Terus Dikawal BI, Rupiah Naik 25 Poin
Jumat, 11 Januari 2013 17:17 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Intervensi Bank Indonesia berhasil menggiring rupiah untuk kembali ke posisi aman. Di transaksi pasar uang kemarin, rupiah kembali menguat 25 poin (0,25 persen) ke level 9.635 per dolar Amerika.
Analis BNI Treasury Research, Radityo Ariwibowo, menilai peran aktif Bank Indonesia berhasil meredam rupiah yang bergerak liar sepanjang pekan ini. "Bank sentral selalu aktif memudahkan likuiditas dolar di pasar uang."
Tingginya permintaan dolar yang tidak diimbangi dengan ketersediaan dolar di dalam negeri telah membuat rupiah terus bergejolak di awal tahun. Di pasar valas antarbank, rupiah bahkan sudah diperdagangkan mendekati Rp 9.900 per dolar.
Melebarnya defisit perdagangan sejak 2012 terus menggerogoti nilai tukar rupiah. Permintaan impor yang tinggi untuk memenuhi pertumbuhan domestik tidak diimbangi dengan kinerja ekspor. "Imbasnya, semakin sedikit eksportir yang menjual dolar, sementara permintaan untuk melunasi kewajiban impor meningkat," Radityo menjelaskan.
Selain faktor domestik, membaiknya sentimen global turut menjadi pendorong penguatan rupiah, khususnya surplus perdagangan Cina sebesar US$ 31,1 miliar. Geliat Cina menimbulkan ekspektasi pemulihan ekonomi di pasar berkembang. Investor asing pun kembali melirik potensi aset-aset yang berimbal hasil tinggi, seperti mata uang.
Hingga 17.10 WIB, dolar Singapura ditransaksikan di 1,2255 per dolar AS, dolar Hong Kong 7,7524 per dolar AS, dan won 1.054,69 per dolar AS. Kemudian yuan 6,2158 per dolar AS, ringgit 3,02 per dolar AS, dan baht 30,26 per dolar AS.
M. AZHAR | PDAT