Pemerintah Uji Sampel Ayam yang Mati Mendadak  

Selasa, 25 Desember 2012 18:53 WIB

TEMPO/Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian mengaku sudah mengetahui kasus kematian ayam kampung secara mendadak di Tangerang dan Bogor. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Syukur Iwantoro, mengatakan, Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner (BPPV) telah melakukan pengujian.

Syukur menjelaskan, pengujian dilakukan dengan mengambil sampel dari ayam kampung yang mati lima hari setelah kejadian, di antaranya tujuh sampel dari Kecamatan Tigaraksa Tangerang, dan enam sampel ayam dari Kecamatan Panjang Bogor. "Di Tangerang kematian ayam kampung 50 ekor," katanya.

Dari hasil penyidikan tim Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates, diketahui ada kematian ayam buras di beberapa daerah. Namun, jumlahnya tidak banyak. Berdasarkan hasil penyidikan, antara lain di Pati dan Sleman, sudah ditemukan hasil positif virus H5N1 pada sampel dari ayam buras yang mati. "Tapi kami belum dapat hasil sequencing-nya, apakah clade baru atau yang lama. Kami masih tunggu hasil ujinya," kata Syukur dalam pesan singkatnya kepada Tempo, Selasa, 25 Desember 2012.

Ia menambahkan, apabila hasil sequencing menunjukkan virus itu adalah clade baru, perlakuan yang diberikan hampir sama dengan kasus pada itik, yaitu focal culling dan biosecurity, sambil menunggu tersedianya vaksin yang cocok, yang saat ini sedang dalam kajian. Apabila virus itu clade yang lama, pengendalian dapat dilakukan sama seperti pada pengendalian virus H5N1 pada tahun-tahun sebelumnya.

Artinya, ia menambahkan, untuk pengendalian clade baru dapat merujuk kepada surat edaran Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan untuk pengendalian pada itik. Untuk clade lama merujuk kepada pedoman pengendalian yang sudah ada sebelumnya.

Himpunan Pengusaha Unggas Lokal Indonesia (Himpuli) menemukan kasus kematian mendadak ayam kampung milik peternak rakyat di sejumlah daerah. Ketua Umum Himpuli, Ade Meirizal Zulkarnain, mengatakan, kasus matinya ribuan ayam kampung ditemukan di antaranya di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta.

"Ini berdasarkan laporan peternak yang saya terima kemarin. Namun, belum diketahui penyebab kematian ayam milik peternakan rakyat tersebut," kata Ade kepada Tempo, Selasa, 25 Desember 2012.

Ia mengungkapkan, kasus kematian ayam secara mendadak terbesar ada di Jawa barat, tepatnya di Sukabumi dan Bogor. Kasus kematian ayam kampung di Bogor diketahui sudah terjadi sejak Kamis lalu, yang totalnya sekitar 5.500 ekor. Sedangkan di Sukabumi diketahui terjadi sejak dua pekan lalu dengan kematian sekitar 2.500 ekor ayam kampung.

ROSALINA

Berita terkait

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

5 menit lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

11 jam lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

2 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

3 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

3 hari lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

4 hari lalu

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

8 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

9 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

9 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

10 hari lalu

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.

Baca Selengkapnya