Samsung Minat Bangun Pabrik Gadget di Indonesia  

Selasa, 26 Februari 2013 14:18 WIB

PT Samsung Electronics indonesia secara resmi meluncurkan ponsel terbarunya yaitu Galaxy S III Mini. Ponsel ini mempunyai ukuran sepertiga lebih kecil dari Galaxy S III. Tempo/Firman Atmakusumah

TEMPO.CO, Jakarta - PT Samsung Electronics Indonesia tengah menyiapkan investasi pembangunan pabrik produk gadget atau perangkat di Indonesia. Samsung terus bernegosiasi dengan Kementerian Perindustrian agar mendapatkan beberapa insentif dalam investasi tersebut.

"Nilai investasinya dia belum mau ngomong. Dia ingin ada beberapa tax incentives," kata Menteri Perindustrian Mohamad Suleman Hidayat seusai menemui perwakilan Samsung di Kementerian Perindustrian, Selasa, 26 Februari 2013.

Hidayat mengatakan pemerintah Indonesia berharap investasi ini bisa terealisasi tahun ini. "Harus tahun ini," katanya. Sejauh ini, Samsung masih mengimpor produk seperti handphone dan tablet dari pabrik Samsung di Vietnam. Nilai impor handphone Indonesia, kata Hidayat, mencapai US$4,5 miliar, sebanyak US$1,2 miliar dikontribusikan oleh Samsung. Impor handphone Indonesia mencapai 50 juta unit.

Samsung, kata Hidayat, meminta beberapa insentif karena keberatan dengan Peraturan Menteri Perdagangan No. 82 dan 83. Dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 82 Tahun 2012 yang berlaku pada 1 Januari 2013, importir perangkat berteknologi tinggi harus mendapat lisensi sebagai importir terdaftar (IT) dan persetujuan impor (PI). Hal ini sebelumnya tidak dipersyaratkan sehingga pedagang dan distributor mengimpor sendiri produk-produk tersebut.

Para importir dan distributor besar juga wajib mendirikan pusat layanan (service center) untuk menampung keluhan konsumen serta membuat buku manual dan kartu garansi berbahasa Indonesia. Beleid baru ini juga mengatur pintu masuk untuk impor perangkat. Barang-barang tersebut kini hanya boleh masuk melalui Pelabuhan Belawan Medan, Tanjung Priok Jakarta, Tanjung Emas Semarang, Tanjung Perak Surabaya, Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Polonia Medan, Bandara Ahmad Yani Semarang, Bandara Juanda Surabaya, dan Bandara Hasanuddin Makasar.

Hidayat mengatakan Indonesia belum bisa menjanjikan memberikan keistimewaan terkait Permendag No. 82 dan 83 pada Samsung. Keistimewaan berupa insentif, kata Hidayat, baru akan dibicarakan dan mungkin diberikan jika Samsung sudah pasti merealisasikan investasinya di Indonesia. "Saya bilang jawabannya adalah kalau anda commit mulai investasi di Indonesia, kita baru bisa membicarakan," katanya.

Jika Samsung tidak berinvestasi, kata Hidayat, Indonesia tidak bisa memberikan insentif. Hal ini disebabkan Indonesia tengah fokus mengurangi defisit perdagangan. "Itu bisa kita lakukan kalau investasi kita cukup, bukan impor saja," katanya. Menurut Hidayat, Samsung Indonesia kini tengah berkomunikasi dengan Samsung pusat untuk mematangkan rencana investasi tersebut.

Hidayat mengatakan, jika Samsung jadi membangun pabrik di Indonesia, produsen asal Korea Selatan tersebut berharap tak lagi mengimpor produk handphone dan tablet dari Vietnam. Indonesia, kata Hidayat, berharap menjadi basis produksi Samsung. "Itu tekad saya dengan Gita (Wirjawan)," katanya.

Direktur Samsung Electronics Indonesia, Lee Kang-hyun, enggan berkomentar mengenai rencana investasi maupun keberatan yang diajukan mengenai Permendag No. 82 dan 83. "Saya belum bisa berkomentar sekarang, nanti kalau sudah ada berita bagus baru saya komentar," katanya setelah menemui Hidayat hari ini.

ANANDA TERESIA

Berita terpopuler lainnya:
Daftar Kenekatan Agus Martowardojo
Julia Perez Resmi Dinyatakan Buron

Beda Soeharto dan SBY Soal Cara Urus Partai

Mantan Auditor Bank Century Temui Anas

Raffi Ahmad Dilaporkan Orang Ini ke BNN

Pelapor Raffi Ahmad Dapat Informasi dari Artis

Berita terkait

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

16 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

18 jam lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

1 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

1 hari lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

2 hari lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

2 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

3 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

3 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

3 hari lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

3 hari lalu

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

Rencana investasi Microsoft itu diumumkan melalui agenda Microsoft Build: AI Day yang digelar di Jakarta.

Baca Selengkapnya