Deptan Selidiki Masuknya 553 Sapi Impor

Reporter

Editor

Jumat, 13 Agustus 2004 20:27 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Inspektur Jenderal Departemen Pertanian, Hidayat Rahadian, akan meneliti surat edaran Direktur Jenderal Bina Produksi Peternakan yang mengizinkan masuknya 553 sapi bakalan asal Australia yang diimpor oleh PT Bina Mentari Tunggal. Kami berjanji akan melakukan investigasi dalam tiga minggu ini," ujar Hidayat kepada wartawan di Jakarta, Jumat (13/8). Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 553 dari 1.263 sapi asal Australia yang beratnya melebihi 350 kilogram telah diizinkan masuk oleh Direktur Jenderal Bina Produksi Peternakan melalui surat No. 2816/HK.220/F/07.04. Padahal, berdasarkan SPPSBB No. 1964/HK.340/F/06.04 tertanggal 23 Juni 2004 disebutkan berat sapi bakalan yang diizinkan untuk diimpor maksimal 350 kg. Surat itu juga merupakan jawaban surat Kepala Kantor Wilayah IV Ditjen Bea dan Cukai Jakarta, Frans Rupang, yang mempertanyakan importasi 553 ekor sapi jenis Australian Commercial Cross (ACC) tersebut yang jelas-jelas melanggar ketentuan yang berlaku. Sebelumnya, Kepala Badan Karantina Pertanian telah meloloskan ke-553 ekor sapi impor yang kelebihan berat badan itu karena berdasarkan UU No.16/1992 tentang kegiatan karantina, sapi impor tersebut memenuhi syarat karantina. Menurut Rahadian, tindakan Badan Karantina tersebut tidak menyalahi aturan. Ketika disinggung mengenai dugaan adanya KKN, Rahadian mengaku belum mengetahui secara pasti. Tapi ia berjanji akan melakukan penyelidikan. Ami Afriatni Tempo News Room

Berita terkait

Usai Jalani Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Serahkan Dihukum Apapun

6 jam lalu

Usai Jalani Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Serahkan Dihukum Apapun

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menyerahkan putusan Dewan Pengawas (Dewas) sesuai ketentuan hukum jika terbukti menyalahi wewenang dalam sidang etik.

Baca Selengkapnya

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

6 jam lalu

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

Bea Cukai terus menuai kecaman publik karena dianggap berkinerja buruk. Sri Mulyani belum berhasil menangani. Kini Jokowi turun tangan.

Baca Selengkapnya

Mentan Minta Madura Kembali Wujudkan Swasembada Pangan

9 jam lalu

Mentan Minta Madura Kembali Wujudkan Swasembada Pangan

Indonesia pernah swasembada pada 2017, 2019, dan 2020. Pertanian di Madura punya potensi besar menjadi lumbung pangan.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Masih Kebanjiran Kecaman, Sri Mulyani Kembali Gelar Rapat Pimpinan

14 jam lalu

Bea Cukai Masih Kebanjiran Kecaman, Sri Mulyani Kembali Gelar Rapat Pimpinan

Menteri Keuangan Sri Mulyani menggelar rapat dengan pimpinan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai terkait maraknya kritik terhadap lembaga tersebut.

Baca Selengkapnya

Usai Viral, Bea Cukai Pastikan Pengiriman Jenazah dari Luar Negeri Tidak Dipungut Bea Masuk

14 jam lalu

Usai Viral, Bea Cukai Pastikan Pengiriman Jenazah dari Luar Negeri Tidak Dipungut Bea Masuk

Sebelumnya, viral kabar pengenaan biaya bea masuk terhadap peti jenazah WNI dari luar negeri. Ini kata Bea Cukai sekarang.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Tinjau Pertanaman Padi di Sulawesi Selatan

3 hari lalu

Mentan Amran Tinjau Pertanaman Padi di Sulawesi Selatan

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meninjau jalanya pertanaman padi di sejumlah sentra wilayah Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Aneka Kegiatan dan Kebutuhan Syahrul Yasin Limpo dari Urunan Pegawai Kementan: dari Sapi Kurban, Umrah, hingga Bayar ART

5 hari lalu

Aneka Kegiatan dan Kebutuhan Syahrul Yasin Limpo dari Urunan Pegawai Kementan: dari Sapi Kurban, Umrah, hingga Bayar ART

Persidangan perkara dugaan pemerasan oleh bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di lingkungan Kementan terkuak fakta-fakta baru.

Baca Selengkapnya

Serikat Petani Indonesia Dukung Penuh Pompanisasi

5 hari lalu

Serikat Petani Indonesia Dukung Penuh Pompanisasi

SPI mendorong semua anggota menggunakan fasilitas pompa dalam mengantisipasi musim kering dampak el Nino.

Baca Selengkapnya

Auditor BPK Disebut Minta Rp 12 Miliar untuk Menerbitkan WTP Kementerian Pertanian era Syahrul Yasin Limpo

5 hari lalu

Auditor BPK Disebut Minta Rp 12 Miliar untuk Menerbitkan WTP Kementerian Pertanian era Syahrul Yasin Limpo

Permintaan itu agar Kementerian Pertanian mendapat predikat WTP dari BPK karena ada kejanggalan anggaran proyek food estate era Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Bantah Kesaksian 4 Anak Buah di Kementan: Jangan Bela Saya, Jawab Pakai Hati

5 hari lalu

Syahrul Yasin Limpo Bantah Kesaksian 4 Anak Buah di Kementan: Jangan Bela Saya, Jawab Pakai Hati

Bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sempat membantah kesaksian empat mantan anak buahnya di lembaga itu dalam persidangan.

Baca Selengkapnya