Pertamina Akan Meredifinisi Stok BBM Nasional

Reporter

Editor

Kamis, 12 Agustus 2004 17:10 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Pertamina akan mendefinisikan kemabli konsep stok bahan bakar minyak (BBM) nasional. Kemungkinan angka stok akan dibuat berbeda-beda setiap daerah, disesuaikan dengan volume kebutuhan masing-masing kawasan. Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero), Ari Soemarno mengatakan, redefinisi penting agar ada pemahaman sama tentang stok BBM nasional. "Supaya semua ngerti, apa sih yang dimaksud dengan stok nasional itu. Yang selama ini, 23 hari itu stok nasional seluruh Indonesia. Cuma tiap daerah kan berbeda-beda kebutuhan atau angka konsumsinya," katanya.Ia mencontohkan, di Kepulauan Natuna hanya memiliki satu terminal (penampung) BBM dan dua pompa bensin. Angka kebutuhan BBM di wilayah itupun tergolong rendah, hanya 5 ton perhari. "Ngga perlu dong di sana, ditaruh stok 20 hari, mungkin 10 hari sudah cukup," kata dia.Prinsipnya, papar Ari, adalah mengamankan stok sehingga tidak terjadi kelangkaan BBM di mana-mana. Ia menyebutkan, empat pola pengamanan yang akan dilakukannya. Pertama, mengamankan produksi kilang agar tetap maksimal, sehingga suplai bisa terus berjalan. Kedua, mengamankan impor yang saat ini dinilai sudah terlalu besar, sekitar 30 persen dari total kebutuhan. Di sisi lain, konsumsi terus meningkat. "Ini aneh, harga minyak di luar sedang tinggi, tetapi konsumsi dalam negeri malah naik. Kemana larinya, ini harus diteliti," ujarnya. Ketiga, mengamankan dan mengefisienkan sistem distribusi yang ada, termasuk pengangkutan ke daerah-daerah. Ini penting, karena peningkatan angka konsumsi ternyata tidak diimbangi dengan pertambahan infrastruktur. Selama 5 tahun terakhir, hampir tidak ada pembangunan infrastruktur sama sekali, misalnya kilang, terminal, atau tangki. Akibatnya, stok nasional selalu rendah dibandingkan konsumsinya. Ia menambahkan, ke depan, pembangunan tangki dan terminal baru harus dilakukan. Namun untuk membangun kilang baru, perlu pemikiran matang, terutama dari segi keekonomiannya. Pertamina akan mempelajari kemungkinan membangun infrastruktur tersebut. Saat ini, marjin kilang mulai naik, ini berarti perusahaan migas akan tertarik kembali membangun kilang. "Tetapi kita harus evaluasi, mana yang lebih ekonomis, membangun kilang atau memperbaiki sarana distribusi," kata dia. Keempat, mengamankan arus keuangan perseroan. Pembayaran subsidi BBM oleh pemerintah harus berjalan lancar. Hal ini penting agar impor BBM yang dilakukan Pertamina tidak terhambat. Saat ini, pemerintah telah mencairkan dana subsidi BBM bulan Juni 2004 senilai Rp 5,1 triliun dari total subsidi yang diklaim Pertamina, Rp 12 triliun. Sedangkan subsidi bulan Juli Rp 14 triliun, rencananya akan dicairkan bulan ini. Retno Sulistyowati - Tempo News Room

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

5 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

12 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

12 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

13 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

13 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

38 hari lalu

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

PT Pertamina (Persero) melangkah maju dengan strategi pertumbuhan ganda untuk mempertahankan kebutuhan energi nasional.

Baca Selengkapnya

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

42 hari lalu

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

Pengamat politik Adi Prayitno, menilai bagi-bagi jabatan komisaris BUMN ke para pendukung Prabowo-Gibran adalah balas budi politik dan alamiah.

Baca Selengkapnya

PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024

27 Februari 2024

PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024

PT Pertamina (Persero) akan menjadi salah satu yang terdepan dalam menghadirkan 29 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) unggulan di pameran produk kerajinan Inacraft 2024.

Baca Selengkapnya

Perdana di Kawasan Timur Indonesia, Operasi Tumor Otak Berbasis Pemindaian Tiga Dimensi

1 Februari 2024

Perdana di Kawasan Timur Indonesia, Operasi Tumor Otak Berbasis Pemindaian Tiga Dimensi

Rumah Sakit Otak dan Jantung Pertamina di Makassar menjadi pionir operasi tumor otak berbasis pemindaian tiga dimensi di Indonesia Timur.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

8 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.

Baca Selengkapnya