Prisma Tur ke UGM, Hatta Rajasa Disindir Pakar

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Sabtu, 9 Maret 2013 05:49 WIB

Menko Perekonomian, Hatta Rajasa. ANTARA/Noveradika

TEMPO.CO, Yogyakarta - Majalah Prisma kembali menjadi bahan pembicangan hangat di kalangan akademisi. Edisi terbaru tahun 2013 majalah ekonomi politik, yang kembali terbit setelah mati suri sejak pertengahan 1990-an, itu diperkenalkan dalam acara Prisma Campus Tour di Gedung Pascasarjana UGM.

Acara pengenalan edisi Prisma keenam, sejak terbit kembali pada 2009 lalu, itu dikemas dalam diskusi 'Kelas Menengah, Bisnis dan Politik. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa menjadi salah satu pembicara di acara pengenalan Prisma bertema "Perselingkuhan Bisnis dan Politik, Kapitalisme Indonesia Pasca Otoritarianisme".

Hatta mengawali sesi materinya dengan bercerita mengenai kegemarannya pada Majalah Prisma. Dia mengaku suka patungan dengan sejumlah kawannya untuk membeli majalah Prisma di era 1970-an. "Patungan, beli dan kemudian dipakai bahan diskusi, aktivis zaman dulu bacaan istimewanya Prisma," kata Hatta.

Pada forum itu, seperti berulangkali ia lakukan, Hatta menyampaikan sikap optimistisnya terhadap perkembangan ekonomi Indonesia. Dia mengatakan target Indonesia menjadi negara dengan ekonomi terkuat ketujuh di dunia pada 2030 cukup realistis.

Kata Hatta, salah satu indikasinya ialah pembengkakan jumlah kelas menengah yang signifikan dari 81 juta orang menjadi hampir 150-an juta orang pada 2012. Dia mengatakan jumlah kelas menengah di Indonesia semakin membengkak sebab bertambah 7 juta per tahun, namun masih konsumtif. "Kita butuh penguatan infrastruktur, ketahanan pangan dan sistem proteksi sosial, agar makin produktif," ujar dia.

Penjelasan Hatta menuai kritik dari Guru Besar UGM, Sri Adiningsih yang menilai kualitas kelas menengah Indonesia masih rendah, meski jumlah banyak. Rata-rata pendapatanya baru sekitar dua hingga empat dolar.

Menurut Sri, level pendapatan kelas menengah Indonesia versi data Bank Dunia masih di kategori menengah ke bawah yakni US$ 3,660. Kondisi ini mirip Argentina, Laos atau Madagaskar. "Makanya rencana pemerintah jangan di atas kertas saja, agar kita tidak kayak jaman orde baru dulu, disebut akan tinggal landas namun malah ketinggalan di landasan," kata dia.

ADDI MAWAHIBUN IDHOM

Berita terpopuler lainnya:
Setelah 2014, SBY Mau Buka Warung Nasi Goreng
Rhoma Irama Tolak Permintaan Joss Stone

Laga Gresik vs Arema Ricuh, Tiga Orang Tewas

Mancini Isyaratkan Bakal Jual Dzeko

Densus 88 Dilatih CIA dan FBI
Ansyaad : Musuh Itu Teroris, Bukan Densus

Begini Detasemen Khusus 88 Antiteror Dibentuk

Berita terkait

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

3 hari lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

3 hari lalu

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

Untuk jadi negara maju Airlangga sebut pemerintah memproyeksikan ekonomi harus di atas 5 persen

Baca Selengkapnya

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

4 hari lalu

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

Prabowo mengatakan Indonesia bisa dengan mudah mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen dalam 2-3 tahun mendatang.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sesumbar Sejahterakan Indonesia dalam 4 Tahun, Ini Catatan Janjinya Saat Kampanye Pilpres 2024

8 hari lalu

Prabowo Sesumbar Sejahterakan Indonesia dalam 4 Tahun, Ini Catatan Janjinya Saat Kampanye Pilpres 2024

Prabowo mengatakan dirinya hanya butuh 3-4 tahun untuk menyejahterakan Indonesia. Ini janji Prabowo-Gibran saat kampanye pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

10 hari lalu

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) optimistis target pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen pada tahun ini dapat tercapai.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Pemerintah Bijak Mengelola Pertumbuhan Ekonomi

11 hari lalu

Bamsoet Dorong Pemerintah Bijak Mengelola Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi yang positif patut dikelola dengan penuh kebijaksanaan karena ketidak pastian global.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

11 hari lalu

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

LPEM FEB UI memaparkan secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi masih cenderung stagnan.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

12 hari lalu

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

BPS menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,11 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

12 hari lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

12 hari lalu

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.

Baca Selengkapnya