TEMPO.CO , Jakarta: PT Pertamina (Persero) bekerja sama dengan Toyota Moto Corporation dalam penelitian dan pengembangan energi alternatif. Kedua pihak akan meneliti dan mengembangkan biofuel, compressed natural gas (CNG) dan bahan bakar minyak (BBM) dengan standard Euro 4 untuk transportasi darat.
Studi bersama ini akan dilaksanakan dalam jangka waktu 2 tahun setelah nota kesepahaman diteken oleh Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina M. Afdal Bahaudin dan Managing Officer Toyota Motor Corporation Japan Soichiro Okudaira pada Jumat, 15 Februari 2013.
“Studi bersama ini untuk memanfaatkan energi alternatif khususnya untuk sektor transportasi yang saat ini masih sangat bergantung pada BBM konvensional,” kata M. Afdal Bahaudin.
Sekitar 94 persen konsumsi energi Indonesia masih ditopang oleh energi fosil. Porsi terbesar adalah minyak bumi (47 persen), diikuti batubara (26 persen) dan gas alam (21 persen). Konsumsi energi Indonesia 0,9 ton oil equivalent (toe) per kapita per tahun.
Rancangan Kebijakan Energi Nasional memproyeksikan konsumsi energi nasional akan meningkat menjadi 1,7 toe per kapita per tahun pada 2025. Pada saat itu bauran energi ditargetkan porsi minyak bumi tinggal 23,7 persen, batubara 30,7 persen, gas alam 19,7 persen dan energi baru terbarukan 25,9 persen.
BERNADETTE CHRISTINA
Baca juga
Kata Imigrasi soal Pencegahan Anak Hilmi Aminuddin
Ini Penyebab Kelangkaan Daging Sapi di Jakarta
Mangkrak, Rumah Mewah Djoko Jadi Gudang Odong-Odong
Berita terkait
4 Manfaat Bioetanol, Bisa Mengurangi Emisi
10 Juni 2023
Bioetanol, sebagai salah satu sumber energi terbarukan yang menjanjikan, muncul sebagai bahan bakar alternatif.
Baca SelengkapnyaDKI Bakal Olah 2.000 Ton Sampah di Bantargebang per Hari Jadi Bahan Bakar
21 Februari 2022
Pemprov DKI Jakarta akan mengolah 2.000 ton sampah setiap hari yang ada di TPST Bantargebang menjadi 750 ton bahan bakar alternatif.
Baca SelengkapnyaMobil Balap Porsche di Le Mans Pakai Bahan Bakar Terbarukan, Mesinnya Twin-Turbo
29 Januari 2022
Baik Porsche maupun Audi akan menggunakan sasis Multimatic pada mobil balap LMDh masing-masing. Mesin hybrid V8 twin-turbo diuji di Weissach.
Baca SelengkapnyaRDF Cilacap Mampu Olah Sampah 140 Ton Sehari, Hasilkan Energi Terbarukan
3 Maret 2021
Pakar teknologi lingkungan ITB Enri Damanhuri menyebut RDF cocok untuk pengelolaan sampah di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMaskapai KLM Belanda Terbangkan Pesawat dengan Bahan Bakar Kerosin Sintetis
9 Februari 2021
Maskapai penerbangan Belanda, KLM, menjadi yang pertama menerbangkan pesawat dengan campuran bahan bakar kerosin sintetis dari Amsterdam ke Madrid.
Baca SelengkapnyaKementerian Lingkungan Hidup Kembangkan Bioethanol dari Nira Aren
10 Maret 2017
Bioethanol nira aren sangat prospektif dan sangat membantu masyarakat perdesaan memenuhi bahan bakar rumah tangga.
Menteri Darmin: NTB Bisa Jadi Sentra Bioetanol
11 Februari 2017
Riset pengembangan biosolar dengan mencampurkan solar dengan hasil olahan kelapa sawit sudah dilakukan di Indonesia barat.
Baca SelengkapnyaPT Enero Tagih Janji Pertamina Serap Produksi Bioetanol
9 September 2015
Sambil berharap serapan bioetanol oleh Pertamina, PT Enero menandatangani kontrak dengan PT Total Oil Indonesia yang akan membeli 135 ribu liter/tahun
Baca SelengkapnyaPTPN X Jual Bioetanol ke Total Oil
1 September 2015
PTPN X optimistis bioetanol makin menarik perhatian pasar.
Baca SelengkapnyaPertalite Hadir untuk Memberikan Pilihan yang Lebih Banyak
15 Juli 2015
Direktur Utama PT Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite hadir untuk memberikan pilihan yang lebih banyak
Baca Selengkapnya