TEMPO.CO, Jakarta - Bos Viva Group, Aburizal Bakrie, membantah akan menjual perusahaannya tersebut kepada pengusaha Harry Tanoesoedibjo. Sebelumnya, penjualan perusahaan ini pernah disampaikan oleh bos Media Group, Surya Paloh, saat Harry Tanoe hengkang dari Partai NasDem.
"Viva tidak akan dijual," kata Aburizal di kantor Golkar, Slipi, Sabtu, 9 Februari 2013. Dia tidak berkomentar banyak mengenai wacana penjualan ini. "Namanya isu, itu tidak benar."
PT Visi Media Tbk adalah pemilik stasiun televisi tvOne, ANTV, dan portal VIVAnews. Di lingkaran perusahaan Bakrie, Visi Media merupakan perusahaan yang memperoleh laba signifikan. Sebelumnya, Surya Paloh menjelaskan, sebelum mengundurkan diri, Harry Tanoe sempat berdiskusi dengannya soal pembelian perusahaan ini.
Dihubungi terpisah, analis Trust Securities, Reza Priyambada, menilai penjualan Viva belum mendesak. Ia pun menyayangkan bila Bakrie benar ingin menjualnya. "Viva masih punya kontribusi yang besar untuk Bakrie," katanya ketika dihubungi.
Hal itu, menurut dia, dipertegas dengan IPO yang dilakukan Viva. "Dari IPO itu kan harapannya menjadi besar. Bila dijual memang akan mendapat dana segar, tapi kan ya sudah itu saja, tidak ada kontinuitas."
Daripada menjual Viva, ia pun mengungkapkan, banyak anak usaha lain yang memiliki potensi untuk dijual. "Cuma mungkin momennya saja belum tepat, seperti BUMI misalnya," katanya.
WAYAN AGUS PURNOMO | ANANDA PUTRI
Berita terpopuler lainnya:
Tiba di Cikeas, Anas Merendahkan Posisi Duduknya
Kader Demokrat Jakarta Siap Lawan SBY
SBY Ambil Alih Partai, Anas Diminta Fokus Kasusnya
Pendiri Demokrat Tuduh SBY Melanggar AD/ART
Anas Tersangka, Ini Dua Opsi Demokrat
Anas Sudah Tahu Keputusan SBY Sejak Sepekan Lalu
Anas: Saya Masih Ketua Umum Demokrat
Berita terkait
Di Tengah Seruan Boikot, McDonald's Umumkan Akuisisi Waralaba di Israel
27 hari lalu
McDonald's menjadi sasaran seruan boikot setelah restoran waralaba di Israel tersebut menawarkan ribuan makanan gratis kepada tentara Israel.
Baca SelengkapnyaBekas Dirut PT Bukit Asam Dituntut 19 Tahun Penjara, Ini Tanggapan Kuasa Hukum
47 hari lalu
Bekas Direktur Utama PT Bukit Asam dituntut 19 tahun bui di kasus akuisisi saham yang merugikan negara Rp 162 miliar.
Baca SelengkapnyaPPATK dan KPPU Perkuat Kerja Sama Penanganan Pencucian Uang di Transaksi Merger serta Akuisisi
49 hari lalu
PPATK dan KPPU memperkuat kerja sama penanganan kasus pencucian uang di transaksi merger dan akuisisi.
Baca SelengkapnyaSidang Akuisisi Kontraktor Tambang oleh PTBA, Saksi: SBS Sangat Layak Dibeli
26 Januari 2024
Sidang dugaan korupsi akuisisi kontraktor tambang oleh PTBA (PT Bukit Asam Tbk) berlanjut di PN Palembang. Konsultan beberkan rencana akuisisi.
Baca SelengkapnyaPLN Catat Penjualan Listrik di 2023 Tumbuh 5,32 Persen
15 Januari 2024
PT PLN (Persero) mencatat penjualan listrik pada 2023 mengalami kenaikan menjadi 285,23 terrawatt hour (TWh) atau tumbuh 5,32 persen year on year.
Baca SelengkapnyaKilas Balik Akuisisi Time Warner oleh AOL, Sejarah Aksi Korporat Terbesar Dunia
10 Januari 2024
Time Warner yang saat itu merupakan rumah bagi Warners, HBO, CNN, TBS, Time Warner Cable, dan majalah Time diakuisisi AOL seharga US $ 182 miliar.
Baca SelengkapnyaTerkini: Profil Budi Waseso yang Sekarang Jadi Komisaris Utama SIG, Prajogo Pangestu Masih Orang Terkaya Indonesia
6 Desember 2023
Mantan Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, ditunjuk menjadi Komisaris Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. atau SIG.
Baca SelengkapnyaTerkini: Erick Thohir Buka Suara soal Kabar Terbaru Vale, Kominfo Dapat Opini Wajar Dengan Pengecualian dari BPK
5 Desember 2023
Menteri BUMN Erick Thohir buka suara soal kabar terbaru soal divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk. (IDX: INCO).
Baca SelengkapnyaKartu Kredit Standard Chartered Bank Bakal Dialihkan ke Bank Danamon Pekan Ini
5 Desember 2023
Bank Danamon Indonesia akan merampungkan akuisisi bisnis ritel Standard Chartered Bank Indonesia pada pekan ini.
Baca SelengkapnyaTikTok Dikabarkan Bakal Merger dengan GoTo, Ini Respons Menteri Teten
24 November 2023
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menanggapi soal kabar merger TikTok dengan PT GoTo Gojek Tokopedia.
Baca Selengkapnya