Perubahan Politik Tidak Mempengaruhi Pertumbuhan PDB
Reporter
Editor
Jumat, 13 Agustus 2004 18:02 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Koordinator Perekonomian Dorodjatun Kuntjoro Djakti menyatakan bahwa perubahan politik yang terjadi di Indonesia akibat Pemilu tidak akan mempengaruhi pertumbuhan Pendapatan Domestik Bruto (PDB). Hal ini diungkapkannya di Jakarta, Kamis (12/8) malam. Menurut Dorodjatun, meskipun telah terjadi perubahan politik, ada beberapa indikator yang menunjukkan bahwa perubahan ini tidak mempengaruhi pertumbuhan PDB. Indikator tersebut antara lain ditunjukkan dari meredanya laju inflasi. Defisit APBN yang diawali dengan angka 3,5 persen dari PDB, saat ini menurun menjadi 1,2 persen. Berdasarkan UU keuangan yang baru angka defisit tak boleh melebihi 3 persen, tambahnya.Pertumbuhan ekspor nonmigas, menurut Dorodjatun cukup memuaskan, terutama jika dilihat dari jumlah peti kemas yang masuk ke Indonesia. Selain itu pemerintah terus melakukan penambahan jumlah pelabuhan. Pada 2010 Tanjung Priok sudah akan jenuh, kita sedang bangun pelabuhan baru di Banten, ungkapnya.Tingkat bunga terus mengalami penurunan, sementara fluktuasi rupiah mulai mereda. Bahkan peringkat utang pemerintah semakin membaik. Cadangan devisa yang digunakan untuk menutup kewajiban impor dan pembayaran utang luar negeri juga menunjukkan perbaikan.Kemampuan Indonesia dalam membayar utang menunjukkan peningkatan. Tahun ini pemerintah harus bayar bunga dan angsuran utang dalam dan luar negeri sebesar Rp 125 triliun. Dibanding tahun lalu ini merupakan kenaikan yang akan terus berlanjut tahun depan," ujarnya.Dorodjatun yakin bahwa perekonomian Indonesia mampu bertahan walau apapun yang terjadi di bidang politik. Kalau saja pondasi ekonomi diperbaiki, sejak 1999 sudah ada perbaikan ekonomi, tegasnya.Meski demikian, menurut Dorodjatun, pemerintah masih harus bekerja keras untuk memperbaiki kekuatan sektor riil. Diharapkan nantinya terbentuk pemerintahan yang market friendly, tandasnya. Mawar Kusuma - Tempo News Room