TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri masih memiliki waktu dua bulan untuk menyelesaikan 20 persen rencana tindak yang belum dilaksanakan dalam Paket Kebijakan Ekonomi Pasca IMF (white paper). "Kami akui memang ada beberapa hal yang terlambat dari sasaran," kata Deputi Menteri Koordinator Perekonomian Mahendra Siregar di Jakarta, Kamis (12/8).Keterlambatan itu, kata Mahendra, menunjukan kompleksitas program-program itu yang melenceng dari perkiraan semula. Ia mencontohkan beberapa rancangan keputusan presiden dan peraturan pemerintah yang kini masih dalam tahap final dan tak kunjung diserahkan ke DPR. "Dalam waktu dekat akan dibawa ke sidang kabinet untuk diselesaikan," katanya.Karena itu, katanya, dalam dua bulan terakhir ini pihaknya akan mendorong agar rencana tindak yang belum selesai itu bisa dicapai. "Kami diberi kesempatan untuk menyelesaikan seluruh program hingga selesai," katanya. Pemerintah sekarang akan mulai demisioner pada 10 Oktober dan kabinet baru akan terbentuk sepuluh hari kemudian.Mahendra berharap agar pemilihan presiden tahap dua bisa berlangsung mulus seperti pada tahap pertama Juli lalu agar tak mengganggu program-program ekonomi yang sudah direncanakan. Setelah hampir satu tahun kebijakan yang dituangkan dalam Intruksi Presiden Nomor 5/2003 hingga kini sudah 122 rencana tindak yang diselesaikan.Meski beberapa program meleset dari target, Mahendra mengatakan dalam beberapa hal pemerintah sekarang berhasil menstabilkan keadaan ekonomi. Ia memberi contoh soal kestabilan ekonomi makro dan kebijakan fiskal secara umumJika seluruh program dalam paket itu tidak seluruhnya bisa dicapai, kata Mahendra, pemerintah yang sekarang akan menyerahkannya pada pemerintahan baru nanti. Namun, itupun tergantung kesediaan pemerintahan baru akan meneruskan atau membuat kebijakan ekonomi yang baru. Bagja Hidayat ? Tempo News Room