TEMPO Interaktif, Jakarta:Yayasan Sampoerna mentargetkan bisa mengucurkan beasiswa sebesar Rp 17,6 juta selama 2004 ini, meningkat dua kali lipat dibandingkan 2003 yang hanya mencapai Rp 8,7 juta. Sementara sampai kuartal kedua, tahun 2004, Sampoerna Foundation sudah mengucurkan beasiswa sebesar Rp 10 juta. "Pertumbuhan disribusi beasiswa memang diupayakan minimal dua kali lipat. Ternyata semakin banyak dana yang dianggarkan semakin banyak juga orang yang membutuhkannya," kata Direktur Keuangan dan Operasional Yayasan Sampoerna Elan Merdy kepada wartawan di gedung Plaza Bapindo Jakarta, Jumat (13/8). Menurutnya, dana beasiswa dan program pendidikan ini diperoleh dari PT HM Sampoerna, sekitar 90 persen dan sisanya, 10 persen berasal dari sumbangan perusahaan dan perorangan. Pada kuartal kedua tahun ini, Yayasan Sampoerna memperoleh pemasukan sekitar Rp 6 juta dan 87,4 persennya disalurkan untuk mendukung program pendidikan sebesar Rp 5 juta. Direktur Marketing dan Komunikasi Yayasan Sampoerna Sapto Handoyo Sakti mengatakan, yayasan ini juga bekerja sama dengan berbagai instansi pemerintah dan perusahaan swasta lainnya. Yayasan ini sudah menjalin kerjasama dengan Departemen Pendidikan Nasional, program Fullbright Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), PT Siemens Indonesia, The Boston Consulting Group, serta Credit Suisse First Boston (CSFB). Menurutnya, Yayasan Sampoerna akan terus mencari mitra baru untuk mendukung program beasiswa ini. Sapto mengatakan, Yayasan Sampoerna akan melakukan kerjasama dengan Bank Indonesia. "Kemungkinan awal September sudah bisa," katanya.Yayasan Sampoerna telah membiayai pendidikan pendidikan 9.110 orang dari berbagai tingkat pendidikan sejak 2001 lalu. Setiap tahun Yayasan Sampoerna memberikan beasiswa rata-rata 3.000 siswa diberbagai wilayah di Indonesia. Sapto mengatakan, yayasan ini merupakan lembaga independen yang terlepas dari perusahaan rokok, PT HM Sampoerna. Yandi MR - Tempo News Room