Menperin: Selama Banjir, Sentra Produksi Aman
Editor
Akbar Tri Kurniawan
Senin, 21 Januari 2013 13:26 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Muhammad Suleman Hidayat mengatakan, cuaca buruk belum memberikan hambatan pada kawasan industri. Banjir di Jakarta dan sekitarnya, misalnya, dianggap belum berimbas ke sentra produksi industri. Imbas cuaca buruk terasa pada suplai barang. "Karena transportasinya terganggu," katanya seusai peresmian Indonesia National Single Window di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin, 21 Januari 2013.
Kendati demikian, Hidayat tidak menganggap seretnya suplai sebagai persoalan sepele. Hambatan transportasi berakibat ketidaktepatan waktu pengiriman sesuai kontrak bisnis. “Berpotensi mengurangi kepercayaan sehingga mengancam industri, harus ada antisipasi sejak sekarang," ujarnya.
Jalan keluarnya, Hidayat menambahkan, adalah penguatan infrastruktur. Membaiknya infrastruktur dinilai akan menyedot investor. Hidayat menilai infrastruktur yang dimaksud tidak sekadar yang berorientasi di daratan, melainkan juga di laut, yaitu pembangunan pelabuhan.
Saat ini, infrastruktur pelabuhan dinilai buruk karena waktu bongkar-muat (dwelling time) sangat lama. Menurut Direktur Utama PT Pelindo II Richard Joost Lino, barang impor menghabiskan waktu tunggu tujuh hari. Untuk memangkas waktu itu, menurut Hidayat, diperlukan penerapan Indonesia National Single Window (INSW).
Percobaan INSW baru akan diuji coba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, selanjutnya diterapkan secara bertahap di seluruh pelabuhan di Indonesia. “Jika dua tahun lagi kita tidak kompetitif, Indonesia tidak akan dipakai sebagai tempat produksi, hanya sebagai pasar," kata Hidayat.
ROSALINA