Pemerintah Targetkan Produksi Kopi Naik 16 Persen

Reporter

Senin, 7 Januari 2013 16:27 WIB

TEMPO/Hamluddin

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menargetkan produksi kopi tahun ini naik sekitar 16 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Produksi kopi pada 2013 ditargetkan mencapai 763 ribu ton, naik dari capaian tahun lalu sebesar 657.138 ton.

Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan mengatakan, realisasi produksi kopi nasional tahun lalu memang lebih rendah dari target yang ditetapkan karena faktor cuaca. Menurut dia, tak tercapainya target produksi kopi tahun lalu akibat cuaca buruk dan serangan hama, juga karena krisis ekonomi dari negara-negara importir.

“Hama yang menyerang tanaman kopi mampu menurunkan produktivitas kopi hingga 60 persen,” kata Rusman ketika dihubungi, Senin, 7 Januari 2013.

Karena itulah, Kementerian Pertanian memasang target baru untuk produksi kopi tahun ini. Ia optimistis produksi kopi tahun ini bisa lebih baik dari tahun lalu. Hal itu didasarkan pada capaian produksi 2012 sebenarnya masih lebih tinggi dari realisasi produksi kopi pada 2011 yang tercatat sebesar 638.647 ton.

Rusman menambahkan berbagai upaya akan dilakukan, di antaranya mempercepat perluasan areal tanam dan peremajaan tanaman. Dengan langkah ini diharapkan produksi kopi bisa meningkat karena harga kopi juga diprediksi akan terus naik seiring meningkatnya konsumsi dunia.

Berdasarkan data dari International Coffee Organization (ICO), sejak 2010 tren peningkatan konsumsi kopi dunia sebesar 2,5 persen per tahun. Pada 2015, konsumsi kopi dunia diperkirakan mencapai 155 juta karung. Pada 2020, konsumsi kopi dunia mencapai 165 juta karung hingga 173 karung.

Rusman melanjutkan, selain meningkatkan produksi kopi, pemerintah juga akan meningkatkan volume ekspor produk olahan kopi. Nantinya, ekspor kopi diharapkan tidak hanya dalam bentuk mentah tapi menjadi barang setengah jadi atau barang jadi yang memiliki nilai tambah.

Ke depan, kata Rusman, tantangan dan peluang kopi Indonesia adalah bagaimana bisa meningkatkan produksi dan pengolahan di dalam negeri sehingga Indonesia mengekspor kopi olahan yang mempunyai nilai tambah tinggi.

“Indonesia adalah produsen kopi keempat terbesar di dunia setelah Brasil, Vietnam, dan Kolombia,” katanya.

Selama ini, sekitar 75 persen produksi kopi Indonesia diekspor dalam bentuk mentah dan 25 persen menjadi kopi bubuk atau kopi instan. Dengan kenaikan harga kopi, Rusman berharap Indonesia lebih banyak mengekspor kopi bubuk sehingga nilainya meningkat.


ROSALINA

Berita terkait

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

1 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

5 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

8 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

11 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

11 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

21 hari lalu

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

33 hari lalu

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

35 hari lalu

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

36 hari lalu

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.

Baca Selengkapnya

Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

44 hari lalu

Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

Kukar merupakan daerah lumbung pangan bagi Provinsi Kalimantan Timur

Baca Selengkapnya