Pembangunan gedung bertingkat di Jakarta, Minggu (19/4). Menurut survei perusahaan jasa keuangan dunia ING bahwa pada triwulan I 2009, pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi lebih dari empat persen. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Gatot Trihargo, Deputi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang Jasa mengatakan rencana penggabungan (merger) PT Surveyor Indonesia dan PT Sucofindo ditargetkan selesai tahun ini.
"Penggabungan itu dilakukan untuk meraih peluang pasar yang lebih bagus," ujar Deputi Bidang Usaha Jasa Kementerian BUMN, Gatot Trihargo di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Kamis 10 Januari 2013.
Sebelum Maret, Kementerian BUMN akan melakukan tender untuk mencari konsultan keuangan yang akan mengkalkulasi aset kedua perusahaan sebelum merger. Selain itu, pemerintah juga akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk membahas dan mengesahkan rencana merger dan menetapkan nama baru untuk perusahaan gabungan ini.
Pemerintah juga masih menunggu persetujuan dari Kementerian Keuangan dan DPR-RI untuk selanjutnya diterbitkan Peraturan Pemerintah (PP) sebagai landasan merger ini.
Dipilihnya Sucofindo sebagai induk usaha dalam merger ini, menurut Gatot, karena kinerjanya lebih bagus. Selain itu, nilai asetnya juga lebih besar dibandingkan Surveyor Indonesia.
"Kedua perusahaan ini hampir 100 persen jenis usahanya sama. Jadi kalau digabungkan kekuatan dan daya saingnya lebih besar," tutur Gatot.