Kadin Tolak Rencana Kenaikan Bea Masuk Gula Rafinasi
Reporter
Editor
Selasa, 27 Juli 2004 19:02 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menolak rencana kenaikkan bea masuk impor gula rafinasi sebagai bahan baku produsen makanan dan minuman. Penolakan ini terkait adanya pembicaraan pemerintah yang akan menaikkan tarif masuk impor barang tersebut. Saat ini harga gula internasional sebesar US$ 260 perton. Dengan kurs Rp 9000 maka nilai itu sama dengan Rp 2.340 perkilogram. Sedangkan tarif bea masuk gula rafinasi Rp 700 perkilogram atau sekitar 30 persen dari harga gula internasional. Dengan demikian harga gula impor di pasaran dalam negeri setiap kilonya menjadi Rp 3.040. Akibatnya jika kenaikan tarif diberlakukan maka harga jual produk makanan dan minuman akan semakin tinggi.Kadin menilai jika kenaikan itu tetap akan dilaksanakan maka perlu dilakukan kajian lebih mendalam terlebih dahulu. Selain itu juga harus memperhatikan perkembangan pasar gula dunia. "Nggak semudah itulah (menaikkannya)," kata Ketua Komite Ketahanan Pangan dan Industri Primer Kadin Juan Permata Adoe di Jakarta, Selasa (27/7).Menurutnya perkembangan gula di luar negeri pada waktu dekat ini akan mengalami kenaikkan. Sebagai contoh Brazil dalam jangka dua bulan ke depan akan menaikkan harganya. Selain itu beberapa sentra produksi gula luar negeri lainnya juga akan melakukan hal serupa. "Jadi kita nggak perlu naikkan tarif," kata Juan.Hal yang perlu dilakukan, Juan mengatakan, adalah bagaimana memanfaatkan produksi dalam negeri. Masih sedikitnya produsen makanan dan minuman menggunakan produksi gula rafinasi dalam negeri lantaran mutunya yang masih rendah. Agar bisa dipergunakan paling tidak nilai ikumasanya (ukuran mutu warna gula) antara 40 sampai dengan 90. Sedangkan produksi dalam negeri nilai ikumasanya sebagian besar berkisar 250 sampai 400. "Tetapi agar kualitasnya lebih bagus, sebenarnya masalah waktu saja," katanya.Selain itu, menurut Juan, pemerintah juga harus memberikan waktu bagi produsen makanan dan minuman untuk mengimpor gula tadi. Apalagi dalam menghadapi masa-masa 'sibuk' seperti hari raya, Natal dan Tahun Baru, para imortir produsen tadi perlu memenuhi kebutuhan produksinya. "Supaya mempunyai stok yang cukup untuk industri mereka sehingga bisa mensuplai pada hari-hari tersebut. Itu yang harus dipikirkan (pemerintah)," terangnya.Muchamad Nafi - Tempo News Room
Harga Gula Kian Melonjak, Kepala Badan Pangan Minta Impor Secepatnya Masuk
16 Oktober 2023
Harga Gula Kian Melonjak, Kepala Badan Pangan Minta Impor Secepatnya Masuk
Badan Pangan Nasional mengatakan salah satu penyebabnya adalah realisasi impor gula yang rendah. Berdasarkan catatan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, tutur Arief, realisasi impor gula saat ini hanya 26 persen.