Masih ada Utang Luar Negeri Tak Terdeteksi

Reporter

Selasa, 18 Desember 2012 19:03 WIB

Anton Gunawan. TEMPO/Arif Fadillah

TEMPO.CO, Jakarta-Ekonom Bank Danamon Anton Gunawan menilai, perlu ada regulasi terkait pinjaman langsung perusahaan ke luar negeri (offshore). Menurut dia, masih ada pinjaman luar negeri yang tidak terdeteksi.

"Meski BI sudah melakukan monitoring devisa mulai tahun 2000 - 2001. Tapi apakah benar-benar sudah mencatat perkembangannya. Paling tidak, monitoring harus lebih ketat lagi," ucap Anton kepada Tempo, kemarin.


Anton menilai perlu ada kejelasan juga tentang regulator yang berwenang mengawasi utang di sektor non keuangan. Mengacu pada regulasi monitoring devisa, seharusnya perusahaan non keuangan juga melaporkan utangnya ke BI. Namun, ia menegaskan perlu ada kejelasan soal ini.

Anton belum bisa memastikan apakah perlu ada regulasi khusus yang mengatur rasio utang terhadap modal atau aset untuk perusahaan non keuangan. Namun, itu sangat tergantung jenis usaha, tidak bisa dipukul rata. Dampaknya inefisiensi.

Anton juga menilai pentingnya masalah utang dengan jaminan saham. Utang seperti itu bisa menimbulkan masalah ketika terjadi krisis. Harga saham anjlok yang berakibat pada berkurangnya nilai jaminan.”Akhirnya perusahaan harus menambah atau membayar sebagian untuk menutup jaminan. Itu lebih berbahaya. Ini pernah terjadi tahun 2008 lalu.”

Berdasarkan catatan Bank Indonesia, utang luar negeri swasta terus menunjukkan peningkatan. Dalam lima tahun, utang luar negeri swasta naik 87,87 persen dari posisi US$ 56,813 miliar pada 2006 menjadi US$ 106,732 miliar pada 2011. Perkembangan terakhir, sampai September 2012, utang luar negeri swasta sudah mencapai US$ 123,270 miliar.


MARTHA THERTINA

Berita terkait

Erick Thohir Minta BUMN Segera Antisipasi Dampak Penguatan Dolar

17 hari lalu

Erick Thohir Minta BUMN Segera Antisipasi Dampak Penguatan Dolar

Erick Thohir mengatakan BUMN perlu mengoptimalkan pembelian dolar, artinya adalah terukur dan sesuai dengan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta BUMN Beli Dolar Secara Optimal, Rupiah Loyo Jadi Rp 16.260 per USD

18 hari lalu

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta BUMN Beli Dolar Secara Optimal, Rupiah Loyo Jadi Rp 16.260 per USD

Erick Thohir mengarahkan agar BUMN membeli dolar secara optimal dan sesuai kebutuhan di tengah memanasnya geopolitik dan penguatan dolar.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

18 hari lalu

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

BI mencatat jumlah utang luar negeri Indonesia jumlahnya naik 1,4 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Cadangan Devisa Indonesia Turun Jadi US$ 144 Miliar

7 Maret 2024

BI Laporkan Cadangan Devisa Indonesia Turun Jadi US$ 144 Miliar

BI mencatat cadangan devisa Indonesia pada akhir Februari 2024 senilai US$ 144 miliar.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Makan Siang Gratis Bisa Berujung Utang Luar Negeri, Jadwal dan Cara Pendaftaran CPNS 2024

18 Februari 2024

Terpopuler: Makan Siang Gratis Bisa Berujung Utang Luar Negeri, Jadwal dan Cara Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Program makan siang gratis bisa berujung pada utang luar negeri, jadwal dan cara mendaftar CPNS 2024

Baca Selengkapnya

Ekonom Prediksi Program Makan Siang Gratis Berujung pada Utang Luar Negeri

17 Februari 2024

Ekonom Prediksi Program Makan Siang Gratis Berujung pada Utang Luar Negeri

Ekonom memprediksi, jika program makan siang gratis akan berujung pada penambahan utang luar negeri. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Prabowo-Gibran Unggul Begini Kata Walhi, Bapanas Sebut Bantuan Pangan Beras Kembali Disalurkan

15 Februari 2024

Terkini: Prabowo-Gibran Unggul Begini Kata Walhi, Bapanas Sebut Bantuan Pangan Beras Kembali Disalurkan

Pasangan Capres dan Cawapres) nomor urut dua Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul di hitung cepat.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri Naik jadi US$ 407,1 Miliar pada Akhir 2023, Begini Penjelasan Lengkap BI

15 Februari 2024

Utang Luar Negeri Naik jadi US$ 407,1 Miliar pada Akhir 2023, Begini Penjelasan Lengkap BI

Bank Indonesia (BI) mengumumkan utang luar negeri (ULN) Indonesia pada kuartal keempat tahun 2023 naik menjadi US$ 407,1 miliar.

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa Turun, Disedot Jatuh Tempo Bayar Utang Luar Negeri Pemerintah

9 Februari 2024

Cadangan Devisa Turun, Disedot Jatuh Tempo Bayar Utang Luar Negeri Pemerintah

Cadangan devisa Indonesia menurun pada bulan pertama 2024 gara-gara pembayaran utang luar negeri. Masih dua kali lipat dari standar internasional.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Catat Utang Luar Negeri RI Capai Rp 6.230 Triliun

16 Januari 2024

Bank Indonesia Catat Utang Luar Negeri RI Capai Rp 6.230 Triliun

Bank Indonesia (BI) mencatat posisi utang luar negeri RI per November 2023 sebesar US$ 400,9 miliar atau Rp 6.230 triliun.

Baca Selengkapnya