Soekarno-Hatta," ujarnya.

MARIA YUNIAR

Baca juga:

Bambang Soesatyo Ungkap Pertemuan dengan Djoko

Barcelona Balas Milan Dua Kali Lipat

Ikut Demo, Sutiyoso Curhat

Yudhoyono Larang Ketua Demokrat Maju Pilpres

Prabowo: Negara Ini Sedang Sakit

Berita terkait

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

3 hari lalu

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

6 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

6 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

6 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

6 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

7 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

53 hari lalu

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

Kementerian perdagangan sebut Indonesia bisa kalahkan Vietnam jika sudah melakukan kesepakatan perjanjian dagang dengan Uni Eropa (IEU-CEPA).

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Dorong Selandia Baru Tingkatkan Ekspor Daging Sapi dan Domba Bersertifikat Halal ke RI

28 Februari 2024

Ma'ruf Amin Dorong Selandia Baru Tingkatkan Ekspor Daging Sapi dan Domba Bersertifikat Halal ke RI

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong agar ekspor daging sapi dan domba bersertifikasi halal dari Selandia Baru ke Indonesia bisa ditingkatkan.

Baca Selengkapnya

Ganjar Janji Jadikan Sulut Pintu Keluar-Masuk Ekspor Impor dari Utara RI: Titik Pertumbuhan Ekonomi Baru

1 Februari 2024

Ganjar Janji Jadikan Sulut Pintu Keluar-Masuk Ekspor Impor dari Utara RI: Titik Pertumbuhan Ekonomi Baru

Ganjar Pranowo berjanji akan menjadikan Sulut sebagai pintu keluar masuk ekspor-impor dari wilayah utara Indonesia.

Baca Selengkapnya