Hatta: BBM Terkendali, Hemat Rp 10 Triliun  

Rabu, 26 Desember 2012 18:36 WIB

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa (kanan) bersama Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution (tengah) dan Menteri Keuangan Agus Martowardojo (kiri) saat akan mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (26/12). TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menegaskan bahwa PT Pertamina (Persero) sudah siap memasang sistem teknologi informasi untuk mengendalikan penyimpangan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) Bersubsidi di seluruh Indonesia.

"Ini diperkirakan bisa menghemat Rp 10 triliun per tahun," ujarnya usai menghadiri Rapat Koordinasi di Bank Indonesia, Rabu, 26 Desember 2012.

Ia menjelaskan sistem IT akan dipasang secara bertahap di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum di tanah air. Pemasangan IT diharapkan bisa rampung pada tahun depan.

Teknologi yang dipakai Pertamina, sebelumnya sudah digunakan di PT AKR Corporindo. Perusahaan ini mendapatkan alokasi distribusi bahan bakar minyak bersubsidi sebanyak 267.892 kiloliter untuk periode 2013 depan.

Alokasi ini diberikan oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) kepada AKR, yang terpilih sebagai salah satu pendamping Pertamina dalam penyaluran BBM subsidi.


Dengan teknologi ini, kamera merekam pelat nomor kendaraan dan akan mengunci dispenser pom bensin jika satu kendaraan mengisi lebih dari batas normalnya. "Jadi orang-orang yang menyalahgunakan untuk menjual kembali itu bisa diatasi dengan sistem," kata Hatta.

Menteri Hatta menegaskan, pembatasan dan pengendalian BBM harus dilakukan lantaran kemampuan pemerintah untuk menyediakan subsidi terbatas. "Jangan menganggap kami tidak terbatas untuk membiayai subsidi," ucapnya.

Pada tahun ini, subsidi energi tercatat menembus Rp 270 triliun. Angka ini melebihi yang dianggarkan Pemerintah dalam APBN Perubahan 2012, yakni Rp 225 triliun. Adapun tahun depan, subsidi energi dianggarkan Rp Rp 274,7 triliun.

Ia pun enggan mengomentari tentang kemungkinan pemerintah menaikkan harga BBM tahun depan. Menurutnya, ada banyak faktor yang harus dihitung sebelum menaikkan harga BBM. "Yang pertama daya beli masyarakat, inflasi, fiskal kita, market confidence, impor yang membengkak terhadap BBM. Ada banyak faktor yang kami timbang," katanya.

MARTHA THERTINA

Berita terkait

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

4 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

8 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

12 hari lalu

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal dampak putusan MK yang menolak seluruh gugatan sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Tembus Rp16.100, Mirip dengan Kurs Krismon Mei 1998

18 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Tembus Rp16.100, Mirip dengan Kurs Krismon Mei 1998

Sejarah terulang lagi, nilai tukar rupiah melemah sampai ke titik di atas Rp16 ribu per dolar AS, sama seperti saat krisis moneter 1998.

Baca Selengkapnya

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

19 hari lalu

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.

Baca Selengkapnya

Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel

19 hari lalu

Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut bakal melakukan antisipasi imbas serangan Iran ke Israel agar perekonomian tidak terdampak lebih jauh.

Baca Selengkapnya

Hatta Rajasa: Puasa Berjalan Damai Meski Ada Sengketa Pilpres

25 hari lalu

Hatta Rajasa: Puasa Berjalan Damai Meski Ada Sengketa Pilpres

Hatta Rajasa mengklaim suasana Ramadan dan Idulfitri pasca-pilpres 2024 lebih damai ketimbang 2019.

Baca Selengkapnya

Jawaban Airlangga Soal Permintaan Dia Jadi Saksi di Sidang Sengketa Pilpres

36 hari lalu

Jawaban Airlangga Soal Permintaan Dia Jadi Saksi di Sidang Sengketa Pilpres

Majelis hakim MK menyatakan akan mempertimbangkan untuk menghadirkan menteri Jokowi ke sidang sengketa pilpres.

Baca Selengkapnya

Makan Siang Gratis Akan Gunakan Dana BOS, Pengamat Ekonomi Sebut Bisa Begini Dampaknya

3 Maret 2024

Makan Siang Gratis Akan Gunakan Dana BOS, Pengamat Ekonomi Sebut Bisa Begini Dampaknya

Para ekonom mengkritisi penggunaan dana BOS untuk program makan siang gratis Prabowo-Gibran. Jika dipaksa menggunakan, apa dampaknya?

Baca Selengkapnya

Defisit Anggaran Melebar 2,8 Persen dari PDB, Gara-gara Subsidi Pupuk, BLT dan BBM

26 Februari 2024

Defisit Anggaran Melebar 2,8 Persen dari PDB, Gara-gara Subsidi Pupuk, BLT dan BBM

Defisit anggaran akan melebar menjadi 2,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pemerintah menambah subsidi pupuk, BLT, dan menahan kenaikan BBM.

Baca Selengkapnya