Subsidi BBM Banyak Dinikmati Kelas Menengah  

Senin, 17 Desember 2012 13:07 WIB

Sejumlah mobil mewah mengantri mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium di sebuah SPBU di Tanah Abang, Jakarta, Senin (2/4). TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Armida Alisjahbana, menyatakan subsidi bahan bakar energi tidak tepat sasaran. Menurut dia, subsidi lebih dinikmati oleh kelas menengah yang tengah menikmati pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Bandingkan dengan 2003, waktu itu subsidi dinikmati orang yang tidak mampu karena kelas menengah masih sedikit. Sekarang subsidi sudah bergeser," kata Armida dalam acara "Editor Forum: Economic Outlook 2013", di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Senin, 17 Desember 2012.

Menurut Armida, perekonomian Indonesia yang terus tumbuh membuat kalangan kelas menengah semakin tumbuh. Akibatnya, kebutuhan energi semakin banyak. Untuk itu, harus ada kebijakan energi yang efektif untuk menekan konsumsi bahan bakar minyak (BBM). "Butuh sosialisasi yang terus-menerus," kata Armida.

Beberapa upaya yang dilakukan pemerintah agar subsidi menjadi tepat sasaran kata Armida, di antaranya adalah menerapkan mekanisme subsidi dengan smart card dan radio frequency identification (RFID). "Bahkan di Iran itu subsidinya diberikan cash, sehingga yang menkonsumsi BBM bersubsidi benar-benar yang berhak," katanya.

Selain itu, pemerintah melalui Dewan Energi Nasional juga tengah merumuskan energi mix atau energi terbarukan yang disiapkan untuk 2025. Meskipun demkian, Armida menyatakan energi terbarukan nantinya masih belum menjadi energi utama karena batu bara, gas, dan bahan bakar fosil masih akan mendominasi. "Tapi geotermal kemungkinan jadi energi utama juga nanti," kata Armida.

ANGGA SUKMA WIJAYA

Terpopuler:

Hindari Keresahan, Redenominasi Perlu Disosialisasikan

Kenaikan Upah Bisa Hantam Industri Thailand

20 Penerbangan Di Soekarno Hatta Sempat Tertunda

2013, Pasar Motor Sport Terus Bertumbuh

Pemodal Tetap Cermati Defisit Fiskal AS

Rating UMKM Bisa Menghambat Penyaluran Kredit

Puncak Permintaan Dolar Diperkirakan Pekan Ini

Target Dividen BUMN Tahun Depan Diusulkan Ditingkatkan

Tahun Depan, Kontribusi Motor Sport Capai 15 Persen

Indeks Konsolidasi di Awal Pekan

Berita terkait

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

17 hari lalu

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.

Baca Selengkapnya

Makan Siang Gratis Akan Gunakan Dana BOS, Pengamat Ekonomi Sebut Bisa Begini Dampaknya

3 Maret 2024

Makan Siang Gratis Akan Gunakan Dana BOS, Pengamat Ekonomi Sebut Bisa Begini Dampaknya

Para ekonom mengkritisi penggunaan dana BOS untuk program makan siang gratis Prabowo-Gibran. Jika dipaksa menggunakan, apa dampaknya?

Baca Selengkapnya

Defisit Anggaran Melebar 2,8 Persen dari PDB, Gara-gara Subsidi Pupuk, BLT dan BBM

26 Februari 2024

Defisit Anggaran Melebar 2,8 Persen dari PDB, Gara-gara Subsidi Pupuk, BLT dan BBM

Defisit anggaran akan melebar menjadi 2,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pemerintah menambah subsidi pupuk, BLT, dan menahan kenaikan BBM.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Masuk APBN 2025, Jokowi Matangkan di Sidang Kabinet Pekan Depan

24 Februari 2024

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Masuk APBN 2025, Jokowi Matangkan di Sidang Kabinet Pekan Depan

Program makan siang gratis Prabowo-Gibran masuk APBN 2025, Jokowi akan matangkan di sidang kabinet Senin depan.

Baca Selengkapnya

Anggaran jadi Polemik, Ekonom Usulkan Refocusing Program Makan Siang Gratis

19 Februari 2024

Anggaran jadi Polemik, Ekonom Usulkan Refocusing Program Makan Siang Gratis

Ekonom CORE Indonesia, Mohammad Faisal, mengusulkan refocusing program makan siang gratis Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Pemangkasan Subsidi BBM untuk Makan Siang Gratis, Pengamat: Bisa Menurunkan Penerimaan Pajak

19 Februari 2024

Pemangkasan Subsidi BBM untuk Makan Siang Gratis, Pengamat: Bisa Menurunkan Penerimaan Pajak

Pengamat menilai jika subsidi BBM dipangkas untuk program makan siang gratis maka penerimaan pajak bisa menurun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Subsidi BBM Idealnya Dipangkas untuk Beralih ke Energi Bersih, Bukan Makan Siang Gratis

18 Februari 2024

Ekonom Sebut Subsidi BBM Idealnya Dipangkas untuk Beralih ke Energi Bersih, Bukan Makan Siang Gratis

Ekonom Celios Bhima Yudhistira menyebut subsidi BBM idealnya dipangkas bukan untuk membiayai program makan siang gratis. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Ramai Subsidi BBM Dipangkas untuk Makan Siang Gratis, Begini Penjelasan Lengkap TKN Prabowo-Gibran

18 Februari 2024

Ramai Subsidi BBM Dipangkas untuk Makan Siang Gratis, Begini Penjelasan Lengkap TKN Prabowo-Gibran

Wakil Ketua TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka buka suara soal polemik pemangkasan BBM untuk program makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

18 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

Melalui kicauannya di media sosial X, Susi Pudjiastuti mengaku lebih setuju subsidi BBM dialihkan untuk makan siang gratis anak-anak di sekolah.

Baca Selengkapnya

Prabowo - Gibran Akan Pangkas Subsidi BBM untuk Biayai Makan Siang Gratis, Ekonom Ini Sebut Bahayanya

18 Februari 2024

Prabowo - Gibran Akan Pangkas Subsidi BBM untuk Biayai Makan Siang Gratis, Ekonom Ini Sebut Bahayanya

Ekonom Celios Bhima Yudhistira tak sepakat program makan siang gratis Prabowo - Gibran bisa dijalankan dengan memangkas subsidi BBM.

Baca Selengkapnya